Kurva Lorenz Index Williamson

= 1 − + −1 =1 Dimana: Pi = Presentase rumahtangga atau penduduk pada wilayah i Qi = Presentase kumulatif total pendapatan atau pengeluaran wilayah i

2. Kurva Lorenz

Kurva Lorenz merupakan salah satu metode untuk menganalisis pendapatan perorangan. Dimana jumlah penerimaan pendapatan dinyatakan dalam sumbu horizontal dalam presentase kumulatif. Sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari pendapatan total yang diterima oleh masing-masing presentase klompok penduduk. Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara presentase penerima pendapatan dengan presentase pendapatan total yang benar-benar diterima masyarakat selama satu tahunnya. Kurva Lorenz menggunakan data desil sehingga populasi terbagi menjadi sepuluh kelompok. Semakin jauh jarak kurva Lorenz dari garis diagonal yang merupakan garis pemerataan sempurna semakin timpang distribusi pendapatannya. Gambar 4. Kurva Lorenz 3. Kriteria Bank Dunia Pengukuran disparitas menggunakan kriteria Bank Dunia dilakukan dengan membagi penduduk dalam 3 kelompok yaitu: a. 20 penduduk berpendapatan tinggi b. 40 penduduk berpendapatan sedang c. 40 penduduk bependapatan rendah Sedangkan formula perhitungan yang dipergunakan adalah sebagai berikut: � = −1 − 40 − − −1 Dimana: YD4 = Presentase pendapatan yang diterima oleh 40 penduduk lapisan bawah Q i – 1 = Presentase kumulatif pendapatan ke i-1 Pi = Presentase kumulatif penduduk ke i qi = Presentase pendapatan ke i Garis Pemerataan KKk a Distribusi pendapatan yang relatif merata b Distribusi pendapatan yang relatif tidak merata Kurva Lorenz Garis Pemerataan P re se nt ase P enda pa ta n

4. Index Williamson

Index ini yang sebenarnya adalah coefficient of variation yang lazim untuk mengukur perbedaan. Indeks ini memiliki beberapa kelemahan yaitu sensitif terhadap definisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan. Dan untuk formula perhitungannya adalah sebagai berikut: � = − 2 =1 Dimana: Untuk kabupatenkota y i = PDRB perkapita di kecamatan i y = PDRB perkapita rata-rata kabupatenkota f i = Jumlah penduduk kecamatan i n = jumlah penduduk di kabupatenkota Untuk provinsi: y i = PDRB perkapita di kabupatenkota i y = PDRB perkapita rata-rata provinsi f i = Jumlah penduduk di kabupatenkota i n = jumlah penduduk diprovinsi

5. Indeks Entropi Theil

Dokumen yang terkait

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 14 79

ANALISIS STRUKTUR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006 2009

2 12 124

KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2009.

1 5 17

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 3 15

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 5 15

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 2 10

Analisis ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2013 AWAL

0 1 18

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 6