Uji Sudut Kontak PEMBAHASAN

46 munculnya serapan dari vibrasi ulur C-H dari gugus -CH 3 pada 2964,23 cm -1 . Berdasarkan hasil analisis spektrum FTIR dari sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak dan terlapisi senyawa HDTMS S.3 dapat diketahui adanya gugus uretan yang merupakan gugus utama pembentuk struktur molekul kain spandex. Lapisan HDTMS pada kain spandex terdeposit nanopartikel perak dapat diketahui berdasarkan adanya serapan dari gugus metoksi. Atas dasar hal tersebut maka dapat diketahui bahwa proses pelapisan senyawa HDTMS terhadap kain spandex terdeposit nanopartikel perak telah berhasil dengan menghasilkan lapisan HDTMS pada permuakaan kain spandex terdeposit nanopartikel perak.

5. Uji Sudut Kontak

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diperoleh, sampel kain spandex murni S.0 menghasilkan nilai sudut kontak sebesar 122,42 o . Sudut kontak yang lebih besar dari 90 o tersebut menunjukkan bahwa sampel kain spandex murni S.0 telah memiliki sifat hidrofob. Kain spandex murni S.0 memiliki sifat hidrofob karena permukaan kain spandex terdapat serabut halus yang merupakan ujung serat spandex yang tidak terpintal. Adanya serabut tersebut mirip seperti mekanisme hidrofobisasi oleh senyawa HDTMS. Namun karena serabut tersebut berukuran lebih besar dari rantai alkil pada senyawa HDTMS, dan juga sifat dari serabut tersebut tidak hidrofob, maka sifat hidrofob yang dimiliki kain hanya bersifat sementara. Artinya saat pertama kali permukaan kain spandex ditetesi air, air tersebut akan membentuk bulatan namun lama-kelamaan akan terserap oleh kain spandex tersebut. Sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak S.1 ketika diuji sudut kontak air, memberikan hasil sudut kontak sebesar 0 o . Berbeda dengan kain spandex murni yang cenderung bersifat hidrofobik, kain spandex terdeposit nanopartikel perak sama sekali tidak bersifat hidrofob, 47 bahkan dapat dikatakan bahwa sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak cenderung bersifat hidrofilik atau menyerap air. Hal ini karena adanya nanopartikel perak yang berinteraksi dengan permukaan kain spandex, menyebabkan kenaikan energi permukaan secara signifikan pada kain spandex. Kenaikan energi permukaan yang secara signifikan ini menyebabkan gaya adhesi antara permukaan kain spandex dengan air menjadi jauh lebih tinggi dibanding gaya kohesi pada air. Sebagaimana dikatakan oleh Lamour dan Hamraoui 2010, bahwa apabila energi permukaan zat padat jauh lebih besar daripada tegangan permukaan zat cair, maka zat cair akan sepenuhnya membasahi permukaan zat padat tersebut. Begitu pula yang terjadi pada sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak S.1. Air yang diteteskan pada permukaan sampel, sepenuhnya langsung membasahi permukaan kain, yang artinya sudut kontak yang dihasilkan adalah sama dengan nol. Dengan demikian kain spandex terdeposit nanopartikel perak S.1 tidak bersifat hidrofob sebab sudut kontaknya bernilai 0 o . Sampel kain spandex terlapisi HDTMS S.2 ketika diuji sudut kontak memberikan nilai sudut kontak θ sebesar 127,87 o . Sebagaimana diungkapkan oleh de Ferri et al 2013 bahwa suatu permukaan memiliki sifat hidrofob apabila memiliki sudut kontak lebih besar dari 90 o , maka berdasarkan pernyataan tersebut sampel kain spandex terlapisi HDTMS besifat hidrofob karena memiliki sudut kontak lebih dari 90 o . Sifat hidrofob ini diperoleh karena adanya lapisan HDTMS yang membentuk suatu penghalang bagi molekul H 2 O. Senyawa HDTMS dapat memberikan sifat hidrofob karena memiliki gugus alkoksida dan rantai alkil yang panjang de Ferri et al, 2013. Apabila ditinjau dari besarnya sudut kontak yang dihasilkan, maka sampel kain spandex terlapisi HDTMS S.2 tidak berbeda jauh dengan sampel kain spandex murni S.0. Namun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu pada sampel kain spandex terlapisi HDTMS S.1, bulatan air yang terbentuk tetap bertahan hingga waktu yang lama. Hal ini 48 menunjukkan bahwa sifat hidrofob yang dimiliki lebih permanen dibandingkan pada sampel kain spandex murni S.0. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa pelapisan senyawa HDTMS dapat memberikan sifat hidrofob yang cukup baik pada kain spandex. Sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak dan terlapisi HDTMS S.3 pada saat diuji sudut kontak memberikan hasil sudut kontak sebesar 130,52 o . Berdasarkan hasil tersebut, jelas bahwa sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak dan terlapisi HDTMS bersifat hidrofob karena memiliki sudut kontak lebih besar dari 90 o . Hasil tersebut jelas berbeda dengan sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak S.1 yang bersifat hidrofilik sedangkan sampel kain spandex terdeposit nanopartikel perak dan terlapisi HDTMS S.3 bersifat hidrofob. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa senyawa HDTMS sangat berperan pada pembentukan sifat hidrofob pada kain spandex terdeposit nanopartikel perak S.3, sebab HDTMS memiliki gugus alkoksida dan rantai alkil yang panjang sehingga dapat menjadi penghalang yang baik terhadap molekul H 2 O dan memberikan sifat hidrofob yang baik. Sifat hidrofob pada permukaan kain spandex diperoleh melalui hidrofobisasi permukaan kain spandex oleh senyawa HDTMS. Senyawa HDTMS akan terhidrolisis dan kemudian gugus R-SiOH- dari HDTMS akan berikatan dengan gugus –NH-COO- pada permukaan kain spandex membentuk ikatan Si-N. Akibat dari pembentukan ikatan ini, bagian ekor atau rantai alkil dari senyawa HDTMS yang bersifat hidrofobik akan membentuk semacam serabut pada permukaan kain spandex. Mekanisme hidrofobisasi permukaan kain spandex oleh senyawa HDTMS dapat dilihat pada Gambar 14. 49 CH 3 O Si OCH 3 H 3 CO Hidrolisis HDTMS HO SiH OH OH Si Si Si Si O O O O O O C O NH O C O NH O C O NH O C O NH O C O NH O C O NH O C O NH O C O NH Gambar 14. Mekanisme reaksi hidrofobisasi permukaan kain spandex oleh senyawa HDTMS Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 16, setelah terjadi proses hidrofobisasi antara senyawa HDTMS dengan permukaan kain spandex, rantai alkil pada senyawa HDTMS menjuntai bebas dan membentuk semacam serabut pada permukaan kain spandex. Sebagaimana telah diketahui, bahwa rantai alkil yang panjang memiliki sifat non-polar atau hidrofobik. Dengan demikian, rantai alkil tersebut menjadi penghalang bagi molekul air sehingga tidak dapat membasahi kain spandex.

6. Uji Aktivitas Antibakteri