15
tersebut merupakan perencanaan umum yang dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan, agar tujuan tersebut dapat tercapaiKebijakan
pendidikan seringkali dikaitkan dengan istilah politik, program keputusan, undang-undang, aturan, ketentuan-ketentuan, kesepakatan,
konveksi, dan rencana strategis. Eka Prihatin, 2011: 17. Dari penjelasan tersebut Arif Rohman 2014: 108, memberikan definisi
kebijakan pendidikan dalam arti yang lebih khusus yakni merupakan bagian dari kebijakan negara atau kebijakan publik pada umumnya.
Kebijakan pendidikan merupakan bagian dari kebijakan publik yang mengatur tentang pendidikan, seperti mengatur dalam hal khusus
regulasi berkaitan dengan penyerapan sumber, alokasi dan distribusi sumber, serta pengaturan perilaku dalam pendidikan.
Dari beberapa pengertian kebijakan pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan merupakan seperangkat
aturan yang dibuat oleh pemerintah guna membangun sistem pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah diamanatkan
dalam undang-undang sebagai cita-cita bangsa.
3. Karakteristik Kebijakan
Pandangan kebijakan pendidikan harus didasarkan pada realitias pendidikan, karena pendidikan merupakan upaya menyiapkan generasi
muda untuk menghadapi peradaban setiap bangsa. Melihat pada fungsi pendidikan sebagai wahana untuk menjadikan manusia agar dapat
membangun bangsa menuju cita-citanya dimana suatu bangsa selalu
16
mengalami peradaban maka diperlukanlah suatu kebijakan pendidikan. Menurut Yoyon Bahtiar Irianto 2012: 49 karakteristik suatu
kebijakan dalam konteks manajemen pendidikan antara lain: a.
Kebijakan pendidikan diperoleh melalui penemuan empiris dengan menggunakan prosedur dan teknik ilmiah.
b. Kriteria, alat dan prosedur yang dipergunakan dalam
menganalisis kebijakan pendidikan bersifat relatif untuk setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
c. Implementasi kebijakan pendidikan harus menghasilkan
produk dan dampak yang bernilai. d.
Nilai yang baik pada setiap implementasi kebijakan pendidikan terletak pada proses aktif.
e. Sikap yang baik adalah yakin bahwa kondisi implementasi
kebijakan pendidikan pada suatu saat akan bernilai baik dan buruk, tergantung apa yang telah diusahakan.
Selain karakteristik di atas ada beberapa ciri umum dari suatu kebijakan. Ciri merupakan keterangan yang menunjukkan sifat khusus
dari sesuatu hal tertentu. Manusia memahami sesuatu tersebut berdasarkan keterangan. Demikian pula dengan kebijakan, tanpa
mengetahui sifat khusus dari suatu kebijakan, maka akan sulit membedakan antara kebijakan dengan keputusan-keputusan yang lain,
karena kebijakan merupakan sebuah keputusan, sedangkan semua keputusan belum tentu kebijakan. Anderson dan kawan-kawan
17
SaidZainal A, 2012: 22 mengemukakan beberapa ciri dari kebijakan yaitu sebagai berikut:
a. Setiap kebijakan yang disusun harus ada tujuannya. Maksudnya
adalah setiap pembuatan kebijakan tidak boleh asal dibuat, harus ada masalah yang melatarbelakangi suatu pembuatan kebijakan
tersebut. b.
Suatu kebijakan tidak bisa berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain yang telah disusun sebelumnya.
c. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, seharusnya bukan apa
yang masih dikehendaki untuk dilakukan oleh pemerintah, sehingga dapat memberikan manfaat bagi sasaran kebijakan.
d. Kebijakan dapat bersifat negatif atau melarang dan juga dapat
berupa pengarahan untuk melaksanakan atau menganjurkan. e.
Kebijakan yang disusun harus berdasarkan hukum yang berlaku, sehingga memiliki kewenangan untuk memaksa masyarakat
menjalankan kebijakan yang diterapkan. Dari beberapa karakteristik dan ciri kebijakan di atas dapat
dipahami bahwa dalam penyususnan suatu kebijakan tidak hanya dilakukan untuk menunjukkan keberadaannya saja, namun suatu
kebijakan seharusnya disusun karena adanya keperluan untuk diadakan suatu kebijakan baru berdasarkan masalah yang ada dengan
tujuan yang tepat. Kebanyakan kebijakan saat ini banyak mengalami
18
bongkar pasang
dikarenakan dalam
penyusunannya tidak
dipertimbangkan dengan matang. Hal ini perlu dipahami karena banyak pembuat kebijakan yang
kurang memperhitungkan kebijakan-kebijkan terkait, apalagi dengan mempertimbangkan kebijakan yang telah ada sebelumnya sebagai
landasan untuk membuat kebijakan selanjutnya. Dengan adanya karakteristik dan ciri kebijakan yang telah dijelaskan oleh beberapa
ahli di atas seharusnya kebijakan disusun dengan melihat teori-teori berkaitan dengan kebijakan.
4. Stratifikasi Kebijakan Pendidikan