Uji Lagrange Multiplier Uji Hausman Uji statistik

b. Uji Lagrange Multiplier

Untuk menguji apakah model regresi dengan model random effect lebih baik dibandingkan dengan model regresi pooled least square . Maka digunakan uji LM. Dan formulasi statistinya adalah: = 2 − 1 � 2 =1 � 2 �=1 −1 − 1 2 Apabila model regresi dengan random effect adalah lebih baik dari model regresi pooled least square maka nilai chi square akan lebih tinggi dari nilai chi square table.

c. Uji Hausman

Untuk menguji metode regresi data panel mana yang lebih baik apakah menggunakan metode regresi dengan fixed effect atau dengan metode random effect maka digunakan uji Hausman. Pengujian statistik ini menggunakan REM sebagai acuan null hipotesis . Sebagai dasar penolakan hipotesa null digunakan statistik chi square dan chi square table. Dengan formulasi statistiknya adalah: H= β RE – β FE 1 ∑FE - ∑RE -1 β RE - β FE Dimana: βRE = Random effect estimator βFE = Fixed effect estimator ∑FE = matrik kovarian Fixed effect ∑RE = matrik kovarian Random effect Apabila model regresi dengan fixed effect adalah lebih baik dari model regresi random effect maka nilai chi square akan lebih rendah dari nilai chi square table. Setelah ditentukan model mana yang digunakan dalam regresi data panel, dilakukan lagi pengujian terhadap model yaitu uji statistik dan uji ekonometrika, yang meliputi:

a. Uji statistik

Penggunaan uji statistik dilakukan guna mengetahui apakah perhitungan yang dilakukan signifikan secara statistik atau tidak signifikan. Ketepatan dalam menggunakan regresi dapat diukur dari goodness of fit . Dan dalam analisis regresi terdapat 3 jenis kriteria ketepatan goodness of fit yaitu: 1 uji statistik t, 2 uji statistik F, dan 3 Koefisien determinasi R 2 . 1 Uji signifikansi Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol Ho yang diuji adalah suatu parameter bi sama dengan nol. Sedangkan cara untuk melakukan uji t bisa dipergunakan: a Apabila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan 5, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak apabila nilai t lebih besar dari 2 nilai absolut. b Dengan cara membandingkan nilai statistik t, apabila nilai statistik t hitung lebih besar dibanding t tabel maka hipotesis alternatif dapat diterima. 2 Uji signifikansi secara keseluruhan Uji statistik F Uji statistik F menunjukan semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Sedangkan cara untuk melakukan uji t bisa dipergunakan: a Apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho yang menyatakan bi=b2=...bk= 0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. b Dengan cara membandingkan nilai statistik F, apabila nilai statistik F hitung lebih besar dibanding F tabel maka hipotesis alternatif dapat diterima. 3 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen yang dimasukan R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel independen tersebut signifikan atau tidak. Oleh karena itu nilai Adjusted R 2 dapat digunakan untuk mengevaluasi mana model regresi yang baik.

b. Uji Ekonometrika

Dokumen yang terkait

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 14 79

ANALISIS STRUKTUR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006 2009

2 12 124

KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2009.

1 5 17

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 3 15

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 5 15

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 2 10

Analisis ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2013 AWAL

0 1 18

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 6