Analisis Data Validasi Pakar Modul

dan tulisan dalam kategori sedang artinya warna dan tulisan dapat dibuat menjadi bagus dan menarik. Secara keseluruhan aspek format materi sudah bagus. Aspek isi pada materi modul yang meliputi ketepatan urutan materi dan keterkaitan pembelajaran dengan model pembelajaran two stay two stray sudah sangat baik. Untuk indikator yang lain seperti kesesuaian isi materi dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian materi dengan indikator, kejelasan isi materi, kesesuaian informasi dengan langkah-langkah two stay two stary, kesesuaian two stay two stray denganteori belajar Dienes, keterkaitan pembelajaran dengan teori Dienes menempati nilai baik. Secara keseluruhan nilai isi materi menempati nilai baik dengan rata-rata 4,2. Untuk aspek soal mendapat nilai sangat memuaskan dalam indikator kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan. Indikator lain menempati skor 4, yang artinya bahasa yang digunakan sudah bagus, kemudahan soal untuk dipahami mudah, soal layak untuk diberikan dan kualitas soal berada pada taraf bagus. Rata-rata skor pada hasil validasi soal materi adalah 4,3 yaitu menempati nilai sangat baik. Diperlukan bahasa yang baik agar modul ini bisa diterima. Untuk aspek bahasa sudah baik dengan skor 3,8, meliputi bahasa yang digunakan dalam materi sudah bagus, kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan menempati nilai bagus, kelengkapan informasi yang dibutuhkan siswa sudah bagus dan bernilai sedang untuk penggunaan kata sesuai Ejaan Yang Disempurnakan EYD.

4.4.1.2 Analisis Data Validasi Pakar Modul

Analisis data validasi modul mencakup aspek format modul, cover, petunjuk penggunaan, daftar isi, materi, tes mandirievaluasi dan kunci jawaban. Dilihat dari rata-rata, draft produk awal modul sangat baik. Aspek format modul berada dalam kategori sangat bagus dengan skor 4,5. Hal tersebut didukung dari sistematika susunan modul, keserasian warnatulisangambar, dan penentuan tipe font dan ukuran sangat bagus. Sedangkan untuk bahasa yang digunakan, penentuan tampilan modul, dan penentuan format modul dalam keadaan bagus. Cover merupakan daya tarik pertama kali dilihat, cover pada modul memperoleh nilai sangat bagus dengan skor rata-rata 4,3 kejelasan bahasa, kemenarikan bahasa, kejelasan gambar, dan ketepatan penulisan memperoleh skor 4. Sedangkan ketepatan ukuran huruf, kemenarikan gambar, kemenarikan bentuk huruf, dan kejelasan bentuk huruf berada pada skor 5 yang artinya sangat bagus. Untuk mempermudah pemakaian modul maka petunjuk pengguanaan modul harus bagus. Dilihat dari Tabel 4.4 petunjuk pengguanaan modul memperoleh skor rata- rata 4,2 yang artinya menurut skala Likert pada tahap bagus. Dengan indikator kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, kesederhanaan bahasa menunjukkan keadaan bagus dan untuk kesesuaian petunjuk modul dengan isi modul dalam keadaan sangat bagus. Aspek daftar isi memperoleh skor sempurna 5 yaitu kejelasan daftar isi, kesesuaian penulisan daftar isi dengan modul, dan kemudahan memahami daftar isi memperoleh nilai sangat bagus. Aspek materi pada modul, pakar modul menilai baik dengan skor 4,1 dengan rincian indikator kejelasan materi yang disajikan, ketepatan materi yang disajikan, kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami, kejelasan bahasa materi yang disajikan, ketepatan penulisan huruf dinilai praktisi modul dalam keadaan bagus dan ketepatan urutan materi memperoleh nilai sangat bagus. Kelayakan soal tes mandiri atau evaluasi diperoleh dari kesesuaian soal tes mandiri dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian soal latihan dengan indikator, kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan dan kejelasan bahasa yang digunakan memperoleh nilai bagus dengan skor 4. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang benar jawabannya maka harus didukung dengan kunci jawaban yang bagus artinya kunci jawaban harus benra dan sesuai dengan petanyaan. Indikator aspek kunci jawaban yaitu kesesuaian kunci jawaban dengan soal, kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban, kejelasan kunci jawaban, dan ketepatan kunci jawaban bernilai sempurna sangat bagus dengan skor 5. 4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba 4.4.2.1 Analisis Hasil Angket Respon Siswa setelah Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Team Game Turnament Berdasar Teori Dienes dalam Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008011 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Team Game Turnament Berdasar Teori Dienes dalam Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008011 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 196