KERANGKA BERPIKIR Fakta yang diamati dari usaha tempe

Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, harga-harga bahan pokok melonjak tinggi. Terutama harga kedelai yang semakin tinggi dan produk tempe menjadi mahal, hal ini berdampak pengusaha tempe mengalami gulung tikar atau kebangkrutan. Penyebab fenomena ini adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap potensi alami yang belum pernah terjamah dan cara penenganannya khususnya tentang produk tempe, untuk menyikapi hal tersebut masyarakat perlu diberi pengetahuan berupa perencanaan usaha tempe dan direalisasikan dalam bentuk penelitian tentang kelayakan perencanaan usaha tempe biji trembesi dengan beberapa inovasi dan yang akhirnya menghasilkan perencanaan usaha tempe biji trembesi yang layak direalisasikan untuk usaha mikro. 24

BAB III METODE PENELITIAN

Suatu penelitian dapat berjalan dengan lancar, terprogram dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, apabila metode penelitian yang digunakan tepat, yang akan dibahas dalam bab ini metode penelitian meliputi: Metode penentuan objek penelitian, metode pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan metode analisa data.

A. Metode Penentuan Objek Penelitian

Beberapa hal yang sangat penting untuk dijelaskan dalam penentuan objek penelitian adalah: populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. 1. Populasi penelitian Mengacu pendapat Suharsimi Arikunto, 1998: 90 yang menyatakan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang berasal dari hasil perhitungan atau pengukuran secara kuantitatif ataupun kualitatif dari sekumpulan objek yang mempunyai karakteristik tertentu yang lengkap dan jelas, maka dalam penelitian ini populasinya adalah perencanaan usaha tempe biji trembesi. 2. Sampel penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 1998: 90, karena sampel merupakan bagian dari populasi sedangkan populasinya hanya satu dan tidak dapat dipisah- pisahkan kalau tidak dapat mewakili keseluruhan populasinya maka sebagai sampelnya adalah sama dengan populasinya, yaitu: perencanaan usaha tempe biji trembesi. 3. Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel populasi harus dilakukan dengan tepat agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Setiap bagian populasi yang diambil sebagai sampel harus memiliki ciri-ciri, sifat atau karakteristik yang sama dan merupakan ciri pokok dari populasi. Mengingat sampelnya sama dengan populasinya maka teknik samplingya adalah sampel penuh atau populasi sampling. 4. Variabel penelitian Penelitian tentang perencanaan usaha tempe biji trembesi akurasi hasilnya sangat ditentukan oleh penetapan faktor yang saling berkaitan, yaitu: variabel terikat, variebel bebas dan variabel kontrol. Perubahan nilai pada variabel terikat sangat tergantung pada ketetapan penentuan variabel bebasnya atau agar perubahan nilai pada variabel terikat dapat dipertanggungjawabkan dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya maka unsur variabel harus dijaga dalam kondisi yang terkontrol. Variabel yang harus dipertahankan kondisinya inilah yang disebut dengan variabel kontrol.