c. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Nasution 2005 tujuan penilaian kinerja adalah : 1. Untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan selama periode waktu
tertentu dibandingkan dengan standar. 2. Untuk mengetahui tentang diri karyawan baik disiplin, watak, kekuatan,
maupun kelemahannya, sehubungan dengan pekerjaannya di perusahaan. 3. Untuk mengetahui apakah karyawan mempunyai potensi untuk menduduki
jabatan lain dengantanpa training lebih lanjut.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Tiffin dan Cormick dalam Novitasari, 2003 ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:
1. Variabel individual, meliputi: disiplin, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor
individual lainnya. 2. Variabel situasional:
a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdin dari; metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik
penyinaran, temperatur, dan fentilasi b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi,
sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Hubungan Motivasi, Pengawasan, Disiplin dan Kinerja
Masalah motivasi bukanlah masalah yang mudah, baik memahaminya apalagi menerapkannya, tidak mudah karena berbagai alasan dan pertimbangan.
Akan tetapi yang jelas ialah bahwa dengan motivasi yang tepat para pegawai akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya
karena meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, kepentingan-kepentingan pribadi para anggotanya tersebut
akan terpelihara juga. Pegawai memiliki sikap dan prilaku yang berbeda, oleh karena itu sistem
pengawasan sebaiknya di terapkan untuk lebih mengoptimalkan pekerjaan pegawai sehingga kinerja yang dihasilkan akan lebih baik. Ada pegawai yang
melaksanakan pekerjaan tanpa harus di awasi oleh atasan, mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, namun ada juga pegawai yang harus
selalu di pandu oleh atasannya, karna kalau tidak di awasi, pegawai tersebut sering melakukan kesalahan, sehingga peran atasan dalam pengawasan sangat
penting. Manusia tidak ada yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan.
Oleh karena itu, setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus di taati oleh anggotanya. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong
para pegawai memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan
membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebutsecara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai
yang lain serta dapat meningkatkan kinerjanya.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Wibowo 2007: 7 kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Dan kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas
maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja
personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran
personel di dalam organisasi. Penilaian kinerja secara reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan
membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan yang hendak dicapai Yaslis, 2005.
Menurut Yaslis 2005 salah satu yang mempengaruhi kinerja adalah Supervisi atau pengawasan, sedangkan Wexley dan Yukl 2000 mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi kerja.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kerangka pemikiran konseptual penelitian yang dimana adanya keterkaitan Variabel bebas indenpedent adalah
motivasi X
1
, pengawasan X
2
, dan disiplin kerja X
3
pada akhirnya
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan Variabel terikat depedent adalah kinerja Y yang secara diagram adalah sebagai berikut :
Sumber: Yaslis, 2005 dan Wexley dan Yukl, 2000
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian