107 siswa Karangturi dalam mengikuti education expo di
dalam sekolah cukup tinggi
4.3.4. Aspek Hasil Product
Dalam aspek hasil ini mencakup penilaian hasil capaian yang meliputi evaluasi program dan tindak
lanjut, serta interpretasi keunggulan dan kelemahan program. Sesuai dalam proposal education expo
Karangturi bahwa penyelenggaraan kegiatan expo pendidikan
ini diharapkan
dapat memberikan
informasi sedalam-dalamnya tentang pendidikan tinggi kepada siswa baik pendidikan tinggi di dalam negeri
ataupun di luar negeri. Hasil wawancara dengan siswa menyatakan
bahwa acara education expo ini diharapkan bisa membekali
siswa-siswi pengetahuan
tentang universitas pilihan mana yang mereka inginkan, serta
kegiatan education expo dapat berlanjut di setiap tahunnya dengan kegiatan yang jauh lebih baik, baik
dari segi peserta yang jumlahnya lebih banyak dan diikuti oleh universitas favorit, bagus, berkualitas dan
memiliki syarat tertentu menjadi peserta dalam education expo. Misalnya dengan memberikan angket
untuk siswa agar memilih universitas yang menjadi peserta
sesuai dengan harapan, lalu perlunya sosialisasi yang tidak hanya diperuntukan kelas XII
saja namun dari kelas XI bahkan kelas X. Pernyataan ini didukung oleh Koordinator
Humas Karangturi bahwa
Telah diadakan evaluasi namun baru dari pihak perguruan tinggi peserta expo, belum dari siswa.
108
Evaluasi dari pihak perguruan tinggi adalah pembagian porsi presentasi dari setiap perguruan
tinggi yang dianggap kurang adil, namun pihak sekolah terus mencoba memperbaiki hambatan dan
kekurangan yang ada.
Menurut mitra
perguruan tinggi
Unika Soegijapranata
dan Udinus
mengatakan bahwa
penyelenggaraan expo yang diadakan oleh SMA Karangturi selama ini cukup baik dan cukup
memuaskan. Saran untuk penyelenggaraan education expo di
SMA Karangturi adalah untuk membuat rak tersendiri yang memuat brosur dari berbagai universitas setelah
education expo selesai sehingga siswa yang ketinggalan info pada saat education expo tetap memperoleh
informasi dari brosur tersebut. Dari hasil education expo di SMA Karangturi, siswa yang mendaftar di
Unika Soegijapranata cukup bervariasi hasilnya. Hal ini menurut pihak Unika Soegijapranata karena SMA
Karangturi merupakan salah satu sekolah yang elit, sehingga banyak siswa yang melanjutkan studi tidak
hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Namun animo dari siswa Karangturi tetap tinggi,
setidaknya lebih dari 20 siswa mendaftar di Unika Soegijapranata.
Menurut guru BK telah mengadakan evaluasi kepada siswa setelah pelaksanaan education expo,
namun evaluasinya secara lesan tidak tertulis karena merasa sudah memiliki kebermanfaatan. Guru BK
secara tidak tertulis pada saat jam layanan di kelas
109 menanyakan kepada siswa yaitu tentang: kegiatan
education expo yang mereka ikuti, manfaat dari kegiatan education expo, keluh kesah masukan siswa
dengan adanya universitas belum sesuai kebutuhan atau harapan siswa.
Pada pelaksanaan education expo juga ada evaluasi ke peserta, untuk mitra perguruan tinggi
diberikan angket dan untuk peserta lain melihat dari formulir
yang diambil.
Evaluasi dari
peserta universitas yang ikut education expo secara tertulis
misalnya ada kepuasan, masukan, keantuasiasme anak, pengunjung banyak, ac tidak dingin, kamar
mandi terlalu jauh. Evaluasi dari peserta dirasa sudah mewakili evaluasi dari orang tua dan siswa.
Pernyataan ini didukung oleh koordinator guru BK, menyatakan bahwa guru BK telah melaksanakan
evaluasi pada saat jam bimbingan di kelas, dengan menanyakan secara lesan tentang education expo yang
telah dilaksanakan dan telah diikuti. Evaluasi kepada siswa secara lesan dengan tanya jawab, secara tertulis
diberikan angket tetapi hanya untuk kelas XII dan tidak selalu dilaksanakan, tergantung guru BK.
Disamping itu juga ada evaluasi dari peserta dari sekolah lain.
Evaluasi keberhasilan kegiatan education expo adalah
dengan mengukur
jumlah pengunjung.
Kriterianya adalah apabila pengunjung banyak berarti kegiatan
dianggap sukses,
sebaliknya apabila
pengunjung sedikit dapat dikatakan kegiatan kurang
110 berhasil.
Daftar pengunjung
diketahui dengan
mendata dari buku pengunjung yang telah disediakan. Setiap tahun guru BK mendata siswa-siswa kelas XII
yang masuk perguruan tinggi peserta education expo. seperti tabel yang tertera dibawah ini.
Tabel 4.3. Tabel jumlah siswa yang masuk PTNPTS Sumber :Dokumen SMA Karangturi
Tahun Jumlah Siswa
Yang Masuk PTNPTS
X XI
XII 2011
269 219
249 24 yang tercatat
2012 237
210 255
250 siswa 2013
248 226
238 7 yang tercatat
Laporan pelaksanaan education expo dari
panitia. Sedangkan untuk laporan prosentase siswa diterima di Perguruan Tinggi mitra. Setiap tahun guru
BK mendata siswa-siswa kelas XII yang masuk perguruan tinggi peserta education expo. Panitia lebih
mengevaluasi pelaksanaan yang lebih berdampak pada peserta. Akan tetapi evaluasi yang langsung ke siswa,
misal data anak diterima dan masuk di PT mana, adalah tugas guru BK yang membuat laporan.
Pendataan rutin dilakukan dengan merekap data dari angket yang disebar ke siswa klas XII pada semester
lima, tetapi untuk menganalisis tidak rutin dilakukan. Ada panduan yang tertulis, agar informasi dari anak
lebih terarah. Anak juga bisa datang ke ruang BK tanpa dipanggil untuk mendapat informasi supaya
tidak bingung masuk perguruan tinggi. Belum ada
111 program kelompok yang dikhususkan untuk menindak
lanjuti siswa yang masih kebingungan. Hal ini dikarenakan banyaknya kesibukan dan pekerjaan
pihak-pihak di Karangturi. Belum ada laporan evaluasi secara detail dan administrasi dari mitra dan siswa.
Menurut Koordinator
Humas Karangturi,
keunggulan dari kegiatan education expo ini adalah:
Memberikan informasi yang lebih awal dalam memilih universitas yang akan dituju dengan tepat,
sedangkan untuk orang tua akan merasa lebih tenang dengan kepastian kelanjutan studi putra-
putrinya.
Keunggulan lainnya adalah terjalinnya hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan perguruan
tinggi yang menjadi peserta Setiap tahun guru BK mendata anak-anak kelas XII yang masuk perguruan
tinggi peserta education expo.. Tindak lanjut dari kegiatan education expo adalah adanya angket yang
menyatakan siswa telah diterima di perguruan tinggi yang dituju. Rencana kedepannya untuk pelaksanaan
acara education
expo adalah
merubah konsep
penyelengaraan acara yang akan kembali diadakan di sekolah karena dianggap lebih efektif bagi perguruan
tinggi untuk mempresentasikan dan mempromosikan kampus mereka, selain itu apabila diadakan di sekolah
lebih menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan. Di sini peran guru BK juga dibutuhkan untuk
mencatat track record siswa dalam memilih perguruan tinggi.
Menurut guru BK, keunggulan dari acara ini juga
112
Memberikan informasi secara dini kepada siswa dalam memilih perguruan tinggi sesuai minat dan
bakat serta kemampuan siswa. Tindak lanjut dari evaluasi tertulis maupun lisan adalah mengulang
kembali materi perguruan tinggi A, B, C, dst secara umum.
Catatan di
dalam pelaksanaan
evaluasi education expo hanya secara teknik, bukan ke anak
secara langsung. Evaluasi yang didapat misalnya tentang hal umum, tidak dibacakan. Kalau ada
evaluasi yang berbeda, maka dibacakan ke forum. Diagendakan untuk membenahi tempatnya, namun
aula yang digunakan untuk olahraga tetap tidak bisa mengakomodasi AC menjadi stabil dingin. Ada harga
ada rupa untuk menyewa partisi, meja, kursi, AC, konsumsi, dll. Kalau di SMA lain, expo diadakan di
kelas. Di paragon baru coba-coba, ternyata mahal dan tidak sebanding dengan keuntungan.
Menurut koodinator guru BK menyatakan hal yang sama juga bahwa setiap tahun guru BK mendata
anak-anak kelas XII yang masuk perguruan tinggi peserta education expo adalah memberi informasi
pendidikan tinggi kepada siswa. Hal yang harus dibenahi adalah dari kerutinan sisi evaluasi. Belum
tentu siswa mendapat pencerahan ketika mendapat informasi dari banyak perguruan tinggi. Keefektifan
Setiap tahun guru BK mendata anak-anak kelas XII yang masuk perguruan tinggi peserta education expo.
juga harus dipertanyaan. Melibatkan siswa kelas X dan kelas XI sesuai tujuan di proposal Setiap tahun
113 guru BK mendata anak-anak kelas XII yang masuk
perguruan tinggi peserta education expo, karena siswa kelas X dan kelas XI butuh informasi dari awal.
Terkadang dari pihak perguruan tinggi tidak melayani pertanyaan dari kelas X dan kelas XI.
Sedangkan education
expo open
house, kelebihannya adalah banyak pengunjung yang datang
dari masyarakat umum, namun masalah biaya yang mahal. Belum ada evaluasi tertulis dari sisi manfaat ke
orang tua. Pihak sekolah juga mengarahkan orang tua untuk antusias membimbing anak menuju masa
depan yang cerah. Adanya sosialisasi education expo ke orang tua melalui surat saat penerimaan rapor,
dilampiri daftar perguruan tinggi. Media sosialisasi ke masyarakat melalui spanduk dan media-media.
4.4. PEMBAHASAN Berdasarkan penjelasan hasil penelitian diatas,