Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat explanatory research. Menurut Singarimbun dalam Saragih 2013:35, explanatory research adalah merupakan jenis penelitian untuk menjelaskan hubungan antara faktor- faktor atau variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan, alasan memasuki dunia usaha, lama usaha berdiri, jumlah modal awal, dan tipe kepemilikan terhadap preferensi pembiayaan pemilik usaha kuliner kaki lima di sekitar Universitas Sumatera Utara Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sekitar Universitas Sumatera Utara Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan didalam penelitian yang dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada variabel sebagai berikut: 1. Variabel bebas X adalah pendidikan, alasan memasuki dunia usaha, lama usaha berdiri, jumlah modal awal, dan tipe kepemilikan. 2. Variabel terikat Y adalah preferensi pembiayaan. Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. 1. Variabel bebas X yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pendidikan X 1 , alasan memasuki dunia usaha X 2 , lama usaha berdiri X 3 , jumlah modal awal X 4 , dan tipe kepemilikan X 5 . a. Pendidikan X 1 adalah tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh pemilik UKM. b. Alasan memasuki dunia usaha X 2 adalah alasan yang mendasari pemilik UKM mendirikan sebuah UKM. c. Lama usaha berdiri X 3 adalah lamanya UKM telah berjalan dihitung sejak pertama kali UKM tersebut didirikan oleh pemilik UKM. d. Jumlah modal awal X 4 adalah jumlah modal yang diperlukan oleh pemilik UKM untuk mendirikan sebuah UKM. e. Tipe kepemilikan X 5 adalah bentuk kepemilikan dari UKM yang dimiliki oleh pemilik UKM. 2. Variabel terikat Y adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah preferensi pembiayaan, yaitu kecenderungan pemilik UKM dalam memperoleh sumber modal yang diperlukan untuk mendirikan sebuah UKM, baik itu dari modal sendiri maupun Universitas Sumatera Utara utang. Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik UKM itu sendiri sedangkan utang adalah sumber modal yang berasal dari luar pemilik UKM. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Klasifikasi Kode Skala Karakteristik pemilik usaha X Pendidikan X 1 Rendah SD SMP Sedang SMA Tinggi D-III S-1 1 2 3 Ordinal Alasan memasuki dunia usaha X 2 Terpaksa Keinginan sendiri

1 2

Ordinal Karakteristik usaha X Lama usaha berdiri X 3 Baru 3 tahun Sedang 4-10 tahun Lama 10 tahun 1 2 3 Ordinal Jumlah modal awal X 4 Sedikit 0-5 juta Sedang 6-10 juta Banyak 10 juta 1 2 3 Ordinal Tipe kepemilikan X 5 Tunggal Kemitraan

1 2

Ordinal Preferensi pembiayaan Y Preferensi pembiayaan Modal sendiri Utang 1 Nominal Sumber : Gebru 2009 dan Assibey, et al. 2012 modifikasi 3.5 Skala Pengukuran Variabel Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu skala ordinal dan nominal berupa skala biner. Skala ordinal adalah angka yang selain berfungsi sebagai nominal juga menunjukkan urutan bahwa sesuatu lebih baik, lebih bagus, dan lebih disenangi daripada yang lain dengan jarak yang tidak sama, biasanya digunakan untuk membuat peringkat ranking. Skala biner adalah skala yang bersifat biner binary, terdiri atas dua kategori yang diberikan dua nilai yaitu 0 dan 1 yang mewakili kemunculan ada atau tidak adanya suatu kejadian Riyanto, 2012:17. Karena variabel terikat dalam penelitian ini bersifat biner internal=0 Universitas Sumatera Utara dan eksternal=1, maka digunakan regresi logistik untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. 3.6 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian Kuncoro, 2009:118. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pemilik usaha kuliner kaki lima yang berada di sekitar wilayah Universitas Sumatera Utara Medan dengan range satu km yang terdiri dari wilayah pintu 1-4, Sumber, dan Pajak USU Pajus yang berjumlah 60 unit. 2. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Teknik sampel menggunakan metode Multistage Area Sampling. Multistage Area Sampling adalah prosedur pengambilan sampel dengan menggunakan kombinasi berbagai teknik sampel probabilitas sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi Kuncoro, 2009:137. Alasan peneliti memilih metode penarikan sampel tersebut adalah karena pemilik usaha kuliner kaki lima yang ada di sekitar wilayah Universitas Sumatera Utara Medan memiliki tingkat homogenitas yang tinggi dan tersebar dalam beberapa sub wilayah tertentu sehingga pengambilan sampel secara acak pada setiap sub wilayah tersebut dianggap dapat merepresentasikan seluruh populasi serta hipotesis yang diperoleh nantinya dapat digeneralisasikan terhadap seluruh pemilik usaha kuliner kaki lima Universitas Sumatera Utara yang ada di sekitar wilayah Universitas Sumatera Utara Medan. Proses dan tahapan dari penarikan sampel adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah usaha kuliner kaki lima yang ingin diamati menggunakan rumus Slovin yang dikutip dari Ginting dan Situmorang 2008:132 sebagai berikut: Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = error tolerance 10 Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel yang akan diamati sebagai berikut: n = 37,5 dibulatkan menjadi 38 unit 2. Memilih pemilik usaha kuliner kaki lima dari sub wilayah tersebut dengan jumlah per masing-masing sub wilayah adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Perincian Jumlah Sampel Pemilik Usaha Kuliner Kaki Lima di sekitar Universitas Sumatera Utara Medan No. Sub Wilayah Populasi Perhitungan Sampel Sampel 1 Pintu 1-4 20 20 x 63.33 13 unit 2 Pajus Pajak USU 25 25 x 63.33 16 unit 3 Sumber 15 15 x 63.33 9 unit Jumlah 60 unit 38 unit Universitas Sumatera Utara Sumber: Saragi 2012:49 3. Melakukan wawancara secara langsung face to face interview kepada pemilik usaha kuliner kaki lima yang ada di sekitar wilayah Universitas Sumatera Utara Medan dengan menggunakan kuesioner.

3.7 Jenis Data