16
abu-abu sampai kuning emas tua, membentuk pigmen lipochrom yang menjadikan koloni berwarna kuning. Staphylococcus aureus mengandung
substansi penting di dalam struktur dinding sel yaitu polisakarida dan protein yang bersifat antigenik Dewi, 2013.
Membran plasma sel Staphylococcus aureus dikelilingi dinding sel tebal yang disebut peptidoglikan dengan persentase 90 dan sisanya berupa
asam teikhoat. Nanopartikel perak lebih mudah melakukan difusi dengan bakteri jenis ini karena sebagian besar tersusun oleh plasma tunggal
sehingga hambatan lebih kecil Anshari et al, 2011. Bakteri Staphylococcus aureus
bersifat anaerob fakultatif sehingga dapat hidup di udara yang hanya mengandung hidrogen. Bakteri penyebab pernanahan ini mampu bertahan
pada fenol 1 selama 15 menit dan pada suhu 60 C selama 30 menit . Selain
dapat menyebabkan infeksi pada manusia, bakteri Staphylococcus aureus juga menjadi penyebab utama mastitis pada sapi perah dan kambing.
Staphylococcus aureus yang terdapat dalam susu segar dan produk pangan
menyebabkan toxic shock syndrome sebagai akibat dari keracunan pangan Purnomo et al, 2006.
9. Karakterisasi
a. ATR-FTIR
Fourier Transform Infrared FTIR merupakan teknik analisis
yang digunakan untuk karakterisasi gugus fungsi yang terdapat dalam suatu sampel Li et al,. 2010. Kelebihan FTIR adalah ukuran sampel
yang digunakan lebih kecil, perkembangan spektrum yang cukup cepat karena instrumen memiliki kemampuan untuk menyimpan dan
memanipulasi spektrum Stevens, 2007. Gugus fungsi dapat terdeteksi oleh FTIR dengan memunculkan
peak-peak pada frekuensi tertentu dalam spektra inframerah. Daerah spektra infra merah dapat dibagi menjadi 2 Kusumastuti, 2011, yaitu
1 Daerah frekuensi gugus fungsional
17
Terletak pada daerah radiasi 4000 –1400 cm
-1
. Pita-pita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan oleh vibrasi dua
atom, sedangkan frekuensinya karakteristik terhadap massa atom yang berikatan dan konstanta gaya ikatan.
2 Daerah sidik jari fingerprint Yaitu daerah yang terletak pada 1400
–400 cm
-1
. Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi molekul
secara keseluruhan. Setiap atom dalam molekul akan saling mempengaruhi sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas
untuk setiap molekul. FTIR dangat bermanfaat dalam meneliti paduan-paduan
polimer Stevens, 2001. Hasil karakterisasi terhadap poliuretan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rohaeti et al 2003, dapat
dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Puncak Serapan FTIR Poliuretan
Bilangan Gelombang cm
-1
Jenis Gugus Fungsi 3330
Ulur N-H ~1730
Gugus Uretan 1720
Ulur C=O bebas 1700
Ulur C=O berikatan hidrogen 1541
Deformasi N-H 1400
Ulur C-N-C ~1110
Ulur C-O
b. Spektrum UV-Vis
Spektroskopi serapan sinar UV-Vis dipakai untuk pengukuran kuantitatif kromfor-kromofor yang mengalami transisi Stevens. 2007.
Hasil sintesis nanopartikel perak dapat menghasilkan koloid dengan warna yang berbeda-beda. Nanopartikel dapat berwarna kuning,
orange, violet dan abu-abu. Perbedaan warna ini disebabkan oleh
18
ukuran partikel perak yang terbentuk. Dengan demikian tiap-tiap warna koloid perak akan memberikan serapan pada panjang gelombang yang
berbeda-beda pula Solomon, 2007. Panjang gelombang yang dihasilkan pada spektrum UV-VIS berdasarkan ukuran partikel perak
dtunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Panjang Gelombang dan Ukuran Partikel Perak pada
Spektrum UV-VIS Ukuran Partikel
Panjang Gelombang 10-14 nm
395-405 nm 35-50 nm
420 nm 60-80 nm
438 nm
c. Aktivitas Antibakteri