23
kehendak kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan informasi yang akurat dan jelas. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada fungsi sebagai alat untuk
komunikasi, karena komunikasi dengan lingkungan bisa berasal dari internal maupun dari eksternal. Di lingkungan eksternal anak mampu berkomunikasi
dengan teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini
Boworman Hurlock, 1998: 76 mengungkapkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak dalam berbahasa, diantaranya:
a. Faktor lingkungan Proses penguasaan bahasa tergantung dari stimulasi yang diberikan di
lingkungannya. Anak akan meniru dari apa yang didengar dan dilihatnya. Oleh sebab itu pendidik perlu memberikan stimulasi untuk anak agar kemampuan
bahasanya bisa teroptimalkan. b. Faktor biologi
Perkembangan bahasa dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan. Anak mulai diberi stimulasi dari luar sebagai landasan untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa. c. Status sosial keluarga
Anak yang berasal dari keluarga mampu biasanya mendapatkan gizi yang cukup dibandingkan anak yang berasal dari kelurga yang kurang mampu. Hal
ini berpengaruh bagi perkembangan kemampuan bahasanya.
24
d. Faktor kognisi Bahasa memegang peranan penting dalam memperoleh beberapa konsep dan
ketrampilan kognitif dibandingkan yang lain. Dengan meningkatnya kemampuan kognitif anak, kemampuan bahasa seorang anak juga mengalami
peningkatan. e. Pengajaran orang dewasa dan belajar bahasa
Anak-anak yang belajar bahasa dalam lingkungan sosial, berkomunikasi dengan orang lain pertama kali, biasanya dengan ibu pengasuhnya. Bila
berbicara dengan bayi, biasanya ibu menggunakan bahasa yang berbeda dengan yang biasa digunakan dalam bercakap-cakap dengan orang dewasa.
Menurut Syamsu Yusuf 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak adalah kesehatan, intelegensi, status sosial ekonomi,
jenis kelamin, dan hubungan keluarga. a. Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila anak pada usia dua tahun
pertama sering mengalami sakit-sakitan maka anak tersebut cenderung akan mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasa.
b. Intelegensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat intelegensinya, anak yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal atau di atas normal.
25
c. Status sosial ekonomi keluarga Beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin
mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibanding dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik status ekonominya, hal ini
mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesemoatan belajar keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa
anaknya, atau kedua-duanya. d. Jenis kelamin
Pada tahun pertama tidak ada perbedaan vokalisasi antara wanita dan pria, tetapi pada usia dua tahun anak perempuan menunjukkan perkembangan yang
lebih cepat dari anak laki-laki. e. Hubungan keluarga
Hubungan yang sehat antara orang tua dengan anak penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya memfasilitasi perkembangan bahasa anak, dan
begitu sebalikya hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami stagnasi atau kelainan, seperti gagap
dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan kata-kata, merasa takut untuk mengungkapkan pendapat, dan berkata yang kasar atau tidak sopan.
Dari dua pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa lingkungan, kesehatan, intelegensi, status sosial ekonomi keluarga, jenis kelamin anak, serta hubungan
sosial keluarga sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, sehingga perkembangan bahasa anak dapat berkembang dengan cepat.
26
6. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 4-6 Tahun