50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing pada topik benda terapung, melayang dan tenggelam dilakukan dalam tiga siklus
dan dijelaskan sebagai berikut:
Siklus I
Pada pertemuan pertama, rencana pelaksanaan pembelajaran sains khususnya fisika berbasis inkuiri telah disesuaikan dengan RPP dan LKS
yang telah disesuaikan dengan model pembelajaran inkuiri. Penekanan pada jalannya proses pembelajaran sains-fisika berbasis inkuiri diberikan oleh
guru. Arahan proses pembelajaran yang diharapkan diberikan oleh guru terlebih dahulu. Pada siklus I, awalnya percobaan yang sesuai dengan
petunjuk dalam LKS dilakukan oleh siswa tetapi siswa merasa sulit dan ragu- ragu ketika menjawab pertanyaan. Arahan agar langkah-langkah percobaan
dalam LKS dilakukan secara urut diberikan oleh guru sehingga pertanyaan yang ada dalam LKS dapat dijawab dengan benar.
Kelemahan pada siklus I, pemanfaatan alokasi waktu yang belum maksimal untuk melaksanakan pembelajaran sains-fisika berbasis inkuiri. Hal
ini disebabkan kebingungan dan belum terbiasanya siswa melakukan
51
percobaan. Penyebab yang lain yaitu sebagian siswa tidak disiplin dalam pembelajaran, seperti terlambat masuk ruang kelas, penjelasan dari guru
kurang diperhatikan dan kegaduhan dengan temannya dibuat oleh siswa. Refleksi yang dilakukan pada beberapa kelemahan pelaksanaan pembelajaran
di siklus I adalah arahan agar materi selanjutnya dipelajari dulu oleh siswa, disiplin masuk kelas, penjelasan dari guru diperhatikan dan arahan agar siswa
tidak berbuat gaduh ketika pembelajaran berlangsung diberikan oleh guru. Selain itu, penghargaan dan hukuman bagi siswa sehingga minat siswa
menjadi meningkat dan siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II juga diberikan oleh guru.
Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran sains-fisika berbasis inkuiri pada siklus II telah sesuai rencana. Pembelajaran inkuiri melalui percobaan mulai terbiasa
dilakukan oleh siswa, sehingga pada siklus II percobaan dapat berjalan lebih lancar dari pada siklus I. Kegiatan percobaan dilakukan lebih aktif oleh siswa
walaupun masih dengan bimbingan guru. Masih terdapat kelemahan pada siklus II. Diantaranya adalah kesulitan
saat pembuktikan bahwa terapung dan tenggelamnya suatu benda ditentukan oleh jenis dan bentuk benda yang masih dirasakan oleh siswa. Demikian juga
kesulitan dalam pengubahan benda terapung menjadi melayang dirasakan oleh siswa. Kelemahan tersebut diatasi guru dengan upaya lebih
mengintensifkan proses pembimbingan kepada siswa pada saat percobaan yaitu dengan mendampingi siswa dan memberikan pertanyaan untuk
52
mendorong siswa berpikir sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dan alokasi waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah sesuai rencana. Pembelajaran berbasis inkuiri melalui pembiasaan berpikir kritis dalam
percobaan untuk pemecahan masalah sudah terbiasa oleh siswa, sehingga pada siklus III percobaan dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan percobaaan
dilakukan oleh siswa dengan lebih aktif. Masih terdapat kelemahan pada siklus III. Diantaranya adalah
kesulitan dalam memperkirakan penyebab mengapa benda bisa terapung, melayang dan tenggelam yang masih dirasakan oleh siswa. Kelemahan
tersebut diatasi guru dengan upaya lebih mengintensifkan proses pembimbingan kepada siswa pada saat percobaan sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan alokasi waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Siklus berhenti pada siklus III karena sudah dinyatakan
meningkat dan mencapai ketuntasan klasikal sesuai indikator keberhasilan.
4.1.2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis