Tata Cara Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah

42

9. Tata Cara Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah

Menengah Kejuruan SMK Sekolah menengah kejuruan SMK merupakan salah satu pilihan utama siswa lulusan sekolah menengah pertama SMP yang ingin melanjutkan jenjang sekolahnya. Banyaknya pilihan jurusan dan kompetensi lulusan yang sesuai dengan dunia kerja saat ini menjadi salah satu daya tarik bahwa SMK banyak diminati. Pada penerimaan peserta didik baru, setiap SMK memiliki aturan dan standar dalam penyelenggaraan seleksi calon siswa barunya. Namun pada dasarnya SMK akan menyelenggarakan beberapa tes yang hampir sama. Proses penerimaan peserta didik di SMKterbagi menjadi beberapa tahapan tes. Hal tersebut mengacu pada banyaknya dunia industri yang menerapkan persyaratan ketat dalam penerimaan lulusan SMK pada dunia kerja. Berdasarkan surat keputusan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta nomor: 188630 tentang petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bahwa tata cara penerimaan peserta didik baru adalah sebagai berikut: a. Seleksi penerimaan peserta didik baru di SMK berdasarkan nilai yang tertera pada SHUN atau ijazah kesetaraan paket B dan tes khusus. Perhitungan nilai yang tertera pada SHUN adalah sebagai berikut: 1 Nilai matematika dikalikan 3 tiga 2 Nilai bahasa inggris dikalikan 3 tiga 3 Nilai Ilmu Pengetahuan Alam IPA dikalikan 3 tiga 4 Nilai Bahasa Indonesia dikalikan 1 satu b. Mekanisme pelaksanaan tes khusus seleksi masuk SMK ditetapkan dengan keputusan kepala sekolah antara lain tes buta warna, pengukuran tinggi badan, dan lain-lain. 43 c. Seleksi penerimaan peserta didik baru SMK berdasarkan urutan nilai ujian nasional dan penambahan nilai prestasi bagi yang memiliki serta tes khusus dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah sesuai dengan daya tampug sekolah yang bersangkutan dan kuota yang ditetapkan. d. Calon peserta didik baru bukan penduduk Daerah dapat diterima di suatu sekolah jika memiliki nilai SKHUNM atau SHUN dan penambahan nilai prestasi jika ada lebih tinggi dan atau sama dengan nilai SKHUNSM atau SHUN dan penambahan nilai prestasi jika ada dari calon peserta didik baru penduduk daerah yang terendah. e. Apabila terdapat kesamaan nilai hasil seleksi, maka penentuan peringkat didasarkan urutan prioritas sebagai berikut: 1 Urutan pilihan sekolah, jika urutan pilihan sekolah sama maka menggunakan perbandingan nilai pada USM atau UN setiap mata ajaran yang tercantum pada SKHUNSM atau SHUN, 2 Perbandingan nilai pada USM atau UN setiap mata ajaran yang tercantum pada SKHUSM atau SHUN yang lebih besar dengan urutan sebagai berikut: a Bahasa Indonesia b Bahasa Inggris c Matematika d Ilmu Pengetahuan Alam 3 Jika setiap mata pelajaran nilainya sama sebagaimana tersebut, maka menggunakan dasar domisili calon peserta didik baru dnegan memprioritaskan penduduk Daerah. 4 Jika domisili calon peserta didik baru sama sebagai penduduk Daerah maka diprioritaskan pendaftar dengan status anak atau cucu dalam Kartu Keluarga. 5 Jika status calon peserta didik baru sama sebagai anak atau cucu, maka diprioritaskan pendaftar yang lebih awal. Berdasarkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tersebut dapat disimpulkan bahwa tata cara penerimaan peserta didik baru di Sekolah Menengah Kejuruan SMK dibagi menjadi dua 2 yaitu seleksi menggunakan nilai SHUN atau ijazah kesetaraan paket B dan tes khusus. Mekanisme pelaksanaan tes khusus seleksi masuk SMK ditetapkan dengan keputusan kepala sekolah antara lain tes buta warna, pengukuran tinggi badan, dan lain-lain.Seleksi penerimaan peserta didik 44 baru SMK berdasarkan urutan nilai ujian nasional dan penambahan nilai prestasi bagi yang memiliki serta tes khusus dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah sesuai dengan daya tampug sekolah yang bersangkutan dan kuota yang ditetapkan.

10. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik BaruSekolah Menengah