Multimedia dibagi menjadi dua yaitu interaktif dan linier. Multimedia interaktif adalah suatu media yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna. Sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contohnya pembelajaran interaktif, game, dan lain lain. Sedangkan multimedia linier adalah kebalikan dari interaktif sehingga berjalan
sekuensial berurutan. Contohnya TV dan Film Daryanto, 2013: 51.
b. Karakteristik Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pemilihan dan penggunaan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran harus memperhatikan berbagai karakteristik komponen,
seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Adapun karakteristik multimedia pembelajaran sebagaimana yang disebutkan
Daryanto 2013: 53 sebagai berikut: 1 Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual. 2 Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna. 3 Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:
1 Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2 Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
3 Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan terkendalikan.
c. Bentuk-bentuk Multimedia Pembelajaran
Bentuk-bentuk multimedia pembelajaran menurut Daryanto 2013: 54 dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:
1 Tutorial Bentuk sajian ini merupakan multimedia pembelajaran
yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial. Program tutorial ini didesain sebagai tutor untuk siswa, artinya
format tutorial seperti dialog dengan siswa. Format tutorial berisi penjelasan rumus-rumus, video, soal latihan yang dapat
dikendalikan sendiri oleh siswa. Format tutorial ini mempunyai tujuan untuk kepuasan siswa dalam memahami materi.
2 Drill dan Practice Bentuk ini berupa kebiasaan dalam bentuk latihan,
tujuannya untuk meningkatkan kemahiran siswa akan suatu keterampilan dan penguasaan suatu konsep. Program ini juga
menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal
atau pertanyaan yang akan tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. Program ini dilengkapi
dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami konsep
tertentu. Pada bagian akhir, pengguna juga bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan. Pemberian reward yang positif dapat memberikan kemungkinan
yang lebih besar bagi siswa untuk mengulangi keberhasilan yang telah dicapai.
3 Simulasi Multimedia pembelajaran dengan bentuk ini bertujuan
untuk memberikan pengalaman nyata melalui penyamaan situasi sesuai situasi yang sebenarnya. Seperti simulasi penerbangan
pesawat dengan menggunakan simulasi tersebut, simulasi dibuat persis sama dengan situas kabin pilot.
4 Percobaan dan Eksperiman Bentuk ini mirip dengan bentuk simulasi, namun lebih
ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen atau percobaan, seperti kegiatan praktikum di Laboratorium IPA.
Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian siswa bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk
dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain
berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya siswa dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu
berdasarkan eksperimen mereka secara maya tersebut. 5 Permainan
Bentuk ini seperti bentuk aljabar dan bermain pada umumnya, namun dalam bentuk program dalam multimedia
interaktif. Tujuannya untuk membangkitkan kegembiraan siswa, sehingga konsep lebih lama tersimpan. Pengetahuan ataupun
keterampilan yang diharapkan dapat mereka peroleh dari permainan tersebut. Interaksi berbentuk permainan akan lebih
intruksional apabila pengetahuan dan keterampilan yang terdapat didalamnya bersifat akademik dan mengandung unsur pelatihan.
Dalam penelitian ini bentuk multimedia yang digunakan adalah bentuk gabungan dari tutorial dan practice. Siswa akan
memperoleh pemahaman dan penjelasan terkait materi yang disajikan, serta dapat melatih dan meningkatkan pemahaman
terkait materi melalui soal atau latihan yang disajikan.
d. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif