transduksi signal sehingga mendapatkan efikasi yang lebih baik dan efek samping yang lebih minimal. Hasan HM dkk, 2011.
Dari suatu studi cross-sectional Fisher dkk, didapati bahwa kombinasi terapi aspirin dan statin berhubungan dengan terbukti secara sinergis
bekerja menurunkan kadar CRP dan kombinasi terapi ini pada outcome ka rdiovaskluer telah lebih awal diteliti meskipun tidak bersifat prospektif.Hal
ini disebabkan adanya mediator penting yaitu oxidized low density lipoprotein ox-LDL yang dipercaya memainkan peranan dalam
aterosklerosis dan berhubungan dengan reaksi inflamasi. Ox-LDL meningkatkan regulasi ekspresi pada reseptornya, lectin- like oxidized-
low density lipoprotein receptor-1 LOX-1 dan melalui reseptornya ini, ox- LDL memperantarai efek anti inflamasinya termasuk up-regulasi dari
proinflamatori jalur ligan CD40CD40. Pada studi in vitro telah ditemukan bahwa terapi aspirin sendiri menghambat ekspresi ox-LDL dari LOX-1 dan
p38 mitogen-activated protein p38 MAP kinase sementara terapi dengan statin sendiri menghambat LOX-1 dan NFkBk. Fisher M dkk, 2008
6. LIPID PLASMA
Lipid plasma yang utama terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipoid dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma free
fatty acid. Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam darah. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi
darah, maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk kompleks lipid-protein atau lipoprotein yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya
menuju tempat penggunaannya Suyatna dan Handoko,1995; Ontoseno,2001.
Tabel 3. Pencegahan Sekunder Stroke dan TIA Dikutip dari: Turner AM, Jowett NI. The Role of Statin Therapy in
Preventing Recurrent Stroke. Nursing Times; 102:38, 25-26
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain Suyatna dan Handoko,1995;Botham dkk,2003;Katzung,2003 :
a. Kilomikron Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80
komponennya terdiri dari trigliserid yang berasal dari makanan dan kurang dari 5 kolesterol ester. Kilomikron membawa trigliserid dari
Universitas Sumatera Utara
makanan ke jaringan lemak dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati.
b. VLDL Very Low Density Lipoprotein Lipoprotein ini terdiri dari 60 trigliserid dan 10-15 kolesterol.
Lipoprotein ini dibentuk dari asam lemak bebas di hati. Karena asam lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat, maka
makanan kaya karbohidrat akan meningkatkan jumlah VLDL. Kadar trigliserid juga mungkin berubah oleh pengaruh berat badan, minum
alcohol, stress dan latihan fisik. Efek aterogenik VLDL belum begitu jelas, tetapi hipertrigliseridemia mungkin merupakan tanda bahwa
kadar HDL kolesterol rendah dan sering dihubungkan dengan kegemukan, intoleransi glukosa dan hiperurisemia.
c. IDL Intermediate Density Lipoprotein Lipoprotein ini kurang mengandung trigliserid 30, lebih banyak
kolesterol 20 dan relative lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. Intermediate Density Lipoprotein adalah zat perantara yang
terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih lanjut.
d. LDL Low Density Lipoprotein Lipoprotein ini merupakan pengangkut kolesterol terbesar pada
manusia 70 total. Partikel LDL mengandung trigliserid sebanyak
Universitas Sumatera Utara
10 dan kolesterol 50. Low Density Lipoprotein merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa kolesterol ke jaringan perifer
untuk sintesis membran plasma dan hormon steroid. Kadar LDL plasma tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam
makanan, asupan lemak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan VLDL.
e. HDL High Density Lipoprotein Komponen HDL ialah 13 kolesterol, kurang dari 5 trigliserid dan
50 protein. Kadar HDL kira-kira sama pada laki-laki dan perempuan sampai pubertas, kemudian menurun pada laki-laki sampai 20 lebih
rendah daripada kadar pada perempuan. Pada individu dengan nilai lipid yang normal, kadar HDL relatif menetap sesudah dewasa. High
Density Lipoprotein penting untuk kebersihan trigliserid dan kolesterol, dan untuk transport serta metabolism ester kolesterol dalam plasma.
High Density Lipoprotein biasanya membawa 20-25 kolesterol darah. High Density Lipoprotein berfungsi mengangkut kolesterol dari jaringan
perifer ke hati, sehingga penimbunan kolesterol di perifer berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Manajemen Dislipidemia Dikutip dari: Nestel PJ, O’Brien R, Nelson M. Management of
Dyslipidemia. Evidence and Practical Recommendations. Australian Family
Physician. 2008; 377: 521-527
Universitas Sumatera Utara
7 .OUTCOME STROKE
Kehilangan fungsi yang terjadi setelah stroke sering digambarkan sebagai impairment, disabilitas dan handicaps.
Sejumlah instrumen untuk menilai fungsi dan disabilitas telah dikembangkan. Pada berbagai penelitian klinis, skala Barthel Index dan
Modified Rankin Scale umumnya digunakan untuk menilai outcome karena mudah digunakan dan merupakan pengukuran yang sensitif
terhadap derajat keparahan stroke.Weimar dkk, 2002. Modified Rankin Scale mengukur tingkat ketergantungan, baik
mental maupuan adaptasi fisik yang digabungkan dengan defisit neurologis. Skala ini terdiri dari 6 derajat, yaitu dari 0-5, dimana 0 berarti
tidak ada gejala dan 5 berarti cacatketidakmampuan yang berat. Weimar dkk,2002.
National Institute of Health Stroke Scale NIHSS digunakan untuk menilai impairment, yang terdiri dari 12 pertanyaan—tingkat kesadaran,
respon terhadap pertanyaan, respon terhadap perintah, gaze palsy, pemeriksaan lapangan pandang, facial palsy, motorik, ataksia, sensori,
bahasa, disartria dan inatensi. Skala ini telah banyak digunakan pada berbagai penelitian tentang terapi stroke akut dan merupakan
pemeriksaan standar dalam penelitian klinis. Meyer dkk, 2002; Schlegel dkk, 2003.
Universitas Sumatera Utara
8. KERANGKA TEORI