Perencanaan Usaha Tempe Biji Trembesi Ditinjau dari Segi Tenaga Kerja
                                                                                Tenaga  yang  akan  digunakan  pada  usaha  tempe  trembesi  adalah tenaga  kerja  yang  trampil,  mau  bekerja  keras  dan  tidak  harus
berpendidikan  tinggi.  Rencananya  tenaga  kerja  akan  direkrut  dari masyarakat  sekitar  usaha  yang  belum  mempunyai  pekerjaan.  Sebelum
menentukan  jumlah  tenaga  kerja  sebaiknya  diperlukan  analisis  beban tenaga  kerja  akan  sesuai  dengan  pekerjaannya  dan  pada  akhirnya  tidak
akan terjadi kelebihan tenaga kerja. Analisa  beban  tenaga  kerja  usaha  diperlukan  untuk  mengetahui
apakah  ada  keseimbangan  antara  jumlah  tenaga  kerja  dengan  produksi yang  akan  dijalankan.  Rencana  tenaga  kerja  untuk  usaha  tempe  trembesi
dipilih sebanyak empat orang yaitu: satu orang pimpinan, dua orang tenaga produksi,  dan  satu  orang  sebagai  tenaga  pemasaran.  Beban  kerja  dari
masing-masing  tenaga  kerja  adalah  sebagai  berikut:  satu  orang  pimpinan bertugas mencari dan membeli bahan baku, membimbing, dan mengawasi
karyawan  dalam  jalannya  proses  produksi  dan  pemasaran.  Dalam  hal  ini pimpinan juga sebagai pemilik perusahaan. Dua orang tenaga kerja dengan
tugas  mulai  dari    menyiapkan  semua  bahan-bahan  yang  akan  diproduksi sampai  proses  pembuatan  dan  pengemasan  tempe  trembesi.  Satu  orang
tenaga pemasaran dengan tugas memasarkan tempe trembesi ke toko-toko, swalayan  atau  supermarket.  Biaya  tenaga  kerja  harus  disesuaikan  dengan
jenis  pekerjaan.  Rencananya  tenaga  kerja  untuk  usaha  tempe  trembesi adalah: tenaga pimpinan sebesar Rp 50.000,- dan tenaga karyawan sebesar
Rp  35.000  hari    yang  masing-masing  untuk  8  jam  kerja  dari  jam  08.00 sampai 16.00.
                