85
B. Data Hasil Penelitian
1. Implementasi Teori Andragogi dalam Pembelajaran Pelatihan di
Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Fennyke, Sidokarto, Godean, Sleman
Istilah teori sering kita dengar dalam sebuah materi perkuliahan atau pembelajaran di sekolah. Teori merupakan pernyataan yang muncul dari
berbagai asumsi yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Teori tersebut belum tentu benar, namun harus dinyatakan dengan tepat dan konsisten
secara logis agar memudahkan penggunanya dalam menarik kesimpulan dari sebuah percobaan atau sebagai acuan dalam sebuah pekerjaan.
Andragogi adalah ilmu mengajar orang dewasa. Pelaksanaan andragogi tidak lepas dari teori-teori yang ada di dalamnya. Teori tersebut
bisa kita sebut dengan teori andragogi. Teori andragogi adalah sekumpulan asumsi yang dinyatakan dengan tepat, logis, dan didasarkan pada kenyataan
tentang belajar pendidikan orang dewasa. Teori andragogi menjelaskan berbagai karakteristik orang dewasa dan cara yang tepat untuk
membelajarkan orang dewasa. Diharapkan dengan teori tersebut dapat mambantu kegiatan pembelajaran orang dewasa dalam tahap pengalaman,
berbagi, proses, menarik kesimpulan dan penerapan. Pada kenyataannya jarang pendidik orang dewasa yang mengetahui teori andragogi, namun
dalam pelaksanaan sebenarnya mereka menggunakan teori tersebut. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada program
kursus menjahit. Program kursus menjahit adalah salah satu program kursus
86 yang paling banyak peminatnya di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP
Fennyke. Berdasarkan data Bulan Maret tahun 2015, jumlah warga belajar kursus menjahit sejumlah 23 orang dari 32 warga belajar seluruhnya. Dari
data tersebut lebih dari setengah warga belajar di LKP Fennyke masuk dalam program kursus menjahit.
Subjek utama dalam penelitian ini adalah tutor karena tutor adalah pemimpin dalam pembelajaran serta orang yang mentransfer ilmu pada
warga belajar. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa tutor merupakan tenaga ahli yang telah memiliki sertifikat kompetensi dalam
bidang tata busana yang dapat dilihat pada Lampiran Dokumentasi Hlm. 173-176. Dari dokumentasi tersebut, tidak diragukan lagi mengenai
keahlian para tutor dalam bidang tata busana, karena para tutor sudah lulus uji kompetensi sebagai ahli tata busana.
Keahlian tutor dalam tata busana tidak dibarengi dengan penguasaan teknik pembelajaran andragogi. Dari hasil wawancara tutor belum paham
secara mendalam tentang pembelajaran andragogi. Para tutor di LKP Fennyke tidak menguasai teori andragogi secara teoritis karena sebelumnya
belum pernah mendapat pelatihan khusus mengenai pembelajaran andragogi. Tutor hanya sekedar tahu namun tidak mendalam. Seperti yang
diungkap oleh Ibu “Li” selaku tutor di LKP Fennyke, “Saya tahu andragogi dan pedagogi. Andragogi untuk orang
dewasa dan pedagogi untuk anak kecil, tapi untuk lebih dalam tentang teknik pembelajaran mungkin di sini belum sampai kesitu
mas.
” CW 8, 07072015