EFEK ASPIRIN DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR C-

a Pengeluaran Reactive Oxygen Species ROS, CRP mengaktifkan komplemen, platelet dan induksi ekspresi sitokin pada monosit. Aktivasi komplemen, faktor aktivasi platelet dan sitokin menstimulasi leukosit untuk menghasilkan ROS. CRP juga meningkatkan pertumbuhan ROS oleh monosit dan neutrofil secara langsung. ROS juga menunjukkan inisiasi dan mempertahankan aterosklerosis. b Meningkatkan ekspresi adhesi molekul, CRP meningkatkan ekspresi vaskuler sel adhesi molekul-1 VCAM-, ICAM-1 dan E-selectin di sel endotel dari vena umbilikal dan arteri koroner. CRP meningkatkan sekresi MCP-1 oleh sel endotel vena umbilikal. c Pembentukan sel foam. Serum CRP memperantarai pengambilan LDL ke dalam makrofag menjadi bentuk sel foam. d Destabilisasi plak. CRP telah menunjukkan destabilisasi plak aterosklerosis. e Pembentukan PAI- 1 Plasminogen Activator Inhibitor-1 . Prasad K, 2006, Clearfield MB, 2005

5. EFEK ASPIRIN DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR C-

REACTIVE PROTEIN DAN OUTCOME STROKE ISKEMIK Platelet memegang peranan pada patogenesis aterosklerosis koroner dan komplikasinya. Aspirin bekerja sebagai agen anti platelet dan efek proteksinya pada pasien dengan peningkatan kadar CRP. Aspirin dosis tinggi atau rendah dapat menurunkan kadar CRP. Terdapat hubungan erat antara aktivasi platelet dengan kadar plasma CRP. Universitas Sumatera Utara Modulasi efektif kadar CRP ditentukan selanjutnya oleh inhibisi aktivasi platelet. Pada pasien stroke iskemik akut, clopidogrel dan aspirin pada dosis 75 sampai 100mg perhari selama 7 hari dapat menurunkan kadar CRP. Prasad K, 2006 Dosis rendah aspirin 81-100mghari dapat menurunkan kadar CRP. Terapi kombinasi dengan obat anti inflamasi lainnya seperti inhibitor COX-2 Cyclooxygenase-2 dapat mendukung dalam menurunkan kadar CRP. Montecucco F dkk, 2009. Inflamasi memegang peranan utama dalam progresi dan destabilisasi aterosklerosis. Peningkatan kadar C-reactive protein CRP berhubungan dengan resiko kejadian penyakit kardiovaskuler dimana merefleksikan kejadian inflamasi pada aterosklerosis. Rab OA,dkk 2007. Inflamasi, trombosis, disfungsi endotel dan stres oksidatif merupakan target terapeutik pemberian statin dan peningkatan kadar marker inflamasi seperti CRP berhubungan dengan severity atrerosklerosis dan mempengaruhi prognosis. Ostadal P dkk 2005 Statin 3-hidroxy-3-methylglutaryl coenzym A reductase inhibitor adalah telah dihipotesakan memiliki efek antiinflamasi langsung sejak dikatakan bahwa proses inflamasi memiliki peranan utama dalam menentukan kecendrungan terbentuk plak aterosklerosis. Dari data eksperimental menunjukkan bahwa statin dapat mengurangi isi makrofag yang berada dalam plak aterosklerosis, menekan ekspresi metalloproteinase yang melibatkan disolusi cap fibrosa dan menghambat Universitas Sumatera Utara ekspresi adhesi molekul untuk perlekatan monosit dan adhesi pada dinding endotel. Konsep statin ini yang memiliki efek anti inflamasi sama halnya obat penurun lipid juga menolong menjelaskan terapi statin yang efektif untuk mengurangi resiko stroke. Pada studi prospektif epidemiologi menunjukkan kadar CRP merupakan prediktor independen terhadap terjadinya stroke dan kejadian infark miokard sehingga kombinasi antara CRP dan pemeriksaan kadar lipid menentukan dalam terapi statin sebagai pencegahan primer pada resiko vaskular global. Albert MA, dkk.2001. Efek statin pada kadar CRP telah diteliti.Telah diketahui bahwa kadar CRP berkorelasi dengan non-HDL tapi tidak dengan kadar HDL atau trigliserida. Statin telah diketahui menurunkan serum lipid terutama LDL-Kolesterol, meskipun statin memiliki efek biologis yang luas dalam hal menurunkan kadar lipid juga kadar CRP, inilah yang dinamakan efek pleiotrofik. Statin menurunkan kadar CRP sekitar 13-50. Simvastatin pada dosis 40 mg sehari efektif dalam menurunkan kadar CRP selama 2 minggu juga atorvastatin dengan dosis 10 sampai 20 mg sehari selama 4 minggu.Prasad K, 2006 FDA telah menyetujui penggunaan aspirin 325mg per hari sebagai profilaksis primer untuk miokard infark tetapi perlu diperhatikan penggunaan aspirin ini kecuali diberikan sebagai tambahan pada orang dengan faktor resiko merokok dan menurunkan kadar lemak dan tekanan darah. Dari studi meta analisis yang telah dipublikasikan bahwa aspirin Universitas Sumatera Utara memiliki nilai intervensi sebagai pencegahan sekunder pada kejadian vaskuler dengan adanya riwayat penyakit vaskuler.Katzung, 2003 Selain itu statin telah menunjukkan dapat melindungi dari disfungsi endotel pembuluh darah arteri, menurunkan kadar serum fibrinogen. Statin juga bertindak sebagai antioksidan dengan menstabilkan plak aterosklerosis, oksidasi LDL dan mengurangi agregasi platelet dan produksi tromboksan. Statin menunjukkan penurunan kadar CRP, merupakan mekanisme anti inflamasi dan efek klinisnya pada morbiditas dan mortalitas. Simvastatin merupakan serbuk kristal putih non hygroskopis dan tidak larut dalam air dengan aksi menghambat HMG-CoA reductase, suatu enzim yang bekerja pada jalur metabolik yang bertanggung jawab pada produksi kolesterol. Obat ini merupakan bentuk inaktif lactone yang dihidrolisis. Simvastatin merupakan anggota klas statin, derivat sintetis dari produk fermentasi Aspergillus terreus. Pada penelitian dilaporkan bahwa simvastatin merupakan terapi efektif pada pasien dengan dislipidemia. Selain itu dapat menurunkan kadar LDL, trigliserida, dan apolipoprotein B apo B dan dapat meningkatkan kadar HDL. Kemudian, simvastatin dilaporkan dapat menghambat progresi aterosklerosis dan menghambat makrofag pada lesi plak aterosklerosis. Efek pleiotropik statin dapat mempengaruhi jalur patogenik yang berbeda dimana berpartisipasi pada perkembangan plak dan dalam patogenesis ACS. Efek pleiotrofic antiaterogenik pada statin yang paling utama adalah perbaikan disfungsi endotel, antioksidatif, antiinflamasi, antiproliferasi, Universitas Sumatera Utara antitrombotik dan neoangiogenesis. Statin selain bekerja dalam menghambat HMG-CoA reductase, juga menghambat sintesa protein geranylated yang bertanggungjawab pada proliferasi dan migrasi sel otot polos . Sintesa protein farnesylated dihambat menyebabkan aktivitas faktor nuclear kappa B menurun dimana faktor ini memegang peranan utama dalam inisiasi inflamasi proses aterosklerosis. Statin dapat berkontribusi pada stabilisasi plak, pengurangan pembentukan trombus dan aselerasi fibrinolisis. Selain itu, simvastatin juga dianggap memiliki efek kardioprotektif dari antioksidannya. Simvastatin dapat mengurangi stres oksidatif dan produksi kardioproteksi dengan mengurangi kadar malondialdehyde dan meningkatkan kadar superoxide dysmutase dan nitric oxide NO. Kemudian simvastatin dapat mengurangi volume infark dengan memperbaiki kerusakan iskemik. Simvastatin juga mengurangi aktifitas enzim NADPH-CoQ reductase, suatu enzim yang meningkatkan terbentuknya radikal bebas yang terbukti berperan sebagai antioksidan. Kemudian, terapi simvastatin secara signifikan memperbaiki fungsi endotel dan mengurangi stres oksidatif yang menghasilkan efek kardioproteksi. Simvastatin digunakan secara luas untuk mengontrol hiperlipidemia dengan mekanisme yang melibatkan penghambatan sintesis kolesterol pada liver dengan memblok enzim HMG-CoA reductase. Ankur R et al, 2011, Pella D et al 2005 Suatu hipotesis tentang efek positif statin dalam memperbaiki respon platelet pada aspirin berhubungan dengan efek anti inflamasinya. Universitas Sumatera Utara Beberapa studi menunjukkan terapi statin berhubungan dengan penurunan kadar C-reactive protein. Statin juga menurunkan aktivitas sel inflamasi. Suatu studi klinis dan eksperimental telah menunjukkan bahwa statin mengurangi disfungsi endotel dengan meningkatkan produksi nitric oxide NO, menurunkan sintesa endothelin -1 dan inhibisi oksidasi kolesterol LDL. Obat ini juga menunjukkan peningkatan stabilitas plak aterosklerosis dengan mengurangi akumulasi kolesterol makrofag dan produksi metalloproteases. Sehingga upregulasi reaksi inflamasi pembuluh darah bertanggung jawab pada resistansi aspirin dan ini menegaskan hipotesa bahwa statin juga memperbaiki respon klinis pada terapi aspirin. Di lain hal, jika platelet pasien dengan diabetes yang normalnya dihambat oleh aspirin tetapi aksi trombogenik lainnya tidak dihambat aspirin keseluruhan, maka statin dapat melengkapi aksi inhibisi tersebut sehingga statin dapat melakukan efek antitrombotik dengan mempengaruhi perlekatan platelet dan agregasi, ekspresi faktor jaringan dan plasminogen activator inhibitor-1 PAI-1, konsentrasi fibrinogen dan viskositas darah. Berardis GD, dkk 2007. Selanjutnya dari studi Hasan HM ,dkk mendapatkan hasil terapi kombinasi aspirin-simvastatin dapat mengurangi perluasan inflamasi dibanding dengan terapi simvastatin sendiri atau aspirin sendiri dimana kombinasi ini menunjukkan kombinasi yang sinergis terhadap respon imun pada proses inflamasi. Kemudian kombinasi terapi ini akan menghambat aspek yang berbeda dari jalur Universitas Sumatera Utara transduksi signal sehingga mendapatkan efikasi yang lebih baik dan efek samping yang lebih minimal. Hasan HM dkk, 2011. Dari suatu studi cross-sectional Fisher dkk, didapati bahwa kombinasi terapi aspirin dan statin berhubungan dengan terbukti secara sinergis bekerja menurunkan kadar CRP dan kombinasi terapi ini pada outcome ka rdiovaskluer telah lebih awal diteliti meskipun tidak bersifat prospektif.Hal ini disebabkan adanya mediator penting yaitu oxidized low density lipoprotein ox-LDL yang dipercaya memainkan peranan dalam aterosklerosis dan berhubungan dengan reaksi inflamasi. Ox-LDL meningkatkan regulasi ekspresi pada reseptornya, lectin- like oxidized- low density lipoprotein receptor-1 LOX-1 dan melalui reseptornya ini, ox- LDL memperantarai efek anti inflamasinya termasuk up-regulasi dari proinflamatori jalur ligan CD40CD40. Pada studi in vitro telah ditemukan bahwa terapi aspirin sendiri menghambat ekspresi ox-LDL dari LOX-1 dan p38 mitogen-activated protein p38 MAP kinase sementara terapi dengan statin sendiri menghambat LOX-1 dan NFkBk. Fisher M dkk, 2008

6. LIPID PLASMA

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) Pada Perokok Aktif Berat, Perokok Aktif Ringan, dan Nonperokok.

11 26 23

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 2 17

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 0 2

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 0 8

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 0 25

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

1 4 6

Hubungan Kadar High Sensitivity- C Reactive Protein (Hs-Crp) Dengan Volume Infark Dan Outcome Fungsional Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 1 7

Perbandingan Efek Kombinasi Aspirin Dan Simvastatin Terhadap Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP) Dan Outcome Fungsional Pasien Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Dislipidemia

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Perbandingan Efek Kombinasi Aspirin Dan Simvastatin Terhadap Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP) Dan Outcome Fungsional Pasien Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Dislipidemia

0 1 13

TESIS AKHIR PERBANDINGAN EFEK KOMBINASI ASPIRIN DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR HIGH SENSITIVITY

0 0 21