60
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat
mengenai bagaimana kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru di SMK N 1 Cangkringan. Dalam penelitian ini ditekankan pada catatan yang
menggambarkan keadaan sebenarnya guna mendukung penyajian data. Melalui pendekatan ini, peneliti diharapkan dapat menghasilkan data yang
berkenaan dengan interpretasi dan bersifat deskriptif guna mengungkap proses penelitian dilapangan berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang
orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga dapat ditemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal manusia. Dengan penelitian ini
dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai kenyataan, makna dan fakta yang relevan dengan apa yang diteliti.
B. SettingPenelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2016. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai
dengan Juni 2016 yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cangkringan beralamat di Sintokan, Wukirsari, Cangkringan, Yogyakarta. Adapun
alasan pengambilan lokasi penelitian ini dikarenakan SMK Negeri 1 Cangkringan merupakan sekolah yang jumlah muridnya mengalami
kenaikan secara signifikan, karena sekolah tersebut membuat kebijakan
61
yang dapat meningkatkan jumlah peserta didik selain itu sekolah ini juga berbasis semi militer yang berbeda dengan sekolah lain.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan seseorang yang dituju untuk diteliti oleh peneliti, sehingga subyek penelitian menjadi pusat perhatian atau
sasaran oleh peneliti Suharsimi Arikunto, 1998: 114. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa subyek penelitian adalah seseorang yang
menjadi kunci untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai topik yang akan diteliti.
Subyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang- orang yang dianggap dapat memberikan informasi secara akurat mengenai
obyek yang akan diteliti, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposiveatau sampel bertujuan. Menurut Suharsimi
Arikunto 2002: 117, teknik purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
berdasarkan adanya suatu tujuan tertentu dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1 Pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri, sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok dari populasi. 2
Subjek yang dipilih sebagai sampel harus benar-benar subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri populasi key subjects.
3 Penentuan karakteristik populasi harus dilakukan dengan teliti pada
saat studi pendahuluan
62
Sedangkan menurut Sukandarrumidi 2004: 65 yang dimaksud dengan puropsive adalah pengambilan sampel dengan cara memilih
anggota sampel didasarkan atas pertimbangan pengumpulan data yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukardi 2003: 64, bahwa purposivemerupakan teknik memilih sampel
dengan dasar bertujuan. Teknik ini juga disebut dengan teknik bertujuan karena untuk menentukan sampel didasarkan atas tujuan tertentu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik purposive merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti juga memilih sampel secara sengaja dengan memilih pihak-pihak
yang dirasa memenuhi persyaratan, ciri-ciri dan karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pihak-pihak yang dijadikan subjek secara
sengaja dalam penelitian yaitu Kepala SMK Negeri 1 Cangkringan sebagai informan kunci, sedangkan untuk informan pendukung yaitu panitia
penerimaan peserta didik baru yang berjumlah 3 orang, dan siswa kelas X SMK N 1 Cangkringan yang berjumlah 10 siswa.
Pihak-pihak tersebut dipilih menjadi subjek dalam penelitian dengan alasan bahwa Kepala Sekolah sebagai informan kunci sekaligus
sebagai pihak yang terlibat secara aktif dalam penentuan kebijakan peningkatan jumlah peserta didik, sedangkan panitia penerimaan peserta
didik merupakan subjek yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan
63
penerimaan peserta didik baru, selanjutnya siswa sebagai subjek karena terlibat dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan jumlah peserta didik.
D. Teknik Pengumpulan Data