mengenai merek pesaing. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang di kehendaki
Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen
kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.Menurut Santron, dalam Setiadi
2003:160 : “persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli rangsangan-rangsangan yang kita
terima melalui lima indra”
1. Karakteristik Stimulus Yang Mempengaruhi Persepsi:
Beberapa karakteristik iklan dan stimuli pemasaran lainnya akan membuat pesan lebih dirasakan konsumen seperti yang diharapkan pemasar. Karakteristik
dibagi dalam dua kelompok yaitu elemen indrawi sensory element seperti bau, rasa, suara, penglihatan dan pendengaran. Elemen struktural structural element
seperti ukuran bentuk dan posisi Setiadi, 2003:163 1 . Sensory
Faktor sensori mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan dan hal itu sangat penting dalam desain produk. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain: a . Warna
Tanggapan yang berbeda atas pengguna warna kemasan memungkinkan pemasar memperhatikan warna kemasan produk sedemikian rupa agar konsumen
mempunyai persepsi yang baik terhadap produk itu.
b . Bau Bau produk turut menentukan persepsi konsumen terhadap produk tersebut
c . Rasa Rasa akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap objek
2 . Faktor-faktor structural Sejumlah penelitian menunjukkan faktor-faktor struktural dari iklan cetak,
mempengaruhi persepsi konsumen. Beberapa hasil penelitian yang dikutip assail 1992, dalam setiadi 2003:163 yang menunjukkan hal itu sebagai berikut:
a . Ukuran Ukuran iklan cetak yang lebih besar, lebih memungkinkan untuk
diperlihatkan. b . Posisi
Akan ada perhatian yang lebih besar terhadap iklan dalam 10 pertama halaman majalah. Melewati batas 10 akan posisi mempunyai pengaruh yang
kecil. c . Warna
Warna dalam iklan media cetak telah diteliti sebagai faktor struktural. Secara umum, iklam bewarna menghasilkan perhatian yang lebih dari iklan yang
bercetak hitam putih. d . Kontras
Kontras memungkinkan untuk mendapatkan perhatian. Gambar sebuah produk diatas latar belakang yang putih mungkin akan dapat perhatian. Tetapi
tidak menjamin pemahaman dan ingatan.
2. Proses Persepsi The Process Of Perception
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa persepsi merupakan proses yang terdiri atas seleksi, organisasi dan interprestasi terhadap stimulus.
Proses persepsi terdiri dari : 1 . Seleksi Perseptual
Terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimiliki. Psychological set yaitu berbagai informasi
yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Perhatian attention
yang dilakukan oleh konsumen dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Perhatian yang dilakukan secara sengaja adalah disebut juga sebagai voluntary
attention yaitu terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang mempunyai relevansi pribadi.
Persepsi selektif terjadi ketika konsumen melakukan voluntary attention. Ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi terhadap suatu produk,
maka pada saat itu konsumen dapat disebut melakukan proses perhatian selektif. selectif attention. Dengan mempunyai keterlibatan yang tinggi terhadap suatu
merek produk, berarti konsumen telah secara aktif mencari informasi mengenai produk itu dari berbagai sumber.
Konsumen selain melakukan perhatian secara sengaja, konsumen juga melakukan perhatian secara tidak sengaja involuntary attention. Terjadi ketika
konsumen dipaparkan sesuatu yang menarik, mengejutkan, menantang atau
sesuatu yang tidak diperkirakan, yang tidak ada relevansinya dengan tujuan atau kepentingan konsumen, sehingga secara otomatis mendapat tanggapan konsumen.
2 . Organisasi persepsi Berarti bahwa konsumen mengelompokkan informasi dari berbagai
sumber kedalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi adalah
penyatuan yang berarti bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai sesuatu yang di kelompokkan secara menyeluruh. Pengorganisasian seperti itu
memudahkan untuk memproses suatu informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi dari stimulus.
3 . Interpretasi perceptual Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atas stimuli
yang diterima oleh konsumen. Konsumen membuka kembali berbagai informasi yang diperoleh dalam memori yang tersimpan dalam jangka waktu yang panjang
serta pengalaman masa lalu ketika menggunakan suatu produk.
G . Consumer Attitudes 1 . Definisi sikap konsumen Consumer Attitudes definition
Persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang
menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Sikap adalah pernyataan-
pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa Robbins, 2006:169. Sedangkan menurut Kotler 2008:176 sikap
adalah menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
Sedangkan definisi sikap menurut Allport dalam Setiadi 2003:214 adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,
diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Definisi yang dikemukakan oleh Allport tersebut
mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara
konsisten. Sikap disebut juga konsep yang paling khusus dan sangat di butuhkan
dalam psikologis sosial kontemporer. Sika juga merupakan salah satu konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen.
Setiadi ,2003:214
2 . Fungsi Sikap
Kazt dalam setiadi 2003:215 mengklasifikasikan empat sikap yaitu: a Fungsi utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman, disini konsumen mengembangkan berbagai sikap terhadap
produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. b Fungsi ekspresi nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan
merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
c Fungsi mempertahankan ego Sikap
yang dikembangkam oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, hingga
membentuk fungsi mempertahankan ego. d Fungsi pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi pengetahuan dapat
membantu konsumen yang mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.
Menurut Simamora 2002:14 bahwa didalam sikap terdapat tiga komponen yaitu:
1 Cognitive Component : Kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan
terhadap merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mengandung sikap secara keseluruhan.
2 Affective Component : Emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai
3 Behavioral Component : Merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecendrungan
melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta 2004:217; komponen kognitif merupakan
kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen kognitif menyangkut maksud untuk melakukan suatu pembelian.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap