121 mendampingi dan menentukan pilihan perguruan
tinggi bagi anaknya. Siswa berperan aktif dalam mencari informasi perguruan tinggi baik dalam
maupun luar negeri.
4.4.2. Evaluasi Masukan Input Evaluation
Evaluasi input
dilaksanakan untuk
mempertimbangkan sumber
daya yang
ada, mengidentifikasi dan mencari tahu kemampuan atau
daya dukung sistem, alternatif strategi program, desain prosedur implementasi program, pengelolaan
anggaran dan penjadwalan program. Dalam program kegiatan education expo ini, evaluasi input mencakup
evaluasi terhadap strategi pelaksanaan nara sumber, sasaran,
kelengkapan, dan
materi, prosedur
implementasinya metode, media, langkah, dan pengelolaan
anggaran sumber
biaya dan
pengelolaannya. Evaluasi input juga untuk mengetahui apakah
strategi yang ditetapkan oleh panitia pihak sekolah dalam mencapai tujuannya sudah tepat, tentunya
tidak akan terlepas dari sumber-sumber yang dimiliki. Menurut Gysbers dan Henderson 2006 menyatakan
bahwa efisiensi program BK dapat diukur berdasarkan keberadaan
sumber-sumber yang
dimiliki oleh
sekolah. Dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang dimiliki maka strategi akan lebih realistis dan
didukung dengan kemampuan yang ada. Strategi pelaksanaan educatio expo meliputi nara sumber,
sasaran, kelengkapan dan materi.
122 Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa
sebagaimana diuraikan
dalam penjelasan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa nara sumber
pembicara mitra perguruan tinggi PT sangat penting, karena PT adalah yang dituju siswa agar
mendapat informasi secara detail tentang perguruan tinggi
atau universitas.
Menurut Patty
2014, pembicara nara sumber menjadi kunci dari inti acara
education expo. Seyogyanya sebelum kegiatan, siswa sebelumnya perlu melakukan persiapan misalnya
membaca bahan-bahan informasi perguruan tinggi yang diundang dan yang diminati dari sumber-sumber
yang tersedia. Dengan begitu mereka akan lebih siap mengikuti
acara: mendengarkan
ceramah, mengajukan
pertanyaan, berdiskusi,
dan juga
menyusun pertanyaan untuk wawancara. Menurut Sulton
Masyud 2014
dalam penelitiannya
menyatakan bahwa education expo mengundang personil dari perguruan tinggi untuk memberikan
penjelasan dan berdiskusi tentang keadaan dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Nara sumber
harus disesuaikan
dengan kebutuhan siswa, sehingga perlu diersiapkan dengan
matang. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa pencarian nara sumber atau mitra perguruan tinggi
menjadi wewenang guru BK. Selain dari data channel atau mitra jaringan yang pernah ikut stan education
expo di SMA Karangturi, juga referensi dari orang tua siswa alumni. Disamping itu juga mencari informasi
123 lewat web internet, yaitu dengan mengirimkan email
proposal ke perguruan tinggi yang dituju, kemudian setelah
mendapat balasan
dan ditelfon
ada kesepakatan. Proses pelaksanaannya butuh waktu 1-2
bulan. Pihak sekolah berusaha selektif mungkin untuk nara sumber atau mitra perguruan tinggi, tetapi ada
sebagian perguruan tinggi yang dahulu mendaftar ikut stan pada education expo, yang hal ini tidak bisa
ditolak oleh pihak sekolah karena merasa tidak enak dan
agar mereka
mempunyai kesempatan
mendekatkan diri
dengan siswa.
Jadi dapat
diinterpretasikan bahwa pencarian nara sumber belum selektif, belum ada kriteria khusus yang bisa
mengikuti education expo. Dari aspek sasaran kegiatan education expo
adalah untuk seluruh siswa SMA baik kelas X, XI, dan XII. Dari hasil wawancara terdapat kesenjangan antara
siswa, guru BK dengan mitra perguruan tinggi. Pernyataan siswa yang dikhususkan adalah siswa
kelas XII yang mendapat informasi langsung secara detail tentang perguruan tinggi, sedang siswa kelas X
dan XI informasinya lewat berkunjung ke stan perguruan tinggi yang diinginkan, itupun secara
bergiliran dan terbatas waktu sehingga informasi lanjutan lewat guru BK sekolah. Pernyataan inipun
didukung oleh
mitra perguruan
tinggi karena
mengingat efisien waktu, yang dilayani secara detail khusus
kelas XII.
Dari pernyataan
ini dapat
diinterpretasikan bahwa sasaran belum sepenuhnya
124 sesuai dengan proposal education expo karena adanya
kendala waktu. Seharusnya selain siswa kelas XII yang mendapatkan informasi dan dapat memilih pendidikan
tinggi yang
diminati perguruan
tinggi dan
jurusannya, maka siswa kelas X dan XI pun dapat memperoleh informasi lebih awal mengenai perguruan
Tinggi sehingga siswa lebih mantap dalam pemilihan jurusan
di SMA,
serta dapat
merencanakan perkuliahan dalam penentuan jurusan di perguruan
tinggi. Strategi
pelaksanaan berikutnya
adalah kelengkapan sarana dan prasarana serta materi yang
mendukung dalam kegiatan education expo ini. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa kelengkapan
sarana prasarana disiapkan oleh panitia untuk mendukung kegiatan education expo. Kelengkapan
berhubungan dengan media yang digunakan. Menurut Badrujaman 2011 bahwa media diartikan sebagai
sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan materi sebuah program. Dalam education expo SMA
Karangturi perlengkapannya meliputi ruangan stan, meja, kursi, buku tamu, buku pesan dan kesan, sound
system, lampu sorot, poster, selebaran, tas souvenir, buku panduan. Pernyataan ini sesuai penelitian
Cahyono 2002 bahwa penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan sarana dan prasarana
seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil penyekat ruangan. lampu sorot, sound
system, poster, selebaran.
125 Sementara
pada bagian
materi yang
merupakan bagian utama dari education expo ini, maka muatan materi disesuaikan dengan kebutuhan
siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Gysbers dan Henderson 2006 bahwa materi dalam program
bimbingan ditentukan
dari kompetensi
yang diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula
dengan Badrujaman 2011, yaitu materi program dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan
siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus
dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa materi education expo SMA
Karangturi mencakup informasi tentang perguruan tinggi, jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup
kuliah disana, keunggulan fasilitas dari perguruan tinggi, serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi
sekitar 20 menit. Pada aspek kepanitiaan, sebelum pelaksanaan
kegiatan education expo, terlebih dahulu dibentuk panitia baik ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-
seksi. Kemudian mengundang mitra sekolah lain dan mitra perguruan tinggi, serta orang tua siswa.
Disamping itu mengatur anggaran, menyiapkan materi, berpartisipasi dalam pameran, serta evaluasi
pelaksanaan. Pernyataan
ini sesuai
dengan pernyataan Gebarowski 2012 yang menjelaskan
langkah menyiapkan
dan mengadakan
sebuah pameran. Dalam education expo ini juga melalui tahap
126 pendataan dan penjadwalan agar bermanfaat bagi
semua pihak. Materi merupakan hal penting yang mendukung
kegiatan education expo. Materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh
Gysbers dan Henderson 2006 bahwa materi dalam program bimbingan ditentukan dari kompetensi yang
diharapkan dari program. Pernyataan ini sejalan pula dengan Badrujaman 2011, yaitu materi program
dipilih berdasarkan pencapaian tugas perkembangan siswa dan tinkat permasalahan siswa. Integrasi
keduanya merupakan kebutuhan siswa yang harus dilayani dalam sebuah program. Dari hasil wawancara
disimpulkan bahwa materi edu expo SMA Karangturi mencakup
informasi tentang
perguruan tinggi,
jurusan, biaya kuliah termasuk biaya hidup kuliah disana, keunggulan fasilitas dari perguruan tinggi,
serta syarat masuk kuliah. Penyampaian materi sekitar 20 menit.
Materi education expo di siapkan oleh mitra sekolah universitas yang diundang dalam kegiatan
education expo. Substansi materi yang direncanakan adalah memuat informasi perguruan tinggi meliputi
jurusan yang disediakan, keahlian, keunggulan, kriteria masuk, syarat-syarat, biaya dan beasiswa,
kelulusan dan
pendaftaran siswa.
Pengemasan informasi tersebut diserahkan sepenuhnya pada
masing-masing stand promosi yang telah disediakan oleh panitia pelaksana.
127 Pada aspek prosedur implementasi layanan,
metode pengelolaan education expo menggunakan kombinasi metode kegiatan ceramah, presentasi
bersama narasumber terpilih dan yang membuka stan pameran dan pendaftaran bersama universitas yang
diundang th 2013:26 , th 2012 :50 tah 2011:46. Media yang digunakan adalah kombinasi audio visual,
brosur, pramflet,
karya ilmiah,
buku dan
diskusipresentasi dan stan pameran kreatif sesuai dengan perguruan tinggi masing-masing.
Prinsipnya, desain langkah-langkah layanan kegiatan disediakan secara terbuka langsung dengan
antara siswaortumasyarakat dan mitra universitas. Sejak awal, kegiatan edu expo tahun 2014 didesain
melibatkan sekolah lain 10 sampai 20 sekolah disekitar SMA Karangturi sebagai penerima manfaat
langsung kegiatan education expo. Hal
penting berikutnya
yang mendukung
pelaksanaan education
expo adalah
mengenai anggaran
atau sumber
biaya. Karena
tanpa anggaransumber biaya, education expo tidak akan
terlaksana. Menurut Badrujaman 2011 menyatakan bahwa program BK dapat terlaksana dengan baik,
apabila mendapatkan dukungan yang memadai secara finansial. Sebaik apapun strategi yang dirancang
untuk mencapai
tujuan akan
tetapi tidak
mempertimbangkan dukungan keuangan yang dimiliki maka sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
128 Menurut
Gysbers dan
Henderson 2006
mengemukakan bahwa yang termasuk komponen sumber keuangan adalah anggaran, bahan dan
perlengkapan, serta fasilitas. Besar kecilnya anggaran tergantung dari tempat yang digunakan beserta
fasilitasnya. Menurut hasil wawancara dan diskusi kelompok menyatakan bahwa jika menggunakan
tempat pelaksanaan di sekolah akan berbeda biayanya dengan di luar, seperti mall Paragon. SMA Karangturi
pada tahun kemarin yaitu tahun 2013 melaksanakan education expo di mall Paragon, untuk tahun sebelum-
sebelumnya tahun
2011 dan
tahun 2012
dilaksanakan di sekolah. Anggaran dana acara education expo ini berasal dari sponsor dan kontribusi
perguruan tinggi peserta education expo. Di sini peserta education expo membayar kontribusi untuk
menyewa stand expo di Paragon, kisaran kontribusi ini antara 10-14 juta rupiah. Kisaran harga kontribusi ini
berbanding dengan sasaran dari education expo. Selain itu,
pengelolaan dana
juga digunakan
untuk meminjam sarana-prasarana, namun saat di mall
Paragon panitia terbantu karena semua sarana- prasarana sudah disediakan oleh pihak Paragon,
sedangkan di
sekolah semua
sarana-prasarana disiapkan oleh panitia.
Penjadwalah waktu kegiatan diselenggarakan pada waktu awal semester ganjil di tiap tahun ajaran
yaitu bulan September. Untuk rencana education expo tahun 2014, diselenggarakan di dalam sekolah dengan
129 pertimbangan waktu yang lebih efektif, tidak sampai
malam hari, peserta dari Mitra PT lebih banyak. Sebagaimana jika penyelenggaran education expo
dilakukan di luar sekolah waktu lebih banyak dan sampai malam.
4.4.3. Evaluasi Proses Process Evaluation