Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji Signifikansi Parsial Uji-t

c. Koefisien X 2 b 2 = 0,230, ini menunjukkan bahwa variabel perception X 2 berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika perception X 2 d. Koefisien X ditingkatkan sebesar satu- satuan, maka Keputusan Pembelian akan bertambah sebesar 0,230 3 b 3 = 0,515, ini menunjukkan bahwa variabel consumer attitudes X 3 berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, atau dengan kata lain jika consumer attitudes X 3

4. Uji Hipotesis

ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka Keputusan Pembelian akan bertambah sebesar 0,515

a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 ,b 2, b 3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ,b 2, b 3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k Keterangan : n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 96 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 4 – 1 = 3 2. df penyebut = 96 – 4 = 92 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut : H diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 H a ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 320.782 3 106.927 57.402 .000 a Residual 171.375 92 1.863 Total 492.156 95 a. Predictors: Constant, ConsumerAttitudes, Perception, Motivation b. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Februari 2011 Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 57.402 dengan tingkat signifikansi = 0.000 lebih besar dari nilai F tabel yakni 2.70, dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 57.402 2.70. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel

b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen motivatiom, perception dan consumer attitudes secara serempak adalah signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah: H : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α= 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5 Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.170 1.419 -.825 .412 Motivation .202 .095 .196 2.138 .035 Perception .230 .084 .235 2.743 .007 ConsumerAttitudes .515 .108 .470 4.790 .000 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Februari 2011 Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Motivation X 1 Nilai t hitung variabel motivation adalah 2,138 dan nilai t tabel 1.986 maka t hitung t tabel 2. Variabel perception X 2,138 1,986 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivation berpengaruh positif dan signifikan 0,035 0,05 secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel motivation ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,202. 2 Nilai t hitung variabel perception adalah 2,743 dan nilai t tabel 1.986 maka t hitung t tabel 2,743 1.986 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perception berpengaruh positif dan signifikan 0,007 0,05 secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel perception ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,230. 3. Variabel Consumer attitudes X 3 Nilai t hitung variabel consumer attitudes adalah 4,790 dan nilai t tabel 1.986 maka t hitung t tabel 5.Pengujian Koefisien Determinasi R² 4,790 1.986 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel consumer attitudes berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha di Universitas Sumatera Utara. Artinya, jika variabel consumer attitudes ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,515. Variabel consumer attitudes mempunyai nilai terbesar diantara variabel lain yang mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel consumer attitudes merupakan variabel dominan dalam mempertahankan Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha di Universitas Sumatera Utara. Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R ² ≥ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.18 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .807 a .652 .640 1.36483 a. Predictors: Constant, ConsumerAttitudes, Perception, Motivation b. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Februari 2011 Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa : a. R = 0,807 berarti hubungan antara variabel motivation X 1 , perception X 2 dan consumer attitudes X 3 b. Adjusted R Square sebesar 0,64 berarti 64,0 variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh motivation, perception dan consumer attitudes. Sedangkan sisanya 36,0 dapat dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. terhadap Keputusan Pembelian Y sebesar 80,70. Artinya hubungannya sangat erat. c. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,36483. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. C . Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivation, Perception, dan consumer attitudes berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian sepeda motor merek Yamaha pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara, hal ini di dukung oleh teori dari Setiadi 2003:14 yang menyatakan bahwa Keputusan pembeli dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor psikologis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2008, yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya barat, dan motivasi memiliki pengaruh paling besar dalam pengambilan keputusan tersebut. Penelitian yang di lakukan oleh Akbar 2010 yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Semarang, dan variabel motivasi juga berpengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian. Seseorang melakukan pembelian dipengaruhi oleh kebutuhan pada waktu tertentu terhadap suatu produk yang mampu membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri konsumen. Bagaimana seseorang termotivasi untuk bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu yaitu bagaimana individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menilai suatu objek sehingga menimbulkan sikap konsumen yang mengarahkan orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap suatu objek yang menempatkan mereka dalam sebuah kerangka pikiran yang menyukai sikap positif dan tidak menyukai sikap negatif terhadap suatu objek dalam melakukan keputusan pembelian setiadi, 2003:46. Penelitian dilapangan yang di lakukan peneliti terhadap responden, mahasiswa USU termotivasi membeli sepeda motor merek Yamaha Karena modelnya bagus dan berkelas. Sehingga mempunyai persepsi bahwa Yamaha merupakan sepeda motor yang trendy, cocok untuk anak muda, peformanya bagus, mudah dalam perawatannya, bodi yang kokoh, nyaman dan lincah, serta karena spare parts Yamaha mudah di temukan, sehingga responden memiliki penilaiaan yang baik dan positif terhadap produk sepeda motor merek Yamaha. Yamaha sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak pada bidang industri sepeda motor telah membuktikan bahwa Perusahaan mereka telah mampu untuk menciptakan produk yang mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memanfaatkan keunggulan teknologi yang dikenal oleh masyarakat umum khususnya oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan bercitra baik dimata konsumen, sehingga perusahaan dapat bersaing dan mempertahankan kepercayaan konsumen. Keputusan pembelian bisa terjadi jika konsumen sudah termotivasi dan yakin sepenuhnya kepada kualitas dari produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pada produk serta sikap positif konsumen terhadap perusahaan dengan memberikan penilaian yang baik dan merasa puas dalam menggunakan produk tersebut. Dari hasil penelitian pada Tabel 4.11 dapat di ketahui Pada pertanyaan pertama, dari 96 responden terdapat 11,46 menyatakan sangat setuju bahwa responden menjadikan sepeda motor merek Yamaha sebagai pemenuhan kebutuhan untuk membeli sepeda motor, 63,54 menyatakan setuju. Pada pertanyaan kedua, dari 96 responden, 16,67 responden menyatakan sangat setuju bahwa sepeda motor merek Yamaha menjadi pertimbangan dalam melakukan Keputusan Pembelian sepeda motor, 66,66 menyatakan setuju. Pada pertanyaan ketiga, dari 96 responden, 22,91 responden menyatakan sangat setuju bahwa membeli sepeda motor merek Yamaha adalah keputusan yang tepat, sedangkan 66,66 menyatakan setuju. Pada pertanyaan keempat, dari 96 responden terdapat 26,05 responden menyatakan sangat setuju bahwa memiliki keinginan untuk membeli kembali sepeda motor merek Yamaha, 55,21 menyatakan setuju. Dari keputusan pembelian dilakukan oleh responden, maka dapat mengambarkan bahwa mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam melakukan keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha di pengaruhi oleh motivasi persepsi, dan sikap konsumen sehingga mereka menjadikan sepeda motor merek Yamaha sebagai pemenuhan kebutuhan untuk memiliki sepeda motor yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dan menyatakan membeli sepeda motor merek Yamaha merupakan keputusan yang tepat serta berkeinginan untuk membeli kembali, karena mahasiswa Universitas Sumatera Utara telah mempunyai sikap positif terhadap merek sepeda motor Yamaha.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dapat dirumuskan penulis dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivation, Perception dan Consumer Attitudes Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara” adalah :

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Motivation, Perception dan Consumer Attitudes berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor merek Yamaha pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. 2. Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha di Universitas Sumatera Utara adalah variabel Consumer Attitudes. 3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R 2 sebesar 0,64 berarti 64,00 variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh Motivation, Perception dan Consumer Attitudes. Sedangkan sisanya 36,0 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2 131 157

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Universitas Sumatera Utara)

1 65 126

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MEREK SEPEDA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Merek Sepeda Motor Yamaha Matic Di Surakarta.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (STUDI PADA MAHASISWA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA VEGA-ZR.

0 11 5

PENGARUH CITRA MEREK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA

1 1 8

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA

0 0 11