Tidak semua preferensi pembiayaan itu selalu berhasil karena tidak ada jaminan yang pasti dalam hal keuangan Brealey, et al, 2007:14. Meskipun
sumber modal yang berasal dari utang cukup menjanjikan, tetapi perlu berhati-hati dalam penggunaannya agar tidak terjebak didalamnya. Apabila pemilik UKM
mengalami kesulitan keuangan dan laba yang diperoleh tidak mencukupi untuk menutupi pokok pinjaman berikut bunganya, maka besar kemungkinan pemilik
UKM akan mengalami kebangkrutan. Itulah sebabnya mengapa para pemilik usaha lebih memilih sumber modal sendiri Sjahrial, 2009:89.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Gebru 2009 dengan judul “Financing preferences of micro and small enterprise owners in Tigray: does POH hold?”.
Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik UKM dari 120 UKM di 6 kota yang berbeda pada negara Ethiopia, yang mayoritas pemiliknya adalah laki-laki dengan
rentang usia antara 20-50 tahun. Sampel dipilih dengan teknik probability
sampling dengan metode Stratified Random Sampling berdasarkan data empiris
tahun 2007 yang diperoleh dari lembaga survei keuangan terhadap UKM di negara daerah Tigray, Ethiopia. Skala yang digunakan adalah skala biner, dengan
nilai 0 dan 1. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dua pertiga dari pemilik UKM
memilih sumber modal sendiri ketika memulai bisnis baru dan sepertiganya memilih utang. Hasil perhitungan Pearson chi-
square [χ25=12,97] menunjukkan bahwa terdapat
hubungan α=0,05 antara tingkat pendidikan para pemilik UKM dengan preferensi pembiayaan. Perhitungan korelasi Spearman r= 0.6425, p
Universitas Sumatera Utara
0.05 menunjukkan bahwa variabel pendidikan berkorelasi positif dan signifikan serta menjadi faktor yang dominan mempengaruhi preferensi pembiayaan pemilik
UKM. Pemilik UKM dengan tipe kepemilikan tunggal memilih untuk menggunakan sumber modal sendiri dan pemilik UKM yang masuk ke dalam
dunia usaha karena keinginan sendiri juga memilih untuk menggunakan sumber modal sendiri dalam mendanai usahanya.
Melanjutkan penelitian yang telah diteliti oleh Gebru, pada tahun 2012 Assibey, et al. melakukan penelitian dengan judul “Microenterprise financing
preference”. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh UKM yang baru berdiri di daerah pedesaan yang ada di negara Ghana. Penelitian tersebut menemukan
bahwa selain faktor-faktor yang telah ditemukan oleh Gebru, ukuran usaha yang diukur dari jumlah modal awal yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu UKM
mempengaruhi preferensi pembiayaan pemilik UKM. Semakin kecil jumlah modal awal yang dibutuhkan maka kecenderungan menggunakan sumber modal
sendiri akan semakin besar. Selain itu, lama usaha berdiri juga mempengaruhi preferensi pembiayaan pemilik UKM. Semakin lama pemilik UKM menjalankan
usahanya dia akan berupaya mencari untung untuk mengembangkan usahanya. Selain kedua penelitian tersebut, ada juga penelitian yang dilakukan oleh
Gracia dan Mira 2003 serta Ang, et al. 2010 yang meneliti terhadap preferensi pembiayaan pemilik usaha. Gracia dan Mira 2003 meneliti hubungan dua teori
struktur modal yaitu teori Trade Off dan teori Pecking Order dengan preferensi pembiayaan pemilik UKM di negara Spanyol dengan menggunakan metode data
panel. Hasilnya adalah bahwa kedua teori tersebut memiliki kontribusi yang
Universitas Sumatera Utara
cukup besar dalam preferensi pembiayaan pemilik UKM. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ang, et al. 2010 meneliti apakah karakter demografi dari
seorang pemilik usaha seperti gender, usia, pengalaman, pendidikan, dan lain-lain dapat mempengaruhi preferensi pembiayaan usahanya. Ang, et al. menemukan
bahwa karakter demografi dari pribadi seseorang pemilik usaha sangat menentukan dalam setiap keputusan yang dia ambil.
2.7 Kerangka Konseptual