Biji trembesi banyak ditemukan didaerah-daerah seperti Tegal, Kudus, Pati, Semarang, Rembang, Bandung dan daerah sekitarnya.
Perencanaan mendirikan usaha tempe biji trembesi sebagai usaha indusrti kecil dikarenakan bahan baku biji trembesi yang relatif murah yaitu Rp.
2000,00 per kg dibandingkan dengan kacang kedelai Rp. 8000,00 per kg serta tidak sulit untuk mendapatkan biji trembesi.
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat mendorong penyusun untuk mengangkatnya sebagai tugas akhir dengan judul ” Studi Kelayakan Tentang
Perencanaan Usaha Tempe Biji Trembesi Di Kota Tegal Tahun 2009”.
B. Penegasan Istilah
Penegasan istilah bertujuan ntuk memberikan gambaran dan pengertian secara jelas dalam memahami judul, maka perlu diberi batasan–batasan istilah
tempe trembesi, perencanaan usaha tempe biji trembesi, dan studi kelayakan yang dilaksanakan di kota Tegal tahun 2009, sebagai berikut:
1. Tempe Biji Trembesi
Tempe adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan oleh kapang rhizopus ragi tempe Doni Slamet Rayandi,
2008: 1. Tempe dibuat dengan cara pemberian ragi tempe terhadap kacang kedelai yang sudah direbus kemudian dibungkus dengan plastik
kemudian difermentasikan selama 24 jam.
Biji trembesi adalah biji dari buah pohon trembesi, berbentuk bulat lonjong, kecil seperti kacang tolo, berwarna coklat tua sedangkan daging
biji trembesi berwarna putih. Tempe biji trembesi adalah suatu produk makanan yang terbuat dari
biji trembesi yang pembuatannya direbus terlebih dahulu serta bersihkan kulit luarnya yang berwarna coklat tua kemudian diberi ragi tempe baru
dibungkus dengan plastik dan fermentasikan selama 2×24 jam.
2. Perencanaan usaha
Perencanaan Usaha adalah suatu rencana yang dapat menunjang keberhasilan suatu usaha, dalam penelitian ini perencanaan tempe biji
trembesi mencakup: jenis usaha dengan indikator jenis usaha mikro, kecil dan menengah, tenaga kerja dengan indikator jumlah tenaga kerja, modal
dengan indikator biaya awal sampai harga produk, kualitas inderawi dengan indikator rasa, warna, aroma dan tekstur serta kualitas gizi dengan
indikator pengujian
lemak dan
protein.Depkop website
http:infoukm.wordpress.com
3. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, itu semua digunakan sebagai dasar untuk perencanaan
usaha yang dapat direalisasikan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan Kasmir dan Jakfar : 2003, 7.
Dalam penelitian ini, hasil tentang kelayakan perencanaan usaha tempe biji trembesi bukan dipakai untuk mendirikan usaha oleh peneliti
maka peneliti tidak mampu untuk menentukan layak dan tidaknya suatu perencanaan usaha tempe biji trembesi meliputi: sumber bahan baku,
lokasi usaha, kemasan, faktor ekonomi dan peralatan usaha karena hanya digunakan sebagai wacana dan diserahkan sepenuhnya kepada calon
pengusaha, sedangkan peneliti hanya mampu mengalisis tentang: jenis usaha dengan indikator jenis usaha mikro, tenaga kerja dengan indikator
jumlah tenaga kerja, modal dengan indikator jumlah biaya awal dan harga jual produk, kualitas inderawi dengan indikator tekstur, rasa, warna,
aroma dan kualitas gizi dengan indikator pengujian lemak dan protein.
C. Permasalahan