Metode Analisis Data PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK BENDA TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BATANG.

42 0.41 0.70 Baik 0.71 1.00 Baik Sekali Dari hasil analisis uji coba soal diperoleh: 1 Siklus I diperoleh soal dengan kriteria jelek yaitu soal nomor 8, soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 1,2,4,5,7,9,10, soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 6,3. 2 Siklus II diperoleh soal dengan kriteria jelek yaitu soal nomor 9,10, soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 3,8, soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 1,2,4,5,6,7. 3 Siklus III diperoleh soal dengan criteria jelek yaitu soal nomor 7,9, soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 1,2,3,4,5,8,10, soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 6.

3.6. Metode Analisis Data

Berikut ini, analisis data yang digunakan dalam penelitian. 1. Penentuan Nilai Rata-rata Hasil Tes Nilai rata-rata hitung tes dihitung dengan rumus berikut ini: ═ Sudjana 2002:67 Keterangan: : nilai rata-rata : banyaknya anak : jumlah nilai data 43 2. Hasil Belajar Siswa a. Hasil Belajar Kognitif Adapun presentase penentuan hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: P = x 100 Arikunto 2002:235 Keterangan: P : presentase keberhasilan n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor total b. Hasil Belajar Psikomotorik Ada tiga aspek yang dinilai dalam ranah psikomotorik, yaitu: 1 kemampuan siswa dalam melakukan percobaan, 2 kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil percobaan, 3 kemampuan siswa dalam merapikan dan mengumpulkan alat permainan. Adapun presentase penentuan hasil belajar psikomotorik siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: P = x 100 Arikunto 2002:235 Keterangan: P : presentase keberhasilan 44 n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor total c. Hasil Belajar Afektif Ada tiga aspek yang dinilai dalam ranah afektif, yaitu: 1 kemampuan siswa dalam meghargai alat permainan, 2 kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan guru, 3 kemampuan siswa dalam bekerjasama dengan kelompok. Adapun presentase penentuan hasil belajar afektif siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: P = x 100 Arikunto 2002:235 Keterangan: P : presentase keberhasilan n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor total 3. Minat Siswa Adapun presetase minat siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: P = x 100 Arikunto 2002:235 Keterangan: P : presentase keberhasilan 45 n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor total 4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan berpikir kritis siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya digunakan faktor Hake sebagai berikut, SavinainenScott 2002 dalam Wiyanto 2008:86 Keterangan: g gain = besar faktor g S post = skor rata-rata akhir S pre = skor rata-rata awal Savinainen Scott mengklasifikasikan gain sebagai berikut: ¾ g-tinggi : gain0,7 ¾ g-sedang : 0,3 gain 0,7 ¾ g-rendah : g 0,3

3.7. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING MELALUI EKSPERIMEN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

0 9 177

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP

1 17 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA SMP KELAS VIII.

0 4 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN PENDEKATAN MULTIPEL REPRESENTASI PADA TOPIK FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS.

1 4 35

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK BENDA TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BATANG.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN TEMA SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 19

PERBEDAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELAS BERPENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI SEMI TERBIMBING SISWA SMP NEGERI 2 DEPOK.

0 1 78

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING) KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 TEMPEL.

0 0 2

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11