Kreatif dan proses sinektik Aktivitas metafora

25 Proses pengembangan kreativitas ini dapat dilakukan di sekolah-sekolah serta tempat-tempat lainnya yang mendukung. 3 Penemuan kreatif serupa dengan berbagai bidang seni yang ditandai oleh proses intelektual yang sama. Hal itu juga diperkuat dengan pendapatnya Gordon dalam Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 255 menyatakan bahwa hubungan antara pemikiran generatif dalam seni dan ilmu pengetahuan cukup kuat. 4 Penemuan yang kreatif dari individu dan kelompok yang mirip Pada dasarnya, individu dan kelompok itu menghasilkan gagasan dan produk dengan gaya yang serupa.

b. Kreatif dan proses sinektik

Menurut Gordon dalam Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 254, pemrosesan spesifik dalam sinektik dikembangkan dari seperangkat anggapan dasar tentang psikologi kreativitas, di antaranya: Pertama : Memunculkan proses kreatif menuju kesadaran serta mengembangkannya secara nyata. Kedua : Komponen emosional lebih penting daripada komponen intelektual. Menurut Gordon dalam Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 255, meskipun logika dipergunakan untuk membuat keputusan dan kemampuan teknis diperlukan untuk menyusun ide-ide dalam banyak hal, tetapi ia percaya bahwa kreativitas pada dasarnya merupakan elemen-elemen irasional untuk meningkatkan pemrosesan intelektual. 26 Banyak pemecahan masalah bersifat rasional dan intelektual, tetapi jika diganti irasionalitas akan lebih memungkinkan bangkitnya ide- ide segar. Ketiga : Elemen-elemen emosional dan irasional harus dipahami yang bertujuan untuk menganalisis kejelasan proses emosional dan irasional dapat membantu individu dan kelompok untuk meningkatkan kreativitas.

c. Aktivitas metafora

Aktivitas metafora meliputi analogi personal, analogi langsung dan konflik singkatJoyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 257. Kegiatan metafora ini bertujuan untuk menyajikan perbedaan konseptual antara diri siswa dengan obyek yang dihadapi atau materi yang dipelajari. Dengan metode sinektik, kegiatan ini dapat menghubungkan gagasan-gagasan dari perspektif baru yang familier.Aktivitas metaforik membantu para siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide dari hal-hal yang telah dikenalnya menuju ke hal-hal baru atau dari suatu perspektif baru menuju ke hal yang dikenal. Metode sinektik ini mempergunakan aktivitas metaforik yang terencana, sehingga memberikan struktur langsung di mana siswa bebas mengembangkan imajinasi dan pemahaman mereka sesuai dengan aktivitas sehari-harinya.Jadi, peneliti menggambarkan bahwa aktivitas metaforik yaitu suatu kegiatan yang dapat menggabungkan beberapa idegagasan baru yang dapat membuat siswa menemukan hal-hal baru yang tidak lepas dari pengalaman sehari-harinya. 27 Adapun beberapa tipe analogi menurut Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily 2015: 257 yang dipergunakan sebagai dasar latihan sinektik yaitu: 1 Analogi personal Analogi personal ini mewajibkan siswa untuk berempati terhadap ide atau objek yang dibandingkan. Siswa menjadi bagian dari elemen fisik suatu masalah. Besarnya konsep jarak yang keterlibatan individu dengan obyek akan lebih memungkinkan dalam memperoleh pemahaman baru. Menurut Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily 2015: 257, ada 4 tingkat keterlibatan individu dalam analogi personal yaitu: a Deskripsi fakta orang pertama b Identifikasi orang pertama c Identifikasi empati terhadap benda hidup d Identifikasi empatiterhadap benda mati 2 Analogi langsung Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep. Perbandingan tidak harus identik dalam segala hal. Fungsinya yaitu untuk mengubah urutan kondisi topik nyata ke situasi lain agar dapat menampilkan pandangan baru tentang gagasan atau masalah Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 258. 28 3 Konflik yang dipersingkat Konflik yang dipersingkat biasanya dengan mengabungkan dua kerangka referensi yang menyangkut objek tunggalJoyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, 2015: 259.

3. Sintak Metode Sinektik