Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.16. Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5,015 2,695 1,861 ,071 Motivasi ,239 ,059 ,353 4,091 ,000 Pengawasan ,056 ,056 ,063 1,007 ,321 Disiplin ,620 ,086 ,633 7,231 ,000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner dengan SPSS, 2012 Berdasarkan kriteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan : 1. Probabilitas sig. untuk variabel pengaruh motivasi X 1 adalah 0.000 0.05 sedangkan nilai t hitung t tabel yaitu 4,091 1,68. maka H ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi X 1 2. Probabilitas sig. untuk variabel pengaruh Pengawasan X terhadap kinerja pegawai Y di Balai Latihan Pendidikan Teknik. 2 adalah 0.321 0.05 sedangkan nilai t hitung t tabel yaitu 1,007 1,68. maka H diterima. Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Pengawasan X 2 3. Probabilitas sig. untuk variabel Disiplin X terhadap kinerja pegawai Y di Balai Latihan Pendidikan Teknik. 3 adalah 0.000 0.05 sedangkan t hitung t tabel yaitu 7,231 1,68 maka H ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel disiplin X 3 , terhadap kinerja pegawai Y di Balai Latihan Pendidikan Teknik.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan jawaban kuesioner dari responden untuk variabel motivasi X 1 dapat diketahui secara garis besar persentase jawaban responden adalah 59 Universitas Sumatera Utara menyatakan setuju, namun dari setiap pertanyaan responden ada juga yang menjawab tidak setuju yang mengartikan bahwa motivasi pegawai untuk bekerja tidak maksimal. Seperti ketika ada pertanyaan bahwa penerimaan pendapatan yang diterima oleh pegawai BLPT selalu sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku. Kenyataan pendapatan yang diterima pegawai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya tidak adanya reward bagi pegawai yang mempunyai kinerja baik. Hal inilah yang menyebabkan motivasi pegawai untuk bekerja tidak maksimal. Sehingga pimpinan harus dapat mencari solusi mengenai pendapatan pegawai untuk bisa lebih memotivasi mereka sesuai dengan prestasi kinerjanya, karena menurut Arep dan Tanjung 2003 apabila pegawai termotivasi manfaatnya adalah pegawai akan terdorong untuk bekerja sesuai standar, senang melakukan pekerjaan, merasa dihargai atau diakui, terdorong untuk bekerja keras sehingga setiap individu yang bersangkutan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi. Hasil penelitian secara simultan mendukung hasil penelitian yang dilakukan Riyanto 2007 di Dinas Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Karanganyar, yang menyimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi, disiplin, dan pengawasan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa variabel independent, yaitu motivasi dan disiplin berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Nilai signifikansi ini didukung dengan variabel Motivasi X 1 t hitung t tabel yaitu 4,091 1,68. Universitas Sumatera Utara Pada variabel pengawasan X 2 Variabel pengawasan X secara garis besar persentase jawaban responden adalah 45,85 yang menyatakan setuju, namun dari setiap pernyataan responden ada juga yang menjawab ragu-ragu yang mengartikan bahwa pengawasan tidak maksimal. Seperti ketika ada pertanyaan yang menyatakan bahwa setiap pekerjaan yang diberikan kepada pegawai dapat dikerjakan dengan benar dan tepat waktu. Pegawai merasa tugas yang diberikan tidak mendapat pengarahan terlebih dahulu sehingga pegawai sering melakukan kesalahan yang membuat pekerjaan tidak cepat selesai. Kurangnya arahan dari pimpinan membuat pegawai tidak memahami pekerjaannya. 2 berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil ini sesuai dengan nilai signifikansi untuk pengawasan X 2 yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung t tabel Pada variabel disiplin X yaitu 1,007 1,68. 3 Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa motivasi, pengawasan, disiplin, berpengaruh signifikan terhadap kinerja secara garis besar persentase jawaban responden adalah 55 menyatakan setuju. Ada juga pernyataan yang dijawab responden dengan ragu ragu. Seperti pernyataan pegawai selalu mengikuti jadwal pemakaian pakaian dinas sesuai dengan hari yang telah ditentukan. Pegawai merasa terbebani dengan harus memakai pakaian seragam. Sebagian pegawai lebih suka bekerja dengan pakaian rapi dan sopan tetapi tidak perlu seragam dengan alasan pakaian seragam yang diberikan memiliki kualitas yang kurang baik sehingga pegawai tidak merasa nyaman memakai pakaian seragam tersebut. Hal inilah yang harus diupayakan agar pegawai nyaman dengan pakaian seragamnya, artinya pakaian seragam sebaiknya dari bahan yang berkualitas baik. Universitas Sumatera Utara pegawai secara simultan. Pengujian hipotesis secara parsial disimpulkan bahwa variabel motivasi dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik sedangkan variabel pengawasan berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yaslis 2005 salah satu yang mempengaruhi kinerja adalah Supervisi atau pengawasan, sedangkan Wexley dan Yukl 2000 mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi kerja. Pada variabel kinerja Y secara garis besar rata- rata jawaban responden adalah setuju, Ada juga pernyataan yang dijawab responden dengan ragu ragu. Seperti pernyataan kualitas pelayanan terhadap peserta Diklat Masyarakat maupun siswa praktek di BLPT dilakukan berbasis kepada Standart Mutu prosedur yang ditetapkan. Pegawai merasa manajemen yang diterapkan tidak sesuai dengan prosedur dan standart mutu sehingga kualitas pelayanan tidak maksimal. Hal inilah yang menyebabkan mutu pelayanan kepada peserta diklat dan siswa praktek tidak memuaskan pelanggan. Hasil dari nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square pada Tabel 4.14 sebesar 0,868 yang menunjukkan bahwa variabel independent motivasi, pengawasan, disiplin mampu menjelaskan sebanyak 86,8 variasi atau perubahan dari variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Sedangkan sisanya sebesar 13,2 dijelaskan variasi atau faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik adalah disiplin. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan berbagai pengujian dan analisis data, dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai pengaruh motivasi, pengawasan dan disiplin terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik sebagai berikut : 1. Motivasi, pengawasan dan disiplin secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik. 2. Motivasi dan Disiplin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja, sedangkan variabel pengawasan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik.

5.2. Saran

1. Motivasi, Pengawasan dan Disiplin merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan Kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik Provinsi Sumatera Utara harus memperhatikan ketiga aspek tersebut. Disiplin dan motivasi sebagai faktor paling dominan maka pimpinan di Balai Latihan Pendidikan Teknik Provinsi Sumatera Utara harus meningkatkan kedisiplinan sehingga pegawai terarah kepada sasaran pekerjaan yang telah ditentukan. Dengan demikian, kinerja pegawai Universitas Sumatera Utara