Penyanderaan Dua Anggota Marinir di Desa Tanyonglimo,

Akibatnya, banyak orang, terutama laki-laki, yang meninggal. Melalui penyelidikan rahasia, aktifis mahasiswa tersebut mendapatkan data bahwa 1.092 penduduk desa dilaporkan hilang dari Desa Tak Bai dan sekitarnya 70 .

5. Penyanderaan Dua Anggota Marinir di Desa Tanyonglimo,

Narathiwat, 2005 Dua orang anggota marinir ditangkap dan disandera penduduk Desa Tanyonglimo, Narathiwat, beberapa saat setelah penyerang menembak sebuah kedai kopi dengan senjata otomatis dan menewaskan dua orang serta melukai empat penduduk desa. Pemerintah mengklaim bahwa gerakan separatis menangkap dua marinir dan menusuk mereka selama 19 jam penyanderaan. Kemudian, pembunuhan terjadi pada saat Wakil Komandan Divisi ke-4, Mayor Jenderal Pichet Wisaichorn dan mantan anggota DPR Najmuddin Umar sedang berunding dengan penduduk kampung agar melepaskan dua marinir tersebut. Dua orang marinir ini adalah Sub-Lieutenant Vinai Nabut dan Petty Officer Khamthon Thongeiat 71 . Namun, menurut informasi dari salah seorang narasumber, penduduk desa menangkap dua marinir ini setelah melakukan pengejaran terhadap tersangka penyerang yang melarikan diri dengan mobil. Di tengah hutan, mobil penyerang tersebut kehabisan bahan bakar dan penduduk desa dengan mudah menangkapnya. Penduduk desa percaya bahwa dua marinir yang ditangkap ini adalah pelaku penyerangan terhadap kedai kopi, karena berada pada mobil yang 70 Cahyo Pamungkas. Op.cit. hal 173 71 Ibid. hal 176 dikendarai oleh pelaku penyerangan. Setelah bermusyawarah, beberapa penduduk desa memutuskan untuk menyandera dua marinir hingga wartawan Malaysia datang kemudian mewawancarai sandera tersebut. Penduduk desa tidak percaya kepada wartawan Thailand, karena pemberitaannya selalu berpihak kepada pemerintah atau bias, dan sebagian besar wartawan Thailand lebih berpihak kepada militer Thailand daripada penduduk Melayu Muslim 72 . Namun, selama penyanderaan dan proses negosiasi, seseorang tak dikenal masuk dan langsung menusuk kedua orang marinir hingga tewas. Penduduk desa mengatakan tidak mengenal pembunuhnya, dan pelakunya diduga anggota pasukan keamanan yang menyamar. Hal ini dilakukan dengan alasan militer khawatir apabila kedua orang ini berhasil diwawancarai pers Malaysia, maka akan mencoreng kredibilitas militer Thailand. Ketika wartawan Malaysia datang ke lokasi, kedua marinir telah tewas. Setelah insiden itu, semua laki-laki dan pemuda Desa Tanyonglimo melarikan untuk menghindari operasi militer 73 .

6. Pembunuhan di Kampung Ketong Mukim-Buanga, Distrik Legih,