Teknik Penjamin Keabsahan Data
65
f. Analisi kasus negative. Adapun analisis kasus negative identik dengan analisis varian dalam penelitian kuantitatif.
8
2. Transferabiliti keteralihan Kriteria ini merujuk kepada kepada keyakinan peneliti bahwa semua data
yang dikumpulkan terbatas pada konteks dan tujuan penelitian bukan untuk generalisasi kepada kelompok yang lebih besar. Guba menarankan peneliti
melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Kumpulkan data secara terinci sehingga memingkinkan melakukan
perbandingan pada konteks yang lain sehingga keteralihan hasil penelitian dapat diterakan para situasi yang lain.
b. Mengembangkan deskripsikan data yang terinci untuk menjamin keabsahan hsil penelitian pada situasi yang memungkinkan.
9
3. Dependabilitas Kebergantungan Dalam konsep trutworthines, dependabilitas indentik dengan reliabilitas
keterandalan. Dalam penelitian ini dependabilitas dibangun sejak dari pengumoulan data dan anelisis data lapangan serta saat pengumpulan data laporan
penelitian. Sedangkan menurut Lincoln dan Guba, untuk mengetahui keabsahan data ada tita macam yaitu adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa bias-bias yang datang dari peneliti ataupun datang dari objek peneliti.
b. Menganalisis dengan memperhatikan kasus negatif. c. Mengkonfirmasikan setiap simpulan dari satu tahapan kepada subjek
penelitian.
10
4. Confirmabilita kepatian
8
Salim dan Syahrum, h. 167.
9
Masganti Sitorus, h. 222-223.
10
Salim dan Syahrum, h. 168-169.
66
Kriteria ini merujuk pada netralitas dan objektivitas data yang dikumpulkan menurut Guba, ada dua langkah untuk menjamin keabsahan data
dan perluh mecantumkan dalam laporan lapangan adalah sebagai berikut: a. Mempraktikkan trangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. b. Melakukan refleksi. Cara ini dilakukan dengan membuat jurnal haarian
dalam penelitian yang saya lakukan.