Refleksi Hasil Penelitian Dampak rekoleksi terhadap kemampuan memaknai hidup secara spiritual bagi siswi kelas X dan XI Asrama Putri Sma Stella Duce II Yogyakarta.

78

2. Aspek Kateketis Memaknai Hidup secara Spiritual

Tuhan menyapa manusia lewat pengalaman hidup sehari-hari, pengalaman manusiawi menjadi pengalaman akan Tuhan yang menyapa dan berkarya dalam diri manusia. Oleh karena itu perlu menyadari pengalaman hidup yang konkrit seharusnya dimaknai dalam terang iman, agar dapat bersaksi atau menjalani hidup dengan tentram tanpa menyalahkan orang lain dan Tuhan atas pengalamannya. Pengalaman hidup diolah dengan merefleksikannya dan menemukan makna dibalik semua pengalaman itu. Pengalaman manusia yang perlu dimaknai itu tidak dibatasi pada pengalaman yang mencekam, menakutkan atau menyedihkan melainkan dari semua lapisan perasaan harus diolah dengan terang iman dan hati yang jernih sehingga hidup ini sungguh disyukuri. Setelah mengolah pengalaman hidup, manusia akan bertindak sebagai orang yang menghadirkan Tuhan sesama dan lingkungan sekitarnya. Memaknai hidup secara spiritual akan menunjukkan kepekaan hati terhadap kebutuhan kelompok dan tidak bersikap ingin menang sendiri melainkan memberikan kehidupan bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Tindakan manusia inilah yang menjadi aspek kateketis yang menunjukkan aspek kateketis bagi setiap orang dan lingkungan hidupnya.

D. Refleksi Hasil Penelitian

Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi hingga dewasa, yang dalam perkembangannya mempengaruhi pola pikir dan cara bertindak. Dalam proses perkembangan tersebut manusia mengalami banyak hal dalam hidupnya yang perlu untuk diolah dan dimaknai. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk 79 lebih mandiri dan dewasa secara iman, agar tidak mudah berputus asa dan mengabaikan peran Tuhan dalam hidunya. Manusia mengalami banyak konflik dalam batin yang disebabkan oleh berbagai banyak hal dalam mengatasi persoalan- persoalan atau permasalahan dalam kehidupan. Manusia yang berdinamika dengan alam, lingkungan hidup dan sesamanya menuntut relasi yang harmonis dengan semua mahluk di bumi ini. Keharmonisan hubungan dengan alam dan sesama, memerlukan penyadaran diri akan kehadirannya ditempat dimana ia berada. Menyadari keberadaan dirinya dan peran serta lingkungan, akan menghantar manusia pada refleksi yang mendalam pada Sang Pencipta sehingga menimbulkan sikap kekaguman kepada Sang Pencipta. Manusia harus mampu menyikapi persoalan hidup atau permasalahan hidup, agar senantiasa dapat bersyukur atas segala pengalaman hidupnya baik pengalaman suka dan duka. Orang mampu bersyukur dalam setiap pengalaman hidupnya, dianalogikan sebagai pribadi yang memiliki kepekaan rohani yang mendalam yang mengarahkan seluruh hati dan tindakannya kepada Sang Pemberi Hidup. Oleh karena itu remaja perlu dibimbing agar menemukan makna dari setiap pengalaman hidupnya sehingga mampu memaknai hidup secara spiritual. Dengan memiliki pemahaman, pengetahuan dan wawasan yang baik tentang memaknai hidup secara spiritual, membantu remaja mengasah kepekaan hatinya terhadap kehadiran Tuhan dalam setiap perjumpaannya dengan alam sekitar dan sesama. Dalam bab sebelumnya telah diuraikan bagaimana manusia dapat meningkatkan kepekaan hatinya agar dewasa secara spiritual harus dibina secara terus menerus, melalui pendidikan formal, penghayatan sabda Tuhan, ketekunan doa, kegiatan hidup menggereja, memohon tutunan Roh Kudus. Maka rekoleksi 80 diadakan sebagai salah satu upaya untuk membantu manusia semakin dekat dengan Tuhan dan mampu melihat semua pengalaman dengan terang rohani. Rekoleksi menjadi salah satu kegiatan yang bisa mengembangkan hidup rohani seseorang. Dalam kegiatan rekoleksi mengajak manusia untuk berhenti sejenak meninggalkan segala kesibukan-kesibukan hariannya dengan tujuan dapat mengembangkan diri serta membantu mengasah kepekaan hati dalam terang iman. Rekoleksi memiliki kaitan dalam meningkatkan kemampuan memaknai hidup secara spiritual, karena dalam rekoleksi orang diajak untuk berdoa, mengheningkan batin, meninjau pengalaman, merefleksikan setiap detik perjalanan hidup, dan menemukan Tuhan dalam doa. Dari rangkaian kegiatan doa dan keheningan batin membantu manusia lebih dekat dengan Tuhan dan menjalin komunikasi yang intim dengan yang Ilahi. Rekoleksi yang mengajak manusia berinteraksi dengan alam dan melihat kebesaran Allah yang terpancar dari setiap benda yang diamati, hal ini membawa manusia pada rasa syukur kepada Sang Pencipta. Roh kudus yang berkarya dalam keheningan hati, para siswi menyadari kebesaran Allah lewat alam, dan menyadari manfaat alam, sehingga hatinya terketuk untuk bersyukur kepada Tuhan. Suasana rekoleksi mengajak para siswi untuk melihat kembali pengalaman suka dan duka, pengalaman hidup bersama dengan orang yang berbeda latar belakang dan budaya. Para siswi juga mau melihat pengalaman tentang kejujuran ketika ujian, saat berada di asrama serta menggali pengalaman saat bertemu dengan orang yang cacat fisik yang menggugah hati mereka untuk tetap bersyukur atas semuanya itu. Menggali pengalaman suka mengajak siswa menyadari sumber suka cita dan mengembalikan rasa suka cita kepada pemberi suka cita. Maka rekoleksi 81 mengajak siswa melihat, merefleksikan, menemukan makna serta menuntun mereka untuk mampu bersyukur dengan semua yang diperoleh dalam hidupnya dan membangun niat yang baru kedepannya sebagai orang yang beriman secara dewasa. Rekoleksi mengajak manusia belajar dari pengalaman dan berbuat sesuatu , sehingga pengalaman memberikan makna yang selalu mengantar siswi kepada rasa syukur yang mendalam karena mata hati dan rohaninya dibangunkan. Mereka diajak mencintai pengalaman, memandang permasalahan hidup dengan sudut iman, sehingga gerak-gerik hidupnya pun senantiasa berusaha melihat Tuhan di setiap detik nafas hidupnya. Melalui rekoleksi diharapkan juga pertobatan peserta untuk selalu menunjukkan sikap yang jujur, mau memaafkan rela berkorban serta peduli terhadap penderitaan sesama dan menerima orang lain tanpa membeda-bedakan budaya dan latar belakang.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

SKRIPSIKEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 KEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA MEMBACA MEDIA MASSA CETAK TENTANG KOREAN POP (Studi Deskriptif Kuantitatif Kebutuhan Membaca Media Massa Cetak tentang Korean Pop pada Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

0 2 16

Penggunaan media sosial Facebook dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 0 153

Rekoleksi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan suara hati bagi siswa-siswi kelas XI di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 4 191

Peranan Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah bagi perkembangan tanggung jawab siswa kelas XI SMA Stella Duce II Yogyakarta.

2 32 126

Efektivitas terapi seft (Spiritual Emotional Freedom Technique) menurunkan tingkat kecemasan siswi asrama SMA Stella Duce Yogyakarta kelas X hendak menghadapi ujian akhir semester ganjil.

2 20 149

Upaya mencegah aborsi melalui pelajaran agama dengan audio visual bagi para siswi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 130

Dampak rekoleksi terhadap kemampuan memaknai hidup secara spiritual bagi siswi kelas X dan XI Asrama Putri Sma Stella Duce II Yogyakarta

0 10 167

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78

RESPON TERHADAP STRES SISWA-SISWI KELAS II SLTP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20052006

0 1 133

Manfaat program pembinaan menjadi pribadi agung (belajar pada hidup Elisabeth Gruyters) bagi penghuni asrama SMA Stella Duce 1 Supadi 5 Yogyakarta - USD Repository

0 0 135