Langkah ketiga dalam proses pengendalian adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Kinerja bisa lebih tinggi dari, lebih rendah dari,
atau sama dengan standar. Skedul-waktu untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar tergantung pada banyak faktor, di antaranya signifikansi dan
kompleksitas dari apa yang dikendalikan. Bagi standar-standar level tinggi dan jangka panjang, perbandingan mungkin patut dilakukan setahun sekali.
d. Menentukan Kebutuhan akan Tindakan Korektif Langkah terakhir dalam proses pengendalian adalah menentukan
kebutuhan akan tindakan korektif. Berbagai keputusan menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada keahlian-keahlian analitis dan diagnotis manajer.
Setelah membandingkan kinerja aktual dengan standar-standar pengendalian, manajer bisa memilih salah satu dari tiga tindakan mempertahankan status quo
tidak melakukan apa-apa, mengoreksi penyimpangan, atau mengubah standar. Mempertahankan status quo tepat saat kinerja aktual sesuai dengan standar, tetapi
seringnya suatu tindakan harus diambil untuk mengoreksi penyimpangan dan standar.
3. Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Anthony dan Govindarajan 2005 pengendalian manajemen adalah proses dimana para manajer memengaruhi anggota organisasi lainnya
untuk mengimplementasikan strategi organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa aspek dari kegiatan ini dijelaskan oleh Anthony dan Govindarajan 2005 sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengendalian Manajemen Pengendalian Manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi:
Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. Mengoordinasikan aktivitas aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
Mengomunikasikan informasi. Mengevaluasi informasi.
Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada. Memengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran. Rencana
seperti itu didasarkan pada situasi yang dipercaya ada pada saat rencana tersebut diformulasikan. Jika situasi ini telah berubah pada waktu penerapannya, maka
tindakan yang ditentukan oleh rencana tidak lagi sesuai. Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran
tidaklah selalu buruk. b. Keselarasan Tujuan
Meskipun sistematis, namun proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis. Melainkan proses ini meliputi interaksi antarindividu, yang
tidak dapat digambarkan dengan cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan
Universitas Sumatera Utara
pribadi dan juga tujuan organisasi. Masalah pengendalian utama adalah bagaimana memengaruhi mereka untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi
mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi.
Keselarasan tujuan goal congruence berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan
tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran
setiap pribadi. c. Perangkat Penerapan Strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan strategisnya. Dengan demikian,
pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang
digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Berikut mekanisme penerapannya:
Pengendalian Manajemen
Struktur Organisasi
Manajemen SDM
Kebudayaan
S t
r a
t e
g i
K i
n e
r j
a
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Mekanisme Penerapan
Sumber Anthony dan Govindarajan 2005.
Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian tanggung jawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi. Manajemen SDM merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan
pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.
Budaya mengacu pada sekelompok kepercayaan, sikap, dan norma umum yang secara eksplisit maupun implisit mengarahkan tindakan manajerial.
d. Tekanan Finansial dan Nonfinansial Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan
nonfinansial. Dimensi finansial memfokuskan pada hasil-hasil moneter seperti laba bersih, pengembalian atas modal, dan seterusnya. Tetapi sebenarnya seluruh
subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial seperti mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja
karyawan. e. Bantuan dalam Mengembangkan Strategi Baru
Universitas Sumatera Utara
Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang berada dalam
lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian manajemen, terutama yang bersifat nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan
strategi baru. Fungsi ini, digambarkan pada gambar 3.2, yang disebut dengan pengendalian interaktif.
Gambar 3.2 Pengendalian Interaktif
Sumber Anthony dan Govindarajan 2005.
Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen pada pengembangan, baik negatif misalnya kehilangan pangsa pasar, dan keluhan pelanggan maupun
positif misalnya pembukaan pasar baru sebagai akibat dari penghapusan peraturan pemerintah, yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategis yang
baru. Pengendalian interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian manajemen.
Pengendalian hari ini
Strategi masa depan
Universitas Sumatera Utara
4. Proses Pengendalian Manajemen