Sarana dan Prasarana Deskripsi Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Fennyke

87 Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu “Di” selaku tutor di LKP Fennyke, “Cuma sekedar tahu mas. Dulu waktu ikut pelatihan pernah di terangkan tentang andragogi, tapi tidak detail, hanya saja saya tahu kalau andragogi itu untuk pembelajaran orang dewasa.” CW 8, 07072015 Ibu “Rs‟ selaku pengelola di LKP Fennyke mengungkapkan, “Selain jadi pengelola, saya juga jadi tutor di sini mas. Kalai tutor saya rasa juga belum begitu tahu ya mas, tapi coba tanya langsung saja sama tutor. Sebenarnya dulu pas waktu saya ikut ujian kompetensi pernah diajarkan waktu micro teaching. Tapi, ga sampai mendalam,” CW 8, 07072015 Berdasarkan data di atas, tutor merupakan tenaga ahli dalam bidang tata busana yang telah lulus uji kompetensi. Keahlian tutor di bidang tata busana tidak diragukan lagi, namun dalam pembelajaran tutor kurang menguasai teknik pembelajaran andragogi. Hal tersebut terjadi karena tutor belum pernah mendapat pelatihan khusus mengenai pembelajaran andragogi. Untuk melihat proses pembelajaran pelatihan di LKP Fennyke bisa melalui beberapa tahap pembelajaran andragogi yakni sebagai berikut : a. Tahap Pengalaman Pengalaman merupakan peristiwa atau kejadian yang dialami oleh seseorang dan terekam dalam ingatannya. Pepatah mengatakan pengalaman merupakan guru terbaik. Melalui kejadian atau peristiwa yang kita atau orang lain alami, bisa dijadikan sebuah pembelajaran dalam menjalani kehidupan di masa kini atau masa yang akan datang. Begitu halnya dalam teori andragogi, pengalaman adalah tahap paling 88 awal seseorang atau warga belajar orang dewasa untuk memulai pembelajaran andragogi. Pada tahap pengalaman ini warga belajar mendapat pengalaman belajar baru yang spesifik dari kegiatan belajarnya. Pengelola dan tutorlah yang memprakarsai kegiatan belajar tersebut. Di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Fennyke, pelaksanaan tahap pengalaman dilakukan dengan penyampaian teori sekaligus mempraktikannya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan pengalaman belajar baru dan spesifik bagi warga belajar mengenai tata busana. Seper ti yang diungkapkan oleh Ibu “Di” selaku Tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Fennyke, “Pembukaan seperti biasa, berdoa dan menyapa warga belajar. Setelah itu kita kasih pelajaran pertama, misal tingkat dasar bikin 3 baju. Pertama mengukur tubuh dulu, lalu bikin pola, motong kain, terakhir menjahit. Apabila di awal masuk kursus tutor menjelaskan pengetahuan dasar dan menerangkan penggunaan peralatan. Apabila sudah pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya, pembelajaran dilakukan seperti biasa dengan teori sambil praktik.” CW 3, 16042015 Hal seru pa juga disampaikan oleh Ibu “Rs” selaku pengelola LKP Fennyke, “Pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh tutor bersama pengelola dengan berpedoman pada kurikulum SKKNI. Awal pembelajaran, tutor mencari tahu dan menggali kemampuan warga belajar dengan cara menanyakan langsung pada warga belajar mengenai hal-hal yang telah dipahami maupun kemampuan yang telah dikuasai sebelumnya. Setelah itu baru materi disampaikan oleh tutor.” CW 2, 07042015 Menambahkan, pernyataan dari Ibu “Ng” selaku warga belajar LKP Fennyke,