80
Tabel 8. Peningkatan Kemampuan Mengenal Kata Anak Siklus II No
Indikator Persentase
Kemampuan Awal Persentase
Siklus I Persentase
Siklus II 1.
Menunjuk kata sesuai gambarperintah
47,72 71,20
85,98 2.
Menyebutkan kata dengan membaca tulisanyang tertulis
39,77 60,22
79,16 3.
Menyebutkan simbol-simbol dalam kata
37,50 49,22
76,51 Rata-rata ketercapaian anak
41,66 60,21
80,55 Tabel 8. menunjukkan bahwa kemampuan mengenal kata anak setelah
dilaksanakan tindakan siklus I terdapat peningkatan dengan rata-rata 41,66 menjadi 60,21 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,55. Peningkatan yang terjadi
mulai dari kemampuan awal hingga siklus II dapat dilihat pada setiap indikator yaitu menunjuk kata sesuai gambarperintah dari 47,72 meningkat menjadi 85,98,
Indikator menyebut kata dengan membaca tulisanyang tertulis meningkat dari 39,77 menjadi 79,16, Indikator menyebut simbol-simbol dalam kata meningkat
dari 37,50 menjadi 76,51.
g. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan perbaikan-perbaikan pada siklus I diperoleh hasil yang lebih baik. Terbukti dengan
adanya sistem lomba kelompok, anak dapat banyak terlibat dalam permainan serta guru memberi penjelasan-penjelasan tentang kata, simbol-simbol huruf. Hasil
tersebut juga didukung dengan media yang digunakan membuat anak tidak bosan, sehingga pada siklus yang ke II ini dapat dilihat peningkatan kemampuan mengenal
kata anak dari kemampuan sebelum tindakan mencapai 41,66 yaitu termasuk kategori kurang baik. Pada siklus I menjadi 60,21 dalam kategori cukup baik dan
81
setelah siklus II mencapai 80,55. Angka tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan sebesar 76,00. Oleh karena itu peneliti menghentikan tindakan dan
guru melanjutkan kembali membimbing anak terutama yang masih kesulitan dalam mengenal kata. Kemampuan mengenal kata anak TK Sinar Melati I kelompok A ini
dapat disimpulkan sudah meningkat dengan pelaksanaan metode permainan ular tangga kata.
D. Analisis Data Kemampuan Mengenal Kata Anak
Data dalam penelitian ini dianalisis untuk melihat peningkatan kemampuan mengenal kata melalui permainan ular tangga kata. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif, sehingga data terkumpul dalam lembar observasi dihitung secara desriptif kuantitatif dengan rumus yang telah ditentuan
untuk melihat persentase keberhasilan tindakan. Data kuantitatif tersebut kemudian dideskripsikan agar lebih mudah untuk dipahami. Data-data tersebut selanjutnya
dijadikan aluan dalam pengambilan keputusan tentang peningkatan kemampuan mengenal kata yang terjadi setelah dilaksanakan stimulasi berupa permainan ular
tangga kata. Hasil observasi kemampuan mengenal kata anak sebelum tindakan
menunjukan bahwa pada indikator menunjukan kata sesuai gambarperintah 47,72 10 anak dikatakan mampu, indikator menyebut kata dengan membaca tulisanyang
tertulis sebesar 39,77 6 anak dan indikator menyebutkan simbol-simbol dalam kata sebesar 37,50 5 anak.
Hasil observasi kemampuan mengenal kata anak setelah tindakan siklus I menunjukan bahwa dari bahwa dari 22 anak menjadi subjek penelitian diperoleh data