Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN

POPULARITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION PADA

MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH M RIDWAN S

100502028

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : M. Ridwan S

NIM : 100502028

Program Studi : S-1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan

Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Tanggal, Maret 2014 Penulis

M. Ridwan S


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : M. Ridwan S

NIM : 100502028

Program Studi : S-1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan

Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dra. Ulfah, MS Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi NIP. 19491114 198303 2 001 NIP. 19620513 199203 2 001

Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP. 19620513 199203 2 001


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : M. Ridwan S

NIM : 100502028

Program Studi : S-1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan

Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Tanggal :... Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP. 19620513 199203 2 001

Tanggal:... Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, Msi NIP. 19671019 199303 2 002


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelsaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga dan saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2014

M. Ridwan S NIM 100502028


(6)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN POPULARITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan popularitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari kuesioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli dan menggunakan sepeda motor Yamaha V-ixion yang jumlahnya tidak diketahui. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi dan popularitas secara bersama sama atau serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Secara parsial diketahui variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Sedangkan variabel kualitas produk, harga dan popularitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kualitas produk merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: Kualitas produk, Harga, Promosi, Popularitas, dan Keputusan pembelian


(7)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRODUCT QUALITY, PRICE, PROMOTION, AND POPULARITY OF YAMAHA MOTORCYCLE V-IXION TOWARDS

PURCHASING DECISION TO STUDENTS OF UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

The aim of this research is knowing the effect of product quality, price, promotion and popularity towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. The type of this research is assosiative research. The data that used consist of primer and secondary data. Data collection through a questionnaire and documentation study. The population in this research were all the students of University of North Sumatera who bought and used the Yamaha motorcycle V-ixion. The samples in this study were 89 people. The data obtained were analyzed using multiple linier regression analysis. The results of this research shows that product quality, price, promotion and popularity simultaneously have positive and significant effect towards purchasing Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. Promotion has a positive but does not have a significant effect towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera and product quality, price and popularity has a positive and significant effect towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. Product Quality is the most dominant variable that influence on purchasing decision.

Keywords: Product Quality, Price, Promotion, Popularity, and Purchasing Decision


(8)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Alhamdulillah, puji dan syukur hamba panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat iman, islam, kehidupan dan semua karunianya, sehingga saya dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Syalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Habibullah Nabiullah Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan kebenaran.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua tersayang Bapak Rudi Sumarto, SSi, M.M dan Ibu Anisa Sipahutar A.Md atas kasih sayang, dukungan, doa, dan nasehatnya selama ini. Selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, dukungan, saran dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.E, selaku Ketua Departemen Manajemen


(9)

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.si, selaku ketua Prodi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembaca yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ulfah, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelsaikan skripsi ini.

6. Terimakasih kepada seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang

menjadi responden untuk skripsi ini.

7. Terimakasih kepada keluarga ku, Faisal, Yuda, Fajar, Zayyan, Zaidan dan Abdul Aris atas dukungan baik moril maupun materil.

8. Terimakasih buat sahabat saya Feri Anugerah Daulay, Oki Irawan Rambe, Achmad Afriadi Trisatya, Nizal Fahri, Taufik Hidayat, Ami Zulkhaira, Ellysa Dewi, Hera Febriani, Ramlah Ritongah, Adi Marta Yentomi dan Delfi Yani dan seluruh teman-teman yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.


(10)

9. Dan tidak lupa pula ucapan terimakasih dan rasa sayang kepada inspirasi saya Elma Syahfitri Sipahutar A.Md yang selalu memberikan motivasi, doa , nasihat, dan kasih sayangnya kepada penulis.

Medan, Maret 2014 Penulis

M. Ridwan S


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSATAKA... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 8

2.1.1.1 Pengertian perilaku Konsumen ... 8

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .. 9

2.1.2 Keputusan Pembelian ... 13

2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 13

2.1.2.2 Teknik Mempengaruhi Keputusan Pembelian .... 14

2.1.2.3 Proses keputusan pembelian : Lima Tahap ... 15

2.1.4 Produk (Product) ... 21

2.1.4.1 Pengertian Produk ... 21

2.1.4.2 Tingkatan produk ... 22

2.1.4.2 Pengertian Kualitas Produk... 22

2.1.4.2 Dimensi-dimensi Kualitas Produk...23

2.1.5 Harga (Price) ... 25

2.1.5.1 Pengertian Harga ... 25

2.1.5.2 Faktor Mempengaruhi Kepekaan Harga ... 26

2.1.5.3 Tujuan Penetapan Harga ... 27

2.1.6 Promosi (Promotion) ... 29

2.1.6.1 Pengertian Promosi ... 29

2.1.6.2 Strategi Promosi ... 31

2.1.6.3 Tujuan Promosi ... 32

2.1.7 Popularitas... 33

2.1.7.1 Pengertian Popularitas ... 33

2.2 Penelitian Terdahulu ... 33

2.3 Kerangka Konseptual ... 36


(12)

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Tempat dan Waktu ... 39

3.3 Batasan Operasional... 39

3.4 Defenisi Operasional ... 40

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 43

3.6 Populasi dan Sampel ... 44

3.6.1 Populasi ... 44

3.6.2 Sampel... 44

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 46

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47

3.9.1 Uji Validitas ... 47

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 49

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 51

3.11 Metode Analisis Data ... 53

3.11.1 Metode analisis deskriptif ... 53

3.11.2 Analisis Regresi Berganda ... 53

3.11.3 Pengujian Hipotesis ... 54

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Profil Perusahaan ... 57

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 57

4.1.2 Filosofi Perusahaan ... 58

4.1.3 Yamaha V-Ixion... 60

4.2 Hasil Penelitian ... 61

4.2.1 Metode Analisis deskriptif ... 61

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 73

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 79

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(13)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Sepeda Motor Sport Yamaha tahun 2013 ... 5

Tabel 1.2 Data Penjualan Sepeda Motor Sport Honda tahun 2013 ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 42

Tabel 3.2 Skala Likert ... 44

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas... 48

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Tahap 2... 49

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

Tabel 4.1 Crosstab Stambuk dan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.2 Crosstab Tipe dan Jenis Kelamin... 62

Tabel 4.3 Crosstab Fakultas dan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 4.4 Crosttab Umur dan Jenis Kelamin ... 65

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk ... 67

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga ... 68

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi ... 69

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Popularitas ... 70

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan ... 72

Tabel 4.10 Analisis Statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 76

Tabel 4.11 Uji Glejser ... 78

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 79

Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 80

Tabel 4.14 Hasil Uji F ... 81


(14)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Langkah-langkah Evaluasi Alternatif dan Keputusan ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 38

Gambar 4.1 Yamaha New V-Ixion Lighting ... 60

Gambar 4.2 Histogram ... 74

Gambar 4.3 Normal P-Plot Regression Standarized Residual ... 75


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tahap 1... 99

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Tahap 2... 103

Lampiran 3 Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1 ... 107

Lampiran 4 Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2 ... 108

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1 ... 109

Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2 ... 111

Lampiran 7 Data Asumsi Klasik ... 113

Lampiran 8 Analisis Deskriptif ... 117

Lampiran 9 Asumsi Klasik ... 122

Lampiran 10 Regresi ... 125


(16)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN POPULARITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan popularitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari kuesioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli dan menggunakan sepeda motor Yamaha V-ixion yang jumlahnya tidak diketahui. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi dan popularitas secara bersama sama atau serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Secara parsial diketahui variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Sedangkan variabel kualitas produk, harga dan popularitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Kualitas produk merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: Kualitas produk, Harga, Promosi, Popularitas, dan Keputusan pembelian


(17)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRODUCT QUALITY, PRICE, PROMOTION, AND POPULARITY OF YAMAHA MOTORCYCLE V-IXION TOWARDS

PURCHASING DECISION TO STUDENTS OF UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

The aim of this research is knowing the effect of product quality, price, promotion and popularity towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. The type of this research is assosiative research. The data that used consist of primer and secondary data. Data collection through a questionnaire and documentation study. The population in this research were all the students of University of North Sumatera who bought and used the Yamaha motorcycle V-ixion. The samples in this study were 89 people. The data obtained were analyzed using multiple linier regression analysis. The results of this research shows that product quality, price, promotion and popularity simultaneously have positive and significant effect towards purchasing Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. Promotion has a positive but does not have a significant effect towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera and product quality, price and popularity has a positive and significant effect towards purchasing decision Yamaha motocycle V-ixion to students of University of North Sumatera. Product Quality is the most dominant variable that influence on purchasing decision.

Keywords: Product Quality, Price, Promotion, Popularity, and Purchasing Decision


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini perkembangan kemajuan teknologi dan inovasi yang begitu cepat mengakibatkan banyak dari perusahaan di Indonesia menciptakan produk yang berkualitas dan bernilai tinggi dengan harga yang sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan perusahaan tersebut, sehingga hal ini dapat menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan yang ada untuk merebutkan pangsa pasar ( market Share).

Perusahaan juga harus mampu menciptakan produk yang dibutuhkan dan dinginkan oleh konsumen serta memahami dengan benar apa motivasi mereka yang sebenarnya dalam melakukan pembelian. Goni (2007:3) menyatakan bahwa dalam kondisi saat ini, di tengah-tengah pilihan yang beragam, perilaku konsumen sangat sulit untuk di tebak. Tidak terkecuali produk baru yang akan diluncurkan. Kerap terjadi pada saat penelitian awal telah dilakukan dengan masukan data yang dipandang akurat: konsumen telah mengatakan apa yang dibutuhkan. Namun, ketika produk tersedia, konsumen malah memalingkan mukanya dan memilih yang lain. Mengapa bisa begitu ? ada yang kurang dengan riset pemasaran ?

Menurut Zaltman (dalam Goni, 2007:3) keputusan pembelian konsumen ada di dalam bawah sadar. Diperkirakan, hal itu terjadi karena pemasar tidak dapat mengerti bagaimana pikirannya bisa berinteraksi dengan pikiran konsumen.


(19)

Mitos-mitos yang selama ini diam-diam bermetamorfosis menjadi “pakem pemasaran handal” menjadi kendala untuk menemukan jalinan komunikasi akrab dengan konsumen.

Sepeda motor telah menjadi suatu kebutuhan alat transportasi yang sangat penting kegunaannya di tengah-tengah masyarakat saat ini. Bagi masyarakat sepeda motor menjadi transpotasi pilihan yang efektif sebagai kendaraan menuju tujuannya, karena lebih efisien waktu dan biaya. Saat ini konsumen dihadapkan dengan pilihan merek dan produk sepeda motor yang beragam, hal ini membuat konsumen semakin selektif memilih produk yang diinginkan. Sepeda motor yang memiliki keunggulan dan manfaat lebih banyak yang akan menjadi pilihan konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:354) menyatakan bahwa: “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.” Agar produk yang dipasarkan berhasil sebaiknya perusahaan dalam memproduksi suatu produk meliputi manfaat dan kualitas serta disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakan dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

Pengenalan suatu produk dilakukan dengan kegiatan promosi. Promosi menurut Laksana (2008:110) adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga


(20)

menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Suatu promosi dikatakan efektif jika promosi tersebut dapat mencuri perhatian. Kegiatan promosi terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity) Situmorang (2011:174).

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) “harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.”

Harga masih menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk dan jasa. Untuk menetapkan suatu harga tidaklah mudah jika perusahaan menetapkan harga terlalu mahal maka konsumen tidak akan membeli, jika perusahaan menetapkan harga terlalu murah maka konsumen akan tertarik untuk membeli tetapi perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Situmorang (2011: 162) kenaikan harga dapat memberikan kenaikan kontribusi margin per unit dan sebaliknya penurunan harga dapat mengakibatkan penurunan kontribusi margin per unit. Bila kenaikan harga dapat menyebabkan total pendapatan meningkat, maka hal ini menguntungkan bagi perusahaan tetapi jika penurunan harga dilakukan hanya karena terjadinya perang harga yang sangat emosional, hal ini dapat merugikan perusahaan. Karena itu perusahaan harus dapat menetapkan harga yang tepat.

Lingkungan kampus mempengaruhi mahasiswa dalam proses Keputusan pembeliannya. Seringkali sepeda motor sport disimbolkan dengan prestise mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki sepeda motor sport dengan merek terkenal


(21)

menjadikannya lebih percaya diri. Popularitas dan nama merek sepeda motor sport sangat cepat tersebar dalam pergaulan mahasiswa, jika produk sepeda motor sport tersebut tidak bagus maka berita tersebut akan mudah tersebar dan mempengaruhi keputusan pembelian bagi mahasiswa lain yang merupakan calon pembeli baru.

Dalam penyusunan ini obyek yang digunakan oleh peneliti adalah sepeda motor Yamaha V-ixion yang merupakan produk andalan dari Yamaha. Yamaha saat ini menempati posisi kedua di pasar sepeda motor indonesia setelah Honda. Yamaha Motor Corp merupakan salah satu perusahaan sepeda motor terbesar di dunia . Yamaha didirikan pada tanggal 1 juli 1955. Dengan slogan Yamaha semakin di depan, Yamaha mencoba dan berusaha untuk terus menjadi pemimpin persaingan motor di indonesia dan dunia.

Yamaha V-ixion memberikan banyak keunggulan dibandingkan sepada motor sport lain bagi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Keunggulan tersebut seperti performa mesin, teknologi injection, yang berhubungan dengan kualitas produk. Harga yang sesuai dengan kualitas yang diperoleh, bagi anak muda dan Mahasiswa penampilan Yamaha V-ixion sangat mudah untuk dilakukan modifikasi. Konsumsi BBM (bahan bakar motor) yang irit dan efisien sangat tepat digunakan untuk para mahasiswa Universitas Sumatera Utara untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Hal ini yang menjadi alasan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara untuk menggunakan Yamaha V-ixion sebagai kenderaan pribadi.


(22)

Tabel 1.1

Data Penjualan Sepeda Motor Sport Yamaha tahun 2013 pada bulan Januari sampai bulan Juli (dalam satuan unit)

Model Total

V-ixion 37.293

New V-ixion 228.452

Byson 43.689

Scorpio z cw 4.433

Berdasarkan Tabel 1.1 bahwa penjualan gabungan vixion lama dengan New V-ixion, produk terbaru sepeda motor V-ixion mencapai 265.764 unit. Byson berjumlah 43.689 unit dan penjualan Scorpio z cw berjumlah 4.433 unit.

Pesaing utama dari Yamaha yaitu Honda di bagian penjualan sepeda motor sprot. Yamaha unggul atas Honda. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang diperoleh.

Tabel 1.2

Data Penjualan Sepeda Motor Sport Honda tahun 2013 bulan Januari hingga bulan Maret (dalam satuan unit)

Model Januari Februari Maret

New Mega pro cw dan sw 6.524 4.243 3.967

Verza 1.748 11.873 11.446

CBR 150 dan 150 R 12.436 14.419 13.929

Tiger 984 1.021 1.040

CBR 250 dan 250 abs - 687 430

Total 21.692 32.243 30.812


(23)

Berdasarkan Tabel 1.2 bahwa penjualan sepeda motor sport Honda mencapai 21.692 unit pada bulan Januari. Meningkat pada bulan Februari sebesar 32.243 unit dan mengalami penurunan penjualan pada bulan Maret sebesar 30.812 unit.

Pada Tabel 1.1 data penjualan sepeda motor Sport Yamaha tahun 2013 bulan Januari sampai bulan Juli dan Tabel 1.2 data penjualan sepeda motor sport Honda tahun 2013 bulan Januari hingga bulan Maret dapat disimpulkan bahwa

produk Yamaha V-ixion memiliki jumlah penjualan sepeda motor Sport

terbanyak. Melihat keberhasilan Yamaha V-ixion tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam perilaku konsumen terutama Mahasiswa dalam proses keputusan pembeliannya pada sepeda motor Yamaha V-ixion.

Berdasarkan uraian diatas, maka judul untuk penelitian ini adalah “Pengaruh Kualitas, Harga, Promosi, dan Popularitas terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”. Penelitian dibatasi pada lingkungan Universitas Sumatera Utara untuk memudahkan kelompok dalam melakukan riset dikarenakan waktu dan biaya yang terbatas.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah kualitas produk, harga, promosi, dan popularitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Yamaha V-ixion di Universitas Sumatera Utara ?”.


(24)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan popularitas terhadap keputusan pembelian Yamaha V-ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan Yamaha Motor Corp. sehingga dapat digunakan dalam menentukan kebijakan dalam memproduksi sepeda motor.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dari bangku kuliah dalam bidang pemasaran , khususnya yang berkaitan dengan kualitas produk, harga, promosi, popularitas terhadap keputusan pembelian untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberi perbandingan dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh kualitas, harga, promosi dan popularitas yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian Sepeda motor.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam menempatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Setiadi (2003:3).

American Marketing Association (dalam Setiadi, 2003:3) mendefenisikan perilaku konsumen “ sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Terdapat 3 ide penting perilaku konsumen dalam pengertian tersebut:

1. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui penerapan berbagai strategi pemasaran.

2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan), kognisi

(pemikiran), perilaku dan kejadian di lingkungannya.

3. Perilaku konsumen bersifat dinamis, dengan artian bahwa perilaku

konsumen, kelompok konsumen, atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.


(26)

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh perusahaan, tetapi harus benar-benar diperhitungkan untuk mengkaji pengaruh-pengaruhnya terhadap perilaku pembelian. Kotler dan Keller (2009:166).

2.1.1.2.1 Faktor-faktor Kebudayaan

Faktor-faktor budaya memiliki pengaruh yang paling luas dalam perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari kebudayaan, sub-budaya dan kelas sosial.

1. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.

2. Sub-Budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya- sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis :


(27)

2.2. Kelompok keagamaan. 2.3. Kelompok ras.

2.4. Area geografis. 3. Kelas Sosial

kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang keanggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.

2.1.1.2.2 Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.

1. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

2. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli yaitu :

2.1Keluarga Orientasi

Terdiri dari orang tua kandung dan saudara kandung. 2.2 Keluarga Prokreasi


(28)

Terdiri dari pasangan dan anak-anak. 3. Peran dan Status

Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.

2.1.1.2.3 Faktor Pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

1. Usia dan tahap siklus hidup

Selera kita dalam makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.

2. Pekerjaan dan keadaan ekonomi

Pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan bahkan menghantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan tertentu. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan aset, kekuatan pinjamandan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. 3. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksudkan dengan kepribadian adalah


(29)

sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan.

4. Gaya hidup dan nilai

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku.

2.1.1.2.4 Faktor Psikologi

Empat proses psikologis kunci yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori mempengaruhi respon konsumen secara fundamental.

1. Motivasi

Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan itu timbul dari kedaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenik, kebutuhan yang timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa

memiliki. Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu

meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi mempunyai dua arah, kita memilih satu tujuan di atas tujuan lainnya dan intensitas, energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.

2. Persepsi


(30)

menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.

3. Pembelajaran

Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja.

4. Memori

Memori adalah proses yang sangat kosntruktif, karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat.

2.1.2 Keputusan Pembelian

2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2001:219) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Menurut Assauri (2007:141), “ keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”.


(31)

2.1.2.2 Teknik dalam Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Ada beberapa teknik pendekatan yang digunakan oleh para pemasar di dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, menurut Setiadi (2003:20), teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teknik pendekatan stimulus respon

Teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide atau pengetahuan tentang suatu produk dan merek kepada konsumen agar konsumen tertarik atau termotivasi untuk mengambil keputusan membeli produk yang disampaikan.

2. Teknik pendekatan humanistik.

Teknik ini merupakan teknik pendekatan yang bersifat manusiawi. Dengan teknik ini keputusan membeli sepenuhnya diserahkan kepada konsumen yang bersangkutan. Pemasar hanya menyediakan berbagai jenis produk, merek, warna, kualitas dan member informasi tentang manfaat, kebaikan dan kelemahan yang terdapat pada masing-masing produk.

3. Teknik pendekatan Kombinasi antara stimulus respon dan humanistik. Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil kombinasi antara teknik stimulus respond an teknik humanistik. Pemasar dalam menghadapi konsumen lebih bersifat mengkondisikan perilaku yang memungkinkan konsumen termotivasi untuk membeli, namun keputusan membeli sepenuhnya di tangan konsumen.


(32)

4. Teknik pendekatan dengan komunikasi yang persuasif.

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dengan menggunakan komunikasi persuasive melalui rumus AIDDAS:

A = Attention (perhatian) B = Interest (minat) D = desire (hasrat) D = decision (keputusan) A = Action (tindakan) S = Satisfaction (kepuasan)

Pertama kali perlu dibangkitkan perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul minat, kemudian kembangkan hasrat untuk membeli produk tersebut. setelah itu arahkan konsumen untuk membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dengan harapan konsumen merasa puas setelah membeli.

2.1.2.3 Proses keputusan pembelian : Model Lima Tahap

Periset pemasaran telah mengembangkan “ model tingkat “ proses keputusan pembelian. Konsumen melalui lima tahap : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Kotler dan Keller. (2009 :184).


(33)

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembelian menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan ; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televise untuk liburan ke Hawaii, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.

2. Pencarian informasi

Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survey memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif : mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.

Sumber informasi, sumber informasi utama di mana konsumen dibagi menjadi empat kelompok :


(34)

2. Komersial; Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. 3. Publik; Media massa, organisasi, pemeringkat konsumen.

4. Eksperimental; Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Sumber komersial biasanya melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber peribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi.

3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekolompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan. Kita sering dapat mensegmentasikan pasar suatu produk berdasarkan atribut yang penting bagi berbagai kelompok konsumen.

1. Keyakinan dan Sikap

Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat mendapatkan keyakinan dan sikap. Selanjutnya, keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang dipegang seseorang tentang sesuatu. Sama pentingnya dengan


(35)

sikap (attitude) , yaitu evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak seseorang, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide.

2. Model Ekspektansi Nilai

Pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan menggabungkan keyakinan merek meraka- positif dan negative – berdasarkan arti pentingnya.

4. Keputusan Pembelian

Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (tahap evaluasi). Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

1. Faktor Pengintervensi

Kotler dan Keller (2009: 189) menyatakan bahwa jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian. 1. Sikap orang lain

Batas dimana sikap seseorang mengurangi preferensi kita untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal :

1.1Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang kita sukai.


(36)

Semakin intens sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan kita, semakin besar kemungkinan kita menyesuaikan niat pembelian kita. Hal sebaliknya juga berlaku. 2. Situasional yang tidak diantisipasi

Yang mungkin muncul dan mengubah niat pembelian. Preferensi dan bahkan niat pembelian bukan faktor prediksi perilaku pembelian yang dapat diandalkan seluruhnya. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghadiri keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis resiko dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk :

2.1Resiko fungsional, produk tidak bekerja sesuai harapan.

2.2Resiko fisik, produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau orang lain.

2.3Resiko keuangan, produk tidak layak untuk harga yang

dibayarkan.

2.4Resiko sosial, produk menimbulkan rasa malu dari orang lain.

2.5Resiko psikologis, produk mempengaruhi kesehatan jiwa

pengguna.

2.6Resiko waktu, kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan produk memuaskan lainnya.


(37)

Sumber: Kotler dan Keller (2009: 189)

Gambar 2.1

Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

1. Kepuasan Pascapembelian

Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas.

Evaluasi alternatif

Niat untuk membeli

Faktor situasional yang tidak diantisipasi Sikap orang

lain

Keputusan pembelian


(38)

2. Tindakan pascapembelian

Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain. Di pihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Mereka mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi.

3. Penggunaan dan penyingkiran pascapembelian

Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk, semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka kembali ke pasar untuk membelinya lagi.

2.1.4 Produk (Product) 2.1.4.1 Pengertian Produk

Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan ataupun kebutuhan. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi, maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Situmorang (2011: 170).


(39)

2.1.4.2 Tingkatan produk

Situmorang (2011: 171) terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Produk inti (Core Product)

Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

2. Produk yang diperluas (augmented product)

Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.

3. Produk formal (formal product)

Produk formal adalah produk yang merupakan” penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produk. Produk formal inilah yang lebih dikenal oleh kebanyakan konsumen sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible offer dimata konsumen.

2.1.4.3 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:354) menyatakan bahwa: “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.”

Menurut Davis (dalam Yamit 2004:8), “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.”


(40)

Untuk mencapai kualitas Produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya akan cenderung menurun.

Dengan demikian, produsen mempunyai dua tugas dalam mengembangkan produk. Tugas yang pertama adalah memutuskan seberapa tinggi tingkat kualitas produk yang diinginkan, yaitu seberapa tinggi kriteria kerja (misalnya: manfaat, kecepatan, reliabilitas, dan lain sebagainya) yang harus dipenuhi oleh produsen. Dan tugas yang kedua adalah mewujudkan kualitas produk itu. Dalam memutuskan seberapa tinggi kualitas produk, produsen harus bertitik tolak pada sudut pandang pemasaran untuk mempertimbangkannya, Kotler (2003: 95).

2.1.4.4 Dimensi-dimensi Kualitas Produk

Menurut Garvin (dalam Yamit 2004:10) mengembangkan dimensi kualitas produk ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang, kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.


(41)

2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. 3. Realibility, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan

suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layananuntuk perbaikan barang.

7. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8. Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung.


(42)

2.1.5 Harga (Price) 2.1.5.1 Pengertian Harga

Menurut Kotler (dalam Situmorang. 2011 : 162) mendefenisikan “harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memilikiatau menggunakan suatu produk atau jasa”.

Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) “harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.”

Menurut Stanton (dalam Laksana 2008:105) harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Berdasarkan definisi tersebut maka harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

Tjiptono, (2002:152) mengatakan bahwa, harga memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi minat beli, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga

Fungsi harga dalam membantu para membeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para


(43)

berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternative yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga

Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepekaan Harga

Menurut Kotler (2003: 111) terdapat Sembilan faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga, yaitu:

1. Pengaruh nilai-unik: pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih langka.

2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti. 3. Pengaruh perbandingan yang sulit: pembeli semakin kurang peka terhadap

harga jika mereka tidak dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti.

4. Pengaruh pengeluaran total: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatannya.


(44)

5. Pengaruh manfaat akhir: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.

6. Pengaruh biaya yang dibagi: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.

7. Pengaruh investasi tertanam: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut semakin digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.

8. Pengaruh kualitas harga: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi, atau eksklusivitas lebih.

9. Pengaruh persediaan: pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.

2.1.5.3 Tujuan Penetapan Harga

Keputusan penetapan harga haruslah dihubungkan dengan tujuan yang menyeluruh dari perusahaan dan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan ini. Tujuan penetapan harga merupakan dasar bagi perusahaan dalam menjalankan kebijaksanaan harga. Semakin jelas tujuan penetapan harga, semakin mudah harga ditetapkan.

Menurut Situmorang (2011: 163) secara umum tujuan penetapan harga ada lima yakni :


(45)

Tujuan ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing. Pilihan ini cocok dalam tiga kondisi yaitu, tidak ada pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas maksimum, harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli.

2. Tujuan berorientasi volume

Tujuan ini dilandaskan pada strategi mengalahkan atau mengalahkan persaingan. Pada tujuan ini perusahaan akan melihat harga yang bawahnya.

3. Tujuan berorientasi pada citra

Dalam tujuan ini, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan differensiasi produk atau melayani segmen pasar khusus. 4. Tujuan stabilisasi harga

Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan atau menghindari campur tangan pemerintah.

Penetapan harga merupakan bagian dari marketing mix, biasanya kalau pasar sudah jenuh harga akan cenderung turun, biasanya harga akan ditentukan oleh market leader. Untuk pemain baru yang masuk harga yang ditawarkan cenderung lebih rendah atau lebih tinggi bila dibandingkan market leader.


(46)

Penentuan umum tergantung segmentasi pasar yang diminati. Semakin tinggi segmen pasar yang dituju maka harga semakin mahal. Kadangkala strategi ini bisa berhasil atau tidak. Situmorang (2011: 165).

2.1.6 Promosi (Promotion) 2.1.6.1 Pengertian promosi

Promosi menurut Laksana (2008:110) adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Suatu promosi dikatakan efektif jika promosi tersebut dapat mencuri perhatian masyarakat saat melihat iklan yang ditelevisi, surat kabar, spanduk, dan lain-lain, hal inilah yang disebut komunikasi.

Menurut Kotler (2001:82) promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperoleh produknya kepada pasar sasaran.

Kemudian menurut Tjiptono (2002:219) promosi adalah: “Aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi adalah kegiatan yang terencana untuk merangsang atau membujuk, memberi informasi kepada konsumen agar


(47)

mau bergerak untuk membeli. Hanya digunakan dalam jangka pendek sehingga dapat mendongkrak atau meningkatkan hasil penjualan.

Situmorang (2011: 174) menyatakan bahwa promosi terdiri dari : 1. Periklanan

Adalah aktivitas yang di desain menstimulasi permintaan konsumen dan segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi, mengenai ide, barang atau jasa yang di bayar oleh sponsor tertentu.

2. Promosi penjualan

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.

3. Penjualan langsung

Presentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan.

4. Publisitas.

Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang terkait dengan perusahaan, melalui publikasi yang mendukung, membina citra perusahaan, menangani dan menangkal isu, cerita yang dapat merugikan perusahaan.

5. Hubungan masyarakat

Komunikasi kepada para stakeholder (masyarakat, konsumen, supplier, pemerintah ) yang berguna membangun komunikasi agar stakeholder memiliki opini yang baik terhadap perusahaan.


(48)

2.1.6.2 Strategi Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:446), pemasar dapat memilih salah satu dari strategi promosi dasar berikut ini:

1. Strategi Dorong (Push Strategy)

Meliputi tindakan mendorong produk melalui saluran distribusi agar sampai kepada konsumen terakhir. Pembuat produk mengarahkan aktivitas pemasarannya, terutama penjualan personal dan promosi dagang, kepada anggota-anggota saluran agar mereka ikut serta membawa produk dan mempromosikannya kepada konsumen terakhir.

2. Strategi Tarik (Pull Strategy)

Yaitu strategi promosi yang menuntut pengeluaran yang besar untuk iklan dan promosi penjualan guna menciptakan permintaan konsumen. Jika strategi berhasil, permintaan konsumen akan menarik produk melalui saluran. Pada strategi tarik, pembuat produk mengarahkan aktivitas pemasarannya, terutama lewat iklan dan promosi konsumen, kepada konsumen akhir yaitu agar mereka mau membeli produk tersebut. Jika strategi tarik ini efektif, konsumen kemudian akan meminta produk itu dari anggota saluran, yang pada gilirannya akan memintanya kepada pembuat produk. Jadi pada strategi ini, Permintaan konsumen akan menarik produk tersebut melalui saluran.


(49)

2.1.6.3 Tujuan Promosi

Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi, dengan tujuan agar konsumen akan membeli hasil produksinya. Dengan demikian volume penjualan dapat meningkat, dan juga meningkatkan laba perusahaan. Hal ini dapat dicapai oleh suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar tepat sehingga pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin.

Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono 2002:222) mengklafikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (cathegory need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk

kepada konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand Purchase

intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsure bauran pemasaran lain (purchase

facilitation).


(50)

2.1.7 Popularitas (Popularity) 2.1.7.1 Pengertian Popularitas

Popularitas berasal dari kosakata populer, yang artinya dikenal dan disukai orang banyak; mudah dipahami orang banyak secara mudah; suka bergaul dengan orang banyak; umum; terkenal. Nirmala (2003:324).

Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah popularitas sebuah produk, yaitu Sepeda Motor Yamaha Vixion. Popularitas produk dapat diartikan sejauh mana sebuah produk telah dikenal atau disukai oleh masyarakat. Popularitas suatu produk dapat timbul akibat dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Produk yang telah populer di masyarakat dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian tedahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun skripsi ini. Pada Tabel 2.1 terdapat beberapa penelitian tedahulu yang akan mengarahkan penelitian ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Alat Analisis Hasil Penelitian Manna M. Doloksaribu (2013) Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Oriflame pada Mahasiswa Program Studi Regresi linier berganda.

Variabel independen harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) produk Oriflame pada mahasiswa


(51)

Manajemen Fakultas Ekonomi USU. program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU.variabel Harga (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Oriflame dan Kualitas Produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Oriflame pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Vina Soraya (2012) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Pada U.D dua tiga tujuh Motor Makassar. Regresi linier berganda Produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D dua Tiga Tujuh Motor Makassar. Selain itu variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota di U.D Dua Tiga Tujuh Motor Makassar. Dheany Arumsari (2012) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Regresi Linier berganda Variabel kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan


(52)

Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemesan (AMDK) Merek Aqua ( Studi Kasus pada Konsumen Toko Bhakti Praja provinsi Jawa Tengah). pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel bebas lainnya terhadap keputusan pembelian. Prisca Andini (2012) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mobil Hyundai i20 (Studi Kasus pada Konsumen Mobil hyundai i20 di Semarang) Regresi Linier Berganda

Berdasrkan uji t secara parsial kualitas, harga, promosi, brand awreness, brand image, brand personality dan popularitas

berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap keputusan pembelian.


(53)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teorits perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2001:219) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:354) menyatakan bahwa: “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Agar produk yang dipasarkan berhasil sebaiknya perusahaan dalam memproduksi suatu produk meliputi manfaat dan kualitas serta disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakan dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

” Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) “harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.” Harga masih menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian.


(54)

Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk dan jasa. Untuk menetapkan suatu harga tidaklah mudah jika perusahaan menetapkan harga terlalu mahal maka konsumen tidak akan membeli, jika perusahaan menetapkan harga terlalu murah maka konsumen akan tertarik untuk membeli tetapi perusahaan akan mengalami kerugian

Pengenalan suatu produk dilakukan dengan kegiatan promosi. Promosi menurut Laksana (2008:110) adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Suatu promosi dikatakan efektif jika promosi tersebut dapat mencuri perhatian.

Popularitas berasal dari kosakata populer, yang artinya dikenal dan disukai orang banyak; mudah dipahami orang banyak secara mudah; suka bergaul dengan orang banyak; umum; terkenal. Nirmala (2003:324). Lingkungan kampus mempengaruhi mahasiswa dalam proses pembeliannya. Seringkali sepeda motor sport disimbolkan dengan prestise mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki sepeda motor sport dengan merek terkenal menjadikannya lebih percaya diri. Popularitas dan nama merek sepeda motor sport sangat cepat tersebar dalam pergaulan mahasiswa, jika produk sepeda motor sport tersebut tidak bagus maka berita tersebut akan mudah tersebar dan mempengaruhi keputusan pembelian bagi mahasiswa lain yang merupakan calon pembeli baru.


(55)

Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Kotler dan Amstrong (2001:219, 354) , Laksana (2008:110), Nirmala (2003:324).

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya ( Sugiyono, 2006:96). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka peneliti menetapkan hipotesis di dalam penelitian ini yaitu : Kualitas produk, harga, promosi, dan popularitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Yamaha V-Ixion di Universitas Sumatera Utara.

Kualitas (X1)

Popularitas (X4) Harga (X2)

Promosi (X3)

Keputusan Pembelian


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh. Sugiyono, (2008:11). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh yaitu : kualitas (X1), harga (X2), promosi (X3), dan popularitas (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) sepeda motor Yamaha Vixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa/mahasiswi pengguna yamaha Vixion di Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Dr. T. Mansur No. 9 Kampus USU, Medan. Penelitian ini dimulai sejak pertengahan Desember sampai Maret 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Varibel bebas (X)

X1 : Kualitas produk X2 : Harga


(57)

X4 : Popularitas 2. Variabel terikat ( Y )

Y : Keputusan pembelian Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

3. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Sumatera Utara Program studi S1 Reguler dan Diploma III yang pernah membeli sepeda motor Yamaha Vixion.

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional yaitu suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Juga memberikan batasan-batasan pada obyek yang diteliti :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kualitas produk, harga, promosi dan popularitas.

1.1Kualitas produk (X1) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.


(58)

1.2 Harga (X2) adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”.

1.3 Promosi (X3) adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

1.4 Popularitas (X4) berasal dari kosakata populer, yang artinya dikenal dan disukai orang banyak; mudah dipahami orang banyak secara mudah; suka bergaul dengan orang banyak; umum; terkenal.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian mahasiswa Universitas Sumatera Utara Medan. Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.


(59)

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Variabel

Skala Pengukur an

1. Kualitas

Produk (X1)

adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya

1. Performa mesin 2. Desian produk. 3. Teknologi yang

cukup baik.

Likert

2. Harga (X2) adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memilikiatau

menggunakan suatu produk atau jasa”.

1.Kesesuaian harga 2.Harga

terjangkau. 3.Harga jual

Kembali yang tinggi

Likert

3.Promosi (X3) suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap

mengingat produk tersebut.

1. Informasi mengenai keunggulan produk baik. 2. Informasi mengenai spesifikasi produk cukup lengkap. 3. website resmi

serta iklan Yamaha V-Ixion di televisi menarik.

Likert

4.Popularitas (X4)

Popularitas berasal dari kosakata populer, yang artinya dikenal dan disukai orang banyak; mudah dipahami orang banyak secara mudah; suka bergaul dengan orang banyak; umum; terkenal.

1. Mempunyai nama besar di masyarakat 2. Melihat banyak

orang yang menggunakan-nya.

3. Disukai banyak orang


(60)

5. Keputusan Pembelian (Y)

Adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

1. Mengenal serta membutuhkan. 2. Mencari serta

mendapatkan informasi. 3. Mengevaluasi

dari beberapa sepeda motor. 4. Keputusan yang

tepat memilih Yamaha V-Ixion.

5. Merasa senang serta puas setelah membeli Yamaha V-Ixion.

Likert

Sumber : Laksana (2008:133) , Kotler (dalam Situmorang. 2011 : 162), Kotler dan Amstrong (2001:219, 354). Nirmala (2003:324).

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Sugiyono, (2008:132). Skala likert digunakan untuk mengukur keputusan pembelian (Y), kualitas produk ( X1), harga (X2), promosi (X3), popularitas (X4).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban deberi skor tertentu. Total skor inilah ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut :


(61)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Jawaban Kode Bobot

1 Sangat Setuju SS 5

2 Setuju S 4

3 Kurang Setuju KS 3

4 Tidak Setuju TS 2

5 Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber : Sugiyono, (2008:133)

3.6. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2008:133). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi program S1 reguler dan D3 (Diploma) angkatan 2010 sampai 2013 pengguna Yamaha V-Ixion di Universitas Sumatera Utara yang tidak dikeahui Jumlahnya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut, Sugiyono (2008:132). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi pengguna Yamaha V-Ixion di Universitas Sumatera Utara .


(62)

Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :

�= (Za)2d(2p)(q) Keterangan :

n = jumlah sampel

Za = nilai standard normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,05 maka Z = 1,67

bila α = 0,01 maka Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir

Dari 30 mahasiswa pengguna Yamaha V-Ixion ada 11 orang yang memutuskan untuk membeli Yamaha V-Ixion karena pernah melihat promosi. Maka nilai p adalah 11/30 = 36 % dan nilai q adalah 40 %. Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� =(1,96)2(0,36)(0,0,64)

(0,1)2 = 88,5 = 89 orang


(63)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Pengertian sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diambil serta dicatat untuk pertama kalinya. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti data identitas responden dan hasil penelitian melalui kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara pengambilan data atau informasi dalam suatu penelitian. Adapun metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara :

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis guna memperoleh tentang tanggapan konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli laptop Acer yang telah dilakukan oleh konsumen.


(64)

2. Studi Dokumentasi

dokumentasi yaitu proses pengumpulan data dengan cara mempelajari jurnal ilmiah, buku-buku pendukung, penulusuran internet, dan sebagainya yang berhubungan dengan internet.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Situmorang, (2011:76).

kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid 2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji coba instrumen dilakukan di Universitas Sumatera Utara Medan yang diambil sampel sebanyak 30 mahasiswa yang memakai sepeda motor Yamaha V-Ixion. Tujuan pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner sebelum dilakukan pengumpulan data.


(65)

Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas

Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 .495 .408 .639 .570 .411 .675 .288 .605 .569 .612 .577 .530 .631 .380 .475 .575 .394 .730 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh bahwa hasil dari pengujian memiliki nilai yang lebih besar dari 0.361 kecuali pada pernyataan 7 yaitu 0.288. ini berarti bahwa harus dilakukan uji validitas tahap-2 dengan cara menguji kembali setiap butir soal yang valid setelah butir pernyataan 7 (P7) dibuang.


(66)

Hasil uji validitas tahap-2 dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Tahap 2

Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 .488 .420 .639 .576 .411 .686 .590 .566 .609 .570 .532 .624 .385 .483 .573 .389 .724 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 .361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 3.6 diperoleh bahwa hasil dari pengujian memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Disimpulkan bahwa seluruh pernyataan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan


(67)

dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Situmorang,( 2012:80)

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,8 reliabilitas sangat baik/sangat meyakinkan, 0,7 < cronbach alpha < 0,8 reliabilitas baik, dan cronbach alpha < 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan. Situmorang, (2011:82).

1. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel. 2. Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil pengujian reliabilitas terhadap ke tujuh belas pernyataan menghasilkan angka Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 yaitu sebesar 0,890, reliabilitas angket ini adalah sangat baik/sangat meyakinkan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan item pernyataan kuesioner dalam penelitian ini adalah reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha N of Items

.890 17


(68)

3.10. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi:

1. Uji normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mngikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Situmorang,(2011:100).

Cara lainnya melihat uji normalitas dengan PP plot ( Probability Plot). Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (dapat didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seringkali ditemui bahwa ujung-ujung plot pada PP plot agak menyimpang dari garis lurus. Bila pola-pola titik yang terletak selain diujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, kita dapat mengatakan bahwa sebaran data (dalam hal ini residual) adalah menyebar normal.

Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorv smirnov ( one sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.


(69)

2. Uji heteroskedastisitas

Bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam setiap persamaan regresi pasti memunculkan residu. Residu, yaitu variabel-variabel lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat di dalam model sehingga residu adalah variabel yang tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi jika data residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakan terkena heteroskedastitistas. Situmorang,(2011:107).

Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Situmorang,(2011:108).

3. Uji multikolonieritas

Kolinearitas ganda (multicolinearuty) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan liniear yang sempurna. Situmorang, (2011:133).

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas


(70)

adalah tolerance < 0,1 sedangkan variance onflation factor (VIF) > 5. Situmorang, (2012:139).

3.11. Metode Analisis Data 3.11.1 Metode analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam peneltian korelasional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan, baik secara manual maupun dengan menggunakan jasa komputer. Arikunto, (2010:282).

3.11.2 Analisis Regresi Berganda

Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Situmorang, (2011:151).

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (variable kualitas produk, harga, promos dan popularitas) terhadap variabel dependen keputusan pembelian dan loyalitas. Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 + e Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian


(71)

b1...b5 =koefisien regresi X1 = Kualitas produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

X4 = Popularitas

e = Standard Error

3.11.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yaitu kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3), popularitas(X4) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah :

H0 :b1,b2,b3,b4 = 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4) yaitu berupa kualitas produk, harga, promosi, terhadap keputusan pembelian (Y).

H0 :b1,b2,b3,b4≠ 0 , artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4) yaitu berupa kualitas produk, harga, promosi, popularitas terhadap keputusan pembelian (Y).

Pada uji F jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka


(72)

variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α =5% 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam pemasaran regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam pemasaran regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

H0 : bi = 0

Artinya variabel bebas yaitu kualitas produk, harga, promosi, popularitas secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). H0 : bi ≠ 0


(73)

Artinya variabel bebas yaitu kualitas produk, harga, promosi, popularitas secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabelpada α=5% H0 ditolak jika thitung > ttabelpada α=5% 3. Uji Koefesien Determinasi (R2)

koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 < R2 < 1 ). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2 ,X3, X4) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2 ,X3, X4) terhadap variabel (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DI BANDAR LAMPUNG

2 19 75

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 6 16

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 16

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Dealer Panorama Motor Cabang Kebakkramat).

0 2 15

ANALISA PENGARUH PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA ANALISA PENGARUH PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (Survey di Kotamadya Surakarta).

0 1 12

II. PETUNJUK PENGISIAN - Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 57

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen 2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen - Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumater

1 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 15