34
1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan. 2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan negara.
3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan negara. 5. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan suka rela.
6. Menghitung, membayar, melaporkan pajak dengan benar. Muliari dan Setiawan, 2009:5
Guna menumbuhkan toleransi masyarakat telah menggugah kesadaran tentang tentang arti penting pajak bagi pemerintah untuk pembiayaan
pembangunan, perlu diadahkan soaialisasi dan pendidikan dilapisan masyarakat. Upaya ini dapat ditempuh antara lain dengan memberikan bimbingan dan
penyuluhan secara intensif sehinggga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Kesadaran untuk membayar pajak barua akn timbul
apabila masyarakat dapat merasakan hubungan langsung antara pembayaran pajak dengan manfaat yang diterima, sehingga merekapun akan terdorong untuk patuh
membayar pajak. www.Google.com
2.2.7. Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1995:654, kepatuhan memiliki kata dasar patuh, patuh berarti suka menuruti perintah ; taat kepada
perintah dan aturan berdisiplin, setia dan bersedia melakukan sesuatu yang sudah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
disepakati dan ditentuhkan, kepatuhan menurut arti katanya berarti sifat patuh, keadaan taat.
Jadi kepatuhan dalam hal perpajakan berarti merupahkan suatu ketaatan melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang
diwajibkan, diharuskan, dilaksahnakan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemberian sanksi akan dikenahkan kepada pelanggar ketentuan
perpajakan, yang dimaksudkan untuk mencegah tingkah laku yang tidak dikehendaki sehingga akan tercipta kepatuhan yang lebih baik dari wajib pajak.
Kriteria wajib pajak patuh menurut Keputusan Menteri Keuangan No.544KMK.042000, wajib pajak patuh adalah sebagai berikut.
1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
4. Dalam dua tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan
yang terakhir untuk tiap-tiap jenis pajak yang terutang paling banyak lima persen. 5. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir diaudit oleh
akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak memengaruhi laba rugi fiskal.
Muliari dan Setiawan, 2009
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
2.2.8. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak tentang Undang-undang dan Peraturan Perpajakan Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan.
Landasan pengaruh pemahaman wajib pajak terhadap penerimaan pajak Bumi dan Bangunan PBB dengan mengacu pada teori kepentingan. Teori ini
dalam ajaranya yang semula hanya memperhatikan pembagian beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk. Pembagian beban ini harus didasarkan atas
kepentingan orang masing-masing dalam tugas-tugas pemerintah, termasuk perlindungan atas jiwa orang orang itu beserta harta bendanya. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya jika biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Negara dibebankan kepada mereka. Resmi, 2004:5.
Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat dikarenahkan kurangnya pengetahuan sebagian besar wajib pajak tentang pajak; serta persepsi wajib pajak
tentang pajak dan petugas pajak masih rendah. Sebagian besar wajib pajak memperoleh pengetahuan pajak dari petugas pajak, selain itu ada yang diperoleh
dari radio, televisi, majalah pajak, surat kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak dan adapula yang diperoleh oleh wajib pajak.
Namun frekuensi kegiatan tersebut tidak sering dilakukan. Supriyadi Hidayati, 2008
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
2.2.9. Pengaruh Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Landasan Kesadaran Perpajakan mengacu Teori kewajiban pajak mutlak atau teori bakti, maka teori ini berlawanan dengan teori asuransi teori kepentingan
dan teori daya pikul yang tidak mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan warganya. Teori ini berdasarkan pada pendapat bahwa Negara
mempunyai hak mutlak untuk memngut pajak. Di lain pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan
tanda baktinya kepada Negara, dengan demikian dasar hukum pajak terletak pada hubungan masyarakat dengan Negara. Waluyo dan IIyas, 2002:12.
Kesadaran bernegara merupahkan sikap sadar mempunyai negara dan sikap sadar terhadap fungsi negara. Sikap yang demikian merupahkan konstelasi
komponen kognitif, afektif dan konatif yang berinteraksi memahami dan merasakan dan berperilaku terhadap makna dan fungsi negara atau siapapun yang
merasa menjadi warga negara, yaitu kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk rela memberikan konstribusi dana untuk pelaksanaan. Fungsi pemerintahan cara
membayar kewajiban pajaknya Suparmoko, 2003:218. Pengertian komponen kognitif, afektif dan konatif dapat dijelaskan sebagi
berikut Schiffman dan kanuk, 1994:242 1. Komponen Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh dari
pengalaman langsung atas sikap terhadap obyek dari variasi sumber informasi lain yang relevan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
2. Komponen afektif merupahkan sebuah emosi konsumen atau perasaan terhadap keistimewaan produk atau merek.
3. Komponen konatif adalah perhatian atas kemungkinan atau tendensi bahwa seorang individual akan berusaha melakukan tindakan khusus atau
berprilaku hormat dalam sikap terhadap obyek.
2.2.10. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan