Aspek Proses Process HASIL PENELITIAN

99 Dalam wawancara penulis dengan Koordinator Humas Karangturi menyatakan bahwa …anggaran dana acara edu expo ini berasal dari sponsor dan kontribusi perguruan tinggi peserta expo. Di sini peserta expo membayar kontribusi untuk menyewa stand expo di Paragon, kisaran kontribusi ini antara 10-14 juta rupiah. Kisaran harga kontribusi ini berbanding dengan sasaran dari expo ini. Selain itu, pengelolaan dana ini juga digunakan untuk meminjam sarana-prasarana, namun saat di Paragon panitia terbantu karena semua sarana prasarana sudah disediakan oleh pihak Paragon, sedangkan di sekolah semua sarana prasarana disiapkan oleh panitia …. Pernyataan ini didukung oleh guru BK 2, dalam wawancara penulis dengan guru BK 2 menyatakan bahwa biaya sepenuhnya dari perguruan tinggi mitra yang menyewa stan, kemudian dipinjamkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk expo, misalnya sewa pengeras suara. Pernyataan yang sama juga dari koordinator Pernyataan yang sama juga dari koordinator guru BK 1 bahwa yang nenanggung biayanya adalah perguruan tinggi yang menyewa stan.

4.3.3. Aspek Proses Process

Dalam aspek proses ini mencakup tiga hal yaitu pertama, identifikasi proses pelaksanaan yang meliputi: kesiapan panitia dan mitra yang diundang, strategi yang digunakan, metode pelaksanaan, media pelaksanaan, penyampaian materi. Kedua, keterlaksanaan program, meliputi penggunaan media, metode, ketepatan waktu pelaksanaan, penggunaan tempat, keaktifan peserta, penilaian hasil kegiatan. 100 Ketiga, informasi perbaikan program, meliputi: hambatan, perbaikan dan pengembangan. Proses pelaksanaan kegiatan education expo di dalam area sekolah di aula sekolah dengan di luar sekolah mall Paragon berbeda dalam hal kepanitiaan yang terlibat mengurus kelengkapan sarana prasarana, strategi penyampaian matericeramah, metode termasuk media juga berbeda, disamping biaya juga berbeda. Pada tahun 2013, education expo SMA Karangturi dilaksanakan di mall Paragon, tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 dan 2012 dilaksanakan di sekolah. Alasan diadakan di mall Paragon karena mall Paragon merupakan pusat perbelanjaan paling ramai di Semarang sehingga bisa dimanfaatkan untuk promosi sekolah Karangturi sekaligus serta open house sekolah Karangturi. Dalam wawancara penulis dengan guru BK 1 mengatakan: Saat pelaksanaan di Paragon terhitung besar acaranya, sehingga melibatkan dari berbagai segmen seperti humas, yayasan, dan guru SMA sendiri. Pada saat penyelenggaraan di sekolah, semua guru terlibat. Dibentuk kepanitiaan atau berbagai seksi yang mengurus masing-masing. Pernyataan ini didukung oleh Koordinator Humas Karangturi menyatakan bahwa Dalam acara edu expo ini, bagian Humas berperan penting mengelola kegiatan ini seperti persiapan dan pengelolaan. Pada saat edu expo ini diadakan di mall Paragon, panitia intinya dari pihak Humas dengan dibantu guru dari berbagai jenjang pendidikan, yakni TK-SMA dan bagian kesiswaan OSIS. 101 Karena Karangturi merupakan yayasan dari TK samapai SMA dan Humas yang berjumlah 4 personil yang ada di Karangturi itu merupakan humas yayasan, bukan humas SMA, jadi jika kegiatan melibatkan Humas berarti melibatkan yayasan. Dari sisi kepanitiaan education expo di mall Paragon dianggap lebih memudahkan panitia dari segi sarana prasarana, karena sarana prasarana di Paragon lebih lengkap dibandingkan di sekolah. Selain itu, panitia juga tidak perlu memfasilitasi sekolah lain untuk datang ke education expo yang diadakan di sekolah, karena apabila diadakan di mall lebih terbuka dan dapat dijangkau dengan mudah oleh siswa sekolah lain ataupun masyarakat. Jika dilihat dari stan yang ada dan pengunjung, antara di mall Paragon dengan di aula sekolah berbeda. Hasil wawancara dengan siswa Karangturi SK menyatakan Saat pelaksanaan di Paragon stannya sedikit, sekitar 30 an stan dan pengunjungnya banyak dari siswa SMA Karangturi ataupun siswa SMA lain, serta masyarakat umum. Jika dilaksanakan di sekolah yaitu di aula, stannya bisa lebih banyak sekitar 50an stan dan pengunjungnya tidak terlalu banyak, hanya mencakup siswa SMA dan orang tua yang diundang serta siswa SMA lain yang diundang sekolah. Menurut koordinator Guru BK menyatakan bahwa jika education expo dilaksanakan di sekolah memang sangat minim pesertanya, tetapi stannya banyak. Pihak sekolah justru lebih condong dan senang diadakan di sekolah karena siswa dapat lebih fokus 102 bertanya informasi tentang perguruan tinggi dengan bergiliran. Disamping itu, pihak guru akan memaksimalkan fasilitas yang ada seperti AC agar tidak sumpek sehingga suasana aula lebih kondusif dan nyaman untuk siswa. Guru tidak harus berjaga bergilir karena sesuai jam kerja. Tetapi berbeda apabila education expo itu dilaksanakan di mall Paragon. Pengunjung dari masyarakat umum lebih banyak. Akan tetapi, siswa justru tidak fokus dalam bertanya informasi perguruan tinggi. Disamping itu sekolah harus menyediakan bus sekolah untuk ke stan pameran. Guru atau panitia, juga harus berjaga bergilir dari pagi hingga malam. Menurut Koordinator Humas juga menyatakan: Justru kalau di mal Paragon, kita harus berjaga bergiliran disamping harus mengutus siswa untuk mengetahui situasi expo yang ada di mall Paragon, apakah sepi pengunjung atau tidak. Jika sepi pengunjung maka kita menghadirkan beberapa siswa kesana secara bergiliran. Berbeda jika di sekolah, kita langsung bisa melihat situasi yang ada. Jika dilihat dari segi waktu pelaksanaan juga berbeda. Di mall Paragon jam pelaksanaannya lebih lama dari jam 09.30 pagi hingga malam jam 21.30. Jika di aula sekolah menyesuaikan jam sekolah dari pagi jam 10.00 hingga jam 15.00. Menurut Koordinator Humas Karangturi, kegiatan education expo rutin diadakan tiap bulan September. Dalam pelaksanaannya, selain menyesuaikan jamwaktu siswa yang tidak mengganggu jam belajar siswa, pihak Karangturi juga berkoordinasi dengan sekolah lain 103 yang ada di Semarang. Koordinasi dengan sekolah lain di kota Semarang dilakukan untuk menghindari jadwal yang berbenturan dengan sekolah lain. Selain itu dalam penentuan waktu penyelenggaraan harus mendapat ijin dari berbagai jenjang sekolah yang ada dalam kompleks sekolah Karangturi. Pernyataan ini juga didukung oleh koordinator guru BK menyatakan bahwa pelaksanaan edu expo disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tidak mengganggu jam belajar siswa, dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu, rutin bulan September atau Oktober tiap tahun. Dari wawancara penulis dengan siswa, menyatakan hal yang sama tentang waktu pelaksanaannya. Pada proposal program education expo dijelaskan adanya berbagai kegiatan meliputi: pameran pendidikan tinggi baik dari universitas negeri, universitas swasta nasional, dan universitas internasional; adanya presentasi perguruan tinggi, ada bazar dan lomba-lomba akademik, serta simulasi TOEFL-IELTS. Hasil wawancara penulis dengan siswa SMA Karangturi menyatakan bahwa banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa-siswi SMA Karangturi seperti menghadiri ceramah bagi siswa-siswi kelas XII atau lebih tepatnya sosialisasi tentang education expo tersebut, ikut memeriahkan acara tersebut dengan datang ke stan-stan yang disediakan di mall Paragon yang didampingi oleh orang tua mereka. Bagi murid- 104 murid, education expo sangat membantu mereka untuk lebih mudah mencari informasi tentang dunia perkuliahan di dalam negeri maupun luar negeri. Pernyataan ini didukung oleh koordinator guru BK 2 Materi ceramah disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Materi yang disampaikan adalah ulasan tentang perguruan tinggi, kehidupan dan berbagai macam hal di dalamnya. Materi ini ditujukan untuk siswa SMA kelas XII Untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini tidak hanya memerlukan peran dari salah satu pihak saja namun dari beberapa pihak, misalnya guru BK. Dalam pelaksanaan education expo ini guru BK membantu menjadi penghubung pihak perguruan tinggi dengan sekolah. Guru BK mengatur jadwal presentasi. Guru BK juga membimbing para siswa untuk bertanya jurusan apa yang paling diminati pada masing-masing universitas, apa yang seharusnya mereka lakukan agar memperoleh informasi dengan sebaik-baiknya. Guru BK banyak terlibat karena kegiatan education expo, adalah salah satu dari program BK. Namun, kepanitiaan melibatkan seluruh personil sekolah. Disamping itu, menurut Koordinator Humas Karangturi Ko.H menyatakan : Acara edu expo ini sangat mengharapkan dukungan orang tua karena orang tua memegang peranan penting dalam studi siswa. Pihak yayasan juga sangat mendukung hal ini karena kegiatan dianggap dapat meringankan beban siswa dan orang tua. Untuk siswa-siswi kelas X mereka tidak hanya dituntut untuk datang dan meramaikan acara itu, namun mereka juga diwajibkan membuat laporan 105 tentang kegiatan educaition expo yang telah diikuti. Laporan berupa tentang Perguruan Tinggi yang di dalamnya meliputi, status, biaya kuliah, jurusan- jurusan yang ada dalam PT tersebut dan sebagainya. Bagi sebagian siswa, narasumber dan informasi dari kegiatan ini tidak semua sesuai dengan kebutuhan mereka karena kurang lengkapnya stan universitas yang ada di education expo namun bagi siswa yang lain ini sangat membantu karena mereka tidak hanya mendapat informasi secara lisan namun juga secara tertulis dengan mendapatkan buku, brosur, dll. Acara ini bersifat bebas artinya mereka diberi kebebasan untuk bertanya sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan mereka, tidak ada nilai keaktifan yang menjadi kriteria dalam acara tersebut, tidak ada tanda bukti bahwa kita sudah mengunjungi stan mana saja. Publikasi untuk suatu acara itu sangat diperlukan dan penting dalam education expo ini mereka menggunakan media sosial BBM, Twitter, Fb lalu banner, spanduk, lalu media elektronik lainnya. Hasil wawancara dengan guru BK 1 menyatakan: Hambatan pelaksanaan edu expo misalnya stan terkadang sepi. Lokasi yang dekat jalan besar, maka suara dari bis-bis kerap menganggu. Aula yang bolong-bolong menyebabkan AC tidak terasa, sehingga panas dan gerah. Tempat seringkali tidak mendukung. Dari warga sekolah mendukung secara positif. Dari siswa juga bertisipasi aktif, digilir. Pernyataan senada juga disampaikan oleh Koordinator Humas Ko.H berikut. 106 Dalam pelaksanaan edu expo di mall Paragon mendapatkan keluhan dari perguruan tinggi peserta expo karena dianggap suasana mall kurang mendukung dalam mempromosikan perguruan tinggi tersebut, namun di sisi lain pengunjung dari expo tersebut bervariasi tidak hanya siswa dari Karangturi tetapi ada juga siswa dari sekolah lain. Disamping itu edu expo di Paragon lebih sedikit stannya. Jika di sekolah, stan banyak, pengunjung juga ramai dari siswa dan ortu siswa, serta siswa sma lain, namun ada kendala juga yaitu bising karena dekat jalan raya. Disamping itu, sekolah harus mencari waktu yang tepat dalam penyelenggaraan karena kompleks sekolah yang satu lokasi dengan SMP sehingga rancangan waktu penyelenggaraan harus tepat dan tidak menggangu jam belajar-mengajar SMP. Dalam penentuan waktu penyelenggaraan juga harus mendapat ijin dari berbagai jenjang sekolah yang ada dalam kompleks sekolah Karangturi. Menurut mitra Unika Soegijapranata dan Udinus, penyelenggaraan education expo SMA Karangturi di Paragon, cukup menguntungkan dari segi target pengunjung yang lebih besar dari education expo sebelumnya. Pada education expo yang di selenggarakan di Paragon ini pengunjung tidak hanya dari siswa Karangturi tetapi juga masyarakat di kota Semarang. Di sisi lain terdapat kelemahan dari penyelenggaraan education expo di mall Paragon yaitu mitra atau peserta dari perguruan tinggi lebih sedikit, tetapi menurut pihak Unika Soegijapranata hal ini tidak mengurangi animo masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program yang ditawarkan Unika Soegijapranata. Di sisi lain animo 107 siswa Karangturi dalam mengikuti education expo di dalam sekolah cukup tinggi

4.3.4. Aspek Hasil Product

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB II

0 1 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014

0 0 125

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB IV

0 0 31

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB IV

0 0 34

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Tiga Kepala SMP Negeri Salatiga Tahun 2014 T2 BAB IV

0 0 25

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2014 T2 BAB IV

0 2 37

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB IV

0 1 26