Pengertian Kebijakan Publik Perumusan Kebijakan dan Analisis Publik

41

BAB II KEBIJAKAN PUBLIK DIBIDANG PERPAJAKAN

E. Pengertian Kebijakan Publik

Beberapa definisi kebijakan publik menurut para ahli antara lain : Thomas R Dye menyebutkan kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk menentukan langkah untuk “berbuat”atau “tidak berbuat” to do or not to do. Define Thomas ini kata Said zanal Abidin adalah hasil gabungan dari definsi yang dibuat David Easton, Lasswell dan Kaplean dan dari Carl Fredich 32 Carl J. Friedrich menyatakan kebijakan adalah serangkain konsep tindakan yang diusulkan oleh seorang atau sekelompok orang atau pemerintah dalam satu lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan peluang terhadap pelaksanaan usulan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 33 Carl Friedrich merinci apa-apa yang pokok dalam suatu kebijakan yaitu adanya : 1. Tujuan goal 2. Sasaran objectives 3. Kehandak purpose Amara Raksasataya, kebijakan adalah suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Ada tiga unsur dalam mencapai suatu tujuan : 32 Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, hal 20-21 33 Ibid, hal 20-21 Universitas Sumatera Utara 1. Identifikasi tujuan yang akan dicapai 2. Strategi untuk mencapainya Apa yang dimaksud dengan strategi 3. Penyediaan berbagai input atau masukan yang memungkinkan pelaksanaanya Jika definisi Amara itu digambarkan dalam skema berupa chart maka akan Nampak sebagai berikut : Paradigma Misi Visi Feed Back Hugo Hegio, dalam said, menyatakan kebijakan sebagai suatu tindakan yang bermaksud mencapai tujuan goal, end tentu a course of action intended to accomplish some end 34

F. Perumusan Kebijakan dan Analisis Publik

Perumusan kebijakan berarti penetapan langkah-langkah yang akan atau seharusnya ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan, misalnya Garis-Garis Besar 34 Ibid, hal 22-24 Potensi A Sumber daya Interaksi Identifikasi Dasar ‐dasar filosofi Program Strategis Taktik Yang jelas Identik Tujuan goal Moneva Input tentang Sixon situasi kondisi Universitas Sumatera Utara Haluan Negara, Repelita, Rancangan Pembangunan Nasional, sedangkan “analisis kebijakan” adalah upaya evaluatif atau upaya “penilaian” bermuatan sorotan kritik dan sumbang-saran terhadap pelaksanaan sesuatu konsep kebijakan yang ditetapkan semula, misalnya evaluasi terhadap pelaksanaan konsep pembangunan nasional dan daerah. Kegiatan analisis kebijakan juga bersifat audit yang sering diiringi tuntutan pertanggungjawaban atas suksesnya tidaknya pelaksanaan sesuatu konsep kebijakan. Kategori pertanggungjawaban itu, mungkin “politis” ataupun “yuridis” risiko kegagalan bertanggungjawab politis, umumnya risiko terhadap posisi jabatan. Tanggung jawab yuridis bisa berupa tanggungjawab secara hukum “keperdataan”, “pidana” atau secara hokum administrasi Negara.” Bentuk-bentuk risiko itu misalnya secara politis copot kedudukan, secara keperdataan misalnya membayar ganti rugi mengembalikan asset kepada yang berhak dan secara hukum pidana misalnya masuk penjara, penjara atau kurungan. Secara administrasi Negara dikenakan sanksi hukum administrasi, misalnya dischor non aktif sementara, on’slage pecat, turun pangkat, mutasi dan sebagainya. William N. Dann dalam bukunya “pengantar analisis kebijakan public” seraya menunjuk tulisan Duncan Mac Rac, Jr. mengatakan analisis kebijakan, Universitas Sumatera Utara melibatkan berbagai disiplin dan profesi yang tujuannya bersifat deskriptif, evaluative dan preskriptif 35 Sebagai disiplin ilmu terapan applied science, analisis kebijakan meminjam tidak hanya ilmu social dan perilaku, tetapi juga administrasi public, hukum, etika dan berbagai macam cabang analisis sistem dan matematika terapan.

G. Negara Pelayanan dan Pelayanan Umum

Dokumen yang terkait

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

5 111 72

Dasar Penetapan Pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe.

2 76 52

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Kantor Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Tebing Tinggi.

1 81 52

Pelaksanaan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Pada Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Bawah Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe

0 66 58

Pelaksanaan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Sidikalang

1 48 63

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pada Kantor Samsat Pematang Siantar

12 125 58

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

4 84 71

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( Bbn-Kb ) Di Kantor Bersama Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap ( Samsat ) Medan Utara

4 71 140

BAB II KEBIJAKAN PUBLIK DIBIDANG PERPAJAKAN E. Pengertian Kebijakan Publik - Efektivitas Pelayanan Pajak Kenderaan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 8

Efektivitas Pelayanan Pajak Kenderaan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 33