Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru

38 dari tahap prakiraan sampai dengan pembiayaan, haruslah berdasarkan pada data yang diperoleh dari sensus sekolah tersebut. Selanjutnya hasil sensus sekolah sangat berguna bagi perencanaan peserta didik karena sensus tersebut dapat menunjukkan animo peserta didik yang akan masuk sekolah tertentu pada tahun tertentu, animo peserta didik yang masuk ke jurusan tertentu pada tahun tertentu, serta tingkat kemampuan peserta didik yang akan masuk ke sekolah tertentu pada tahun tertentu.

6. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru

Menurut Ali Imron 2011:43-44, sistem penerimaan peserta didik baru memiliki dua cara, yaitu promoso dan seleksi. Sistem promosi merupakan penerimaan peserta didik baru tanpa menggunakan seleksi. Calon peserta didik mendaftar ke sekolah dan langsung diterima begitu saja. Sistem promosi demikian berlaku di sekolah-sekolah yang animo pendaftar kurang dari yang sudah ditentukan. Kedua, adalah sistem seleksi, pada sistem ini dapat digolongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta Murni atau yang sering disebut dengan DANEM, yang kedua yaitu berdasarkan penelusuran Minat dan Kemampuan atau PMDK, sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk. Pada sistem DANEM, sekolah menentukan daya tampung sekolah, kemudian peserta didik yang mendaftar dirangking DANEMnya, setelah dirangking dapat dan daya tampung sudah terpenuhi maka DANEM yang tidak memasuki nomor perangkingan tersebut tidak 39 dapat diterima di sekolah yang bersangkutan. Sedangkan pada sistem PMDK dilakukan dengan cara mengamati prestasi peserta didik pada tingkat sekolah sebelumnya, prestasi tersebut dapat diamati pada nilai raport serta piagam-piagam yang dapat mendukung dalam pendaftaran. Sistem PMDK ini cenderung menguntungkan siswa yang memiliki prestasi yang tinggi. Selanjutnya untuk sistem seleksi dengan tes yaitu dengan cara calon peserta didik mendaftar di suatu sekolah terlebih dahulu dengan diwajibkan untuk mengikuti tes berupa soal-soal yang diberikan dan soal tersebut telah ditentukan kriterianya, sehingga calon peserta didik yang tidak dapat mengerjakan soal sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan maka tidak bisa diterima sebagai peserta didik. Sistem seleksi dengan menggunakan tes ini biasanya dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap seleksi administratif dan kemudian dilakukan seleksi akademik. Seleksi administratif merupakan serangkaian seleksi atas kelengkapan-kelangkapan administratif calon peserta didik. Jika seleksi administratif tidak dapat dipenuhi oleh calon peserta didik maka otomatis tidak dapat mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi akademik. Seleksi akademik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik.

7. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru