Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

adanya pertumbuhan penduduk serta perombakan dan modernisasi struktur ekonominya transformasi struktural Arsyad, 1999. Setelah adanya otonomi, keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat ditentukan oleh adanya keuntungan lokasi pada daerah tersebut. Seperti yang dapat dijelaskan dalam teori basis ekspor, bahwa suatu daerah tidak harus menjadi daerah industri untuk dapat tumbuh dengan cepat, sebab faktor penentu pertumbuhan adalah keuntungan komparatif yang dimiliki oleh daerah bersangkutan. Dan apabila pemanfaatan keuntungan komparatif yang dimiliki menjadi kekuatan basis ekspor maka pertumbuhan ekonomi dapat dimaksimalkan. Sedangkan berdasarkan teori Neo Klasik, pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditentukan oleh kemampuan wilayah tersebut untuk meningkatkan kegiatan produksinya. Pertumbuhan ekonomi wilayah selain ditentukan oleh potensi daerah, tetapi juga ditentukan oleh mobilitas tenaga kerja dan mobilitas modal antar daerah. Namun modal dan tenaga kerja ahli cenderung terkosentrasi di daerah yang lebih maju sehingga ketimpangan pembangunan wilayah cenderung melebar.

J. Penelitian yang Relevan

Penelitian Herwin Mopangga 2011 menyatakan bahwa kontribusi sektor primer yang tinggi terhadap PDRB, tidak menciptakan laju pertumbuhan ekonomi yang proporsional. Namun adanya pembangunan telah menciptakan transformasi strutur ekonomi di Provinsi Gorontalo pada tahun 2001-2008. Meskipun proporsi dan laju pertumbuhan yang dianalisis dengan jumlah penduduk menunjukan adanya ketimpangan pada PDRB perkapita. Hasil penggunaan regresi, menunjukan pada model indeks williamson, PDRB perkapita signifikan serta IPM dan RBI sangat signifikan sebagai sumber ketimpangan di Provinsi Gorontalo. Sedangkan pada model Indeks Gini, variabel PDRB perkapita tidak signifikan sedangkan IPM dan RBI sangat signifikan sebagai sumber ketimpangan di Provinsi Gorontalo. Sedangkan hubungan ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi di provinsi Gorontalo menunjukan koefisien regresi yang positif, setiap perubahan pertumbuhan ekonomi menyebabkan nilai ketimpangan meningkat. Linggar Dewangga Putra 2011, melakukan penelitian terkait analisis pengaruh ketimpangan distribusi pendapatan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah. Menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kemiskinan di provinsi Jawa Tengah adalah adanya ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan pada tiap-tiap kabupatenkota. Melalui analisis regresi diperoleh hasil bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa tengah dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi. Barika 2012 melakukan penelitian terkait analisis ketimpangan pembanguan wilayah kabupatenkota di Provinsi Bengkulu tahun 2005-2009. Di Provinsi Bengkulu menunjukan bahwa hingga tahun 2008 sektor pertanian masih sangat dominan. Namun ketimpangan pembangunan terus mengalami peningkatan, karena terdapat daerah-daerah yang lebih dominan menyumbang besarnya PDRB. Sedangkan hasil penelitian terhadap faktor- faktor penyebab ketimpangan menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk dan investasi swasta berpengaruh signifikan positif terhadap ketimpangan daerah. Sedangkan pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh signifikan. Penelitian Basuki Rahmat 2013, menyebutkan bahwa Sulawesi Selatan lebih banyak bergantung pada sektor pertanian yaitu sekitar 33,54. Selain itu perekonomian Sulawesi Selatan memiliki perkembangan PDRB yang pesat sekitar 7,28 persen per tahun. Namun tejadi ketimpangan yang cukup tinggi. Dari hasil analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan di Provinsi Sulawesi Selatan, bahwa desentralisasi fiskal tidak signifikan terhadap ketimpangan wilayah. Tingkat pendidikan SMA tidak signifikant dan berpengaruh negatif sebelum adanya desentralisasi fiskal, sedangkan setelah adanya desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap ketimpangan. Dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan positif terhadap ketimpangan di Provinsi Sulawesi Selatan.

K. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 14 79

ANALISIS STRUKTUR PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2006 2009

2 12 124

KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KLATEN PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2009.

1 5 17

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 3 15

Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 5 15

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pembangunan antar Kecamatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2014.

0 2 10

Analisis ketimpangan pembangunan antar kabupaten/kota di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2013 AWAL

0 1 18

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 6