39
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa permainan merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak yang mampu mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak. Permainan bagi anak yaitu permainan yang mengandung nilai pendidikan karena melalui permainan tersebut anak belajar
mengembangkan segenap aspek.
b. Manfaat Permainan Dalam Pembelajaran
Cara belajar yang baik, salah satunya adalah dalam suasana tanpa tekanan dan paksaan. Cara belajar yang paling menyenangkan adalah sambil bermain.
Teknik mengajar dengan permainan sangat efektif untuk menjelaskan suatu pengertian yang bersifat abstrak dan konsep yang sulit dijelaskan dengan kata-
kata. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bermain mempunyai manfaat
yang besar bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang berguna untuk anak. Menurut Mayke S. Tedjasaputra 2001: 38-44, bermain
mempunyai beberapa manfaat, yaitu: 1 Mengembangkan aspek fisik
Bermain merupakan wahana untuk mengembangkan fisik. Bermain memberikan kesempatan untuk mengembangkan gerakan halus dan kasar.
2 Mengembangkan aspek sosial Aspek sosial anak seperti sikap sosial, komunikasi, mengorganisasi peran,
dan interaksi dengan sesama teman akan berkembang melalui permainan.
40
3 Mengembangkan aspek emosi Bermain merupakan media untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan.
Saat kegiatan permainan, anak dapat mengendalikan emosinya, menyalurkan keinginannya, dan menerapkan disiplin dengan menaati peraturan.
4 Mengembangkan aspek kognisi Bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognisi
anak. Anak berkomunikasi dengan anak lain sehingga perbendaharaan katanya menjadi lebih banyak. Bermain simbolik juga dapat meningkatkan kognisi anak
untuk dapat berimajinasi menuju berpikir abstrak. Frobel Mayke Sugianto, 1995: 4 mengemukakan bahwa bermain penting
dalam belajar. Kegiatan bermain sangat dinikmati anak dan mainan yang sangat disukai anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan
kapasitas dan pengetahuan anak tersebut. Mayke Sugianto 1995: 4 menyatakan bahwa tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Frobel melihat bermain sebagai
kegiatan yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.
Dengan demikian, belajar bahasa melalui bermain lebih efektif karena anak menggunakan bahasa bukan hanya sekedar teoritis tetapi juga pragmatik
dalam kehidupan dan dunia mereka sendiri. Melalui bermain anak belajar bagaimana menggunakan bahasa secara nyata dan kontekstual.
c. Permainan Ular Tangga