Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru

39 dapat diterima di sekolah yang bersangkutan. Sedangkan pada sistem PMDK dilakukan dengan cara mengamati prestasi peserta didik pada tingkat sekolah sebelumnya, prestasi tersebut dapat diamati pada nilai raport serta piagam-piagam yang dapat mendukung dalam pendaftaran. Sistem PMDK ini cenderung menguntungkan siswa yang memiliki prestasi yang tinggi. Selanjutnya untuk sistem seleksi dengan tes yaitu dengan cara calon peserta didik mendaftar di suatu sekolah terlebih dahulu dengan diwajibkan untuk mengikuti tes berupa soal-soal yang diberikan dan soal tersebut telah ditentukan kriterianya, sehingga calon peserta didik yang tidak dapat mengerjakan soal sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan maka tidak bisa diterima sebagai peserta didik. Sistem seleksi dengan menggunakan tes ini biasanya dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap seleksi administratif dan kemudian dilakukan seleksi akademik. Seleksi administratif merupakan serangkaian seleksi atas kelengkapan-kelangkapan administratif calon peserta didik. Jika seleksi administratif tidak dapat dipenuhi oleh calon peserta didik maka otomatis tidak dapat mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi akademik. Seleksi akademik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik.

7. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru

Kriteria merupakan sebuah pegangan yang digunakan sebagai syarat penentu. Seperti yang telah dikemukakan oleh Ali Imron2011:45, bahwa kriteria merupakan patokan yang menetukan 40 bisa tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam kriteria dalam penerimaan peserta didik. Pertama, yaitu kriteria acuan patokan yang merupakan suatu penerimaan peserta didik berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Kedua, kreteria acuan norma, yaitu penerimaan calon peserta didik berdasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi. Prosentasi peserta didik tersebut dijumlah kemudian dirata-rata, dari hasil rata-rata tersebut dapat dilihat nilai prestasi calon peserta didik, dan kemudian dapat dipilih calon peserta didik yang memiliki nilai sesuai dengan kriteria. Selanjutnya, yang ketiga adalah kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah. Sekolah menetukan berapa jumlah daya tampung, setelah menentukan daya tampung, kemudian sekolah merangking prestasi siswa mulai dari prestasi paling tinggi hingga dengan prestasi paling rendah. Penentuan diterima atau tidaknya peserta didik dapat dilihat dengan cara mengurutkan dari atas kebawah, sampai daya tampung terpenuhi. Ali Imron, 2011: 45-46. 8. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan peserta didik baru termasuk salah satu dalam manajemen peserta didik, karena kegiatan penerimaan peserta didik menentukan seberapa kualitas input yang dapat diterima oleh sekolah yang bersangkutan. Prosedur penerimaan peserta didik baru memiliki beberapa langkah seperti yang telah dikemukakan oleh Ali Imron 2011: 47-48, yaitu sebagai berikut: 41 1. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru 2. Rapat penentuan peserta didik baru 3. Pembuatan pengumuman peserta didik baru 4. Pemasangan atau pengiriman pengumuman peserta didik baru 5. Pendaftaran peserta didik baru 6. Seleksi peserta didik baru 7. Rapat penentuan peserta didik yang diterima 8. Pengumuman peserta didik yang diterima 9. Pendaftaran ulang peserta didik baru. Lebih jelasnya langkah-langkah tersebut sebagaimana pada gambar berikut ini: Gambar 4. Langkah-langkah Rekrutmen Peserta Didik Baru. Rapat Penentuan Peserta Didik Baru Pembentukan Panitia Penerimaan Pembuatan Pengumuman Peserta Didik Baru PemasanganPengiriman Pengumuman Peserta Didik Baru Pendaftaran Peserta Didik Baru Seleksi Peserta Didik Rapat Penentuan Peserta Didik yang Diterima Pengumuman Peserta Didik yang Diterima Pendaftaran ulang Peserta Didik Baru 42

9. Tata Cara Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah