BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto 2014
: 3, “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap
praktik pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam
proses pembelajaran dan dapat memperbaiki pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Berdasarkan siklus pertama tadi, guru akan mengetahui letak keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai pada siklus pertama tersebut.
Oleh karena itu, guru merumuskan kembali rancangan tindakan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini dapat berupa kegiatan sebagaimana
yang dilakukan pada siklus pertama, tetapi sudah dilakukan perbaikan- perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan hambatan atau kegagalan
yang dijumpai pada siklus pertama. Selain itu, dalam penyusunan skenario pembelajaran pada siklus I dan siklus II dibuat berbeda. Hal tersebut agar
diketahui skenario mana yang paling baik diterapkan dalam kondisi dalam kelas.
Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai indikator keberhasilan penelitian telah tercapai. Menurut Arikunto 2014:16 ada
beberapa tahapan penelitian tindakan kelas antara lain adalah : 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 pengamatan, 4 refleksi. Prosedur penelitian
tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dengan deskripsi umum penelitian tindakan kelas. Model pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto, 2014: 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian