Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 1 Tahun 2011 Tentang

kelemahan penerapan azas legalitas. Oleh sebab itu menurut Prajudi Atmosudirjo 46 menyebutkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pemerintah yaitu sebagai berikut : 1 Efektivitas artinya kegiatanya harus mengenai sasaran yang telah ditetapkan 2 Legimitas artinya kegiatan administrasi negara jangan sampai menimbulkan heboh oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat setempat atau lingkungan yang bersangkutan 3 Yuridikitas artinya syarat yang menentukan bahwa perbuatan para pejabat administrasi negara tidak boleh melanggar hukum dalam arti luas.

H. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 1 Tahun 2011 Tentang

Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara Pada BAB III Pasal 3 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara, Pajak Kendaraan Bermotor dinyatakan bahwa Dengan nama PKB dipungut pajak atas kepemilikan danatau penguasaan Kendaraan Bermotor yang terdaftar di Daerah. Pada Pasal 4 butir 1 Objek PKB adalah kepemilikan danatau penguasaan Kendaraan Bermotor. 2 Termasuk dalam pengeftian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimakud pada ayat 1 adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan disemua jenis jalan darat. 3 Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada 46 Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2006 hal. 99 Universitas Sumatera Utara ayat 2 adalah : a. Kereta api; b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk kepeduan peftahanan dan keamanan Negara; c. Kendaraan bermotor yang dimiliki danlatau dikuasai keduhan, konsulat, perwakilan negara asing dan asas Umbal balik dan lembaga-lembaga intemasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah; dan d. Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di atas air. Sedangkan pada Pasal 5 butir 1 Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danatau menguasai Kendaraan Bermotor. Butir 2 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki KendaraanBermotor. Butir 3 Yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak adalah : a. untuk orang pribadi ialah orang yang bersangkutan, kuasanya danatau ahli warisnya; b. untuk badan ialah pengurusnya atau kuasa badan tersebut. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan Pajak Pasal 5 1 Dasar pengenaan PKB dihitung sebagai perkalian dan 2 dua unsure pokok: a. nilaiJual Kendaraan Bermotor; dan b. bobt yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor. c. Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor. 3 Bobot sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 satu atau lebih besar dari 1 satu, dengan pengertian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Koefisien sama dengan 1 satu berarti kerusakan Jalan danatau pencemaran lingkungan oleh pengguna Kendaraan Bermotor tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan b. Koefisien lebih besar dari 1 satu berafti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap melewaU batas toleransi. 4 Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu kendaraan bermotor. 5 Harga Pasaran Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah harga rata- rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat, 6 Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan berdasarkan Harga Pasaran Umum pada minggu pertima bulan Desember tahun pajak sebelumnya. 7 Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu kendaraan bermotor tidak diketahui, Nilai Jual Kendaraan Bermotor dapat ditentulon berdasarkan sebagian atau seluruh faktor - faktor : a. Harga kendaraan bermotor dengan isi silinder danatau satuan tenaga yang sama; b. Penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi; c. Harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang sma; d. Harya kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor yang sama; e. Harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor; f. Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis; dan g. harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen pemberitahuan impoft barang pib. 8 Bobot sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dihitung berdasarkan faktor - faktor : a. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbuat roda, dan berat kendaraan bermotor; Universitas Sumatera Utara b. jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dibedakan menurut solar, bensin, gag listrilq tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya; dan c. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-ciri mesin kendaraan bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 talg dan isi silinder. Pada Pasal 7 dinyatakan bahwa 1 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. 2 Ketentuan penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dapat diUnjau kembali setiap tahun. Sedangkan pada Pasal 8 Tarif PKB ditetapkan sebesar : t,75 oo satu koma tujuh lima persen kepemilikan pertama untuk Kendaraan Bermotor pribadi; 1 7o satu percen unh.rk Kendaraan Bermotor angkutan umum ; 0,5 oo nol koma lima persen untuk kendaraan ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, PemerintahflNlPOlRl dan Pemerintah Daerah; 0,2 olo nol koma dua percen untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar. Dalam Pasal 9 dijelaskan bahwa : 1 Kepemilikan Kendaraan Bermotor pribadi kedua dan seterusnya untuk kendaraan roda dua atau lebih, tarif pajaknya ditetapkan secara progresif; 2 Kepemilikan Kendaraan Bennotor didasarkan atas nama danatau alamat yang sama. 3 Besarnya tarif progresif sebagaimana pada ayat 1 sebagai berikut : a. Kepemilikan kedua 2ao dua percen ; b. Kepemilikan keUga 2,5ao dua koma lima persen; c. Kepemilikan keempat 3 oo tiga peren ; Universitas Sumatera Utara d. Kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 3,5 oo tiga koma lima persen. 4 Tata cara pelaksanaan pengenaan pajak progresif diatur dengan Peraturan Gubemur. Pasal 10 Besaran pokok PKB yang terutang dihitung dengan mengalikan tarif dalam Pasal I dan Pasal 9 dengan dasar pengenaan PKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. lrlasa Paiak, Surat Pemberitahuan, Ketetapan dan Saat Pajak Terutang. Dalam Pasal 11 dijelaskan bahwa : 1 PKB dikenakan untuk masa pajak 12 dua belas bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor. 2 Untuk PKB yang karena keadaan kahar force maieufl masa pajaknya tidak sampai 12 dua belas bulan, dapat dilakukan restitusi atas pajak yang sudah dibayar untuk porsi masa pajak yang belum dilalui. Pasal 12 1 14 empat belas hari sebelum berakhirnya masa PK4 Gubemur atau Kepala Dinas dapat menerbitkan Surat Pemberitahuan Kewajiban Pemilik Kendaraan Bermotor Super KPKB. 2 Surat Pemberitahuan Kewajiban Pemilik Kendaraan Bermotor Super KPKB sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dalam bentuk surat danatau elektronik. Pasal 13 1 Setiap Wajib Pajak wajib melaporkan data objek Pajak. Universitas Sumatera Utara 2 Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Pajak orang yang diberi kuasa olehnya atau ahliwaris. 3 Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disampaikan paling lambat: a. Untuk kendaraan baru 30 tiga puluh hari sejak saat kepemilikan; b. Untuk kendaraan bukan baru sampai dengan tanggal berakhirnya masa pajak;dan c. Untuk Kendaraan Bermotor mutasi, 30 Uga puluh hari sejak tanggal Surat Keterangan FiskafKwitansiSurat Keterangan Mutasi dari Kepolisian. 4 Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 termasuk apabila terjadi perubahan atas Kendaraan Bermotor dalam masa pajak, baik perubahan bentuk, fungsi maupun penggantian mesin. 5 Tata cara pelaporan objek pajak diatur dengan Peratr.rran Gubemur. 6 Kendaraan Bermotor luar Daerah yang digunakan lebih dari 3 tiga bulan secara terus menerus di Daerah wajib melaporkan kepada Gubernur atau Kepala Dinas. Pada Pasal 14 dijelaskan bahwa : 1 Berdasarkan pelaporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat 3 ditetapkan PKB dengan menerbiRan SKPD abu dokumen lain yang dipersamakan. 2 Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa karcis dan nota perhitungan. Universitas Sumatera Utara 3 PKB terutang sejak diterbitkannya SKPD. Pasal 15 Wajib Pajak yang mengajukan permohonan mutasi Kendaraan Bermotor, dipersyaratkan melengkapi buKi pelunasan PKB berupa Surat Keterangan Fiskal. Pasal 16 Dengan nama BBN-KI dipungut pajak atas penyerahan Kendaraan Bermotor. Pasal 17 1 Objek PajaK adalah penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor. 2 Termasuk penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat 1, adalah pemasukan Kendaraan Bermotor dari luar negeri untuk dipakai secara tetap di Daerah, kecuali : a. Untuk dipakai sendiri oleh orang pribadi yang bersangkutan ; b. Untuk diperdagangkan ; c. Untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia ; d. Digunakan untuk pameran, penelifian, contoh, dan kegiatan olah raga beftaraf Intemasional 3 Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf c tidak berlaku apabila selama 3 tiga tahun befturut-turut tidak dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia. Pasal 18 1 Dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 adalah: Universitas Sumatera Utara a. kereta api; b. kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara ; c. kendaraan Bermotor yang dimiliki danatau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan a53s timbal balik dan lembaga-lembaga intemasional yang memperoleh fasilitas pembebasan Pajak dari Pemerintah; d. dan kendaraan Bermotor yang dioperasikan di air. 2 Penguasaan Kendanan Bermotor melebihi 12 dua belas bulan dapat dianggap sebagai Penyerahan. 3 Penguasaan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak termasuk penguasaan Kendaraan Bermotor karena perjanjian sewa beli. Pasal 19 1 Subjek Pajak adalah Orang pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. 2 Wajib Pajak adalah Orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara penghihrngan BBI KB Pasal 2O 1 Dasar pengenaan BBN-KB adalah NJKB sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat 1. 2 NJKB sebagaimana Peraturan Gubernur Negeri. dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Universitas Sumatera Utara Pasal 21 1 Tarif BBN-KB ditetapkan masing-masing sebagai berikut : a. penyerahan pertama sebesar 15 oo lima belas persen; dan b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1olo satu peren. 2 Khusus untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut : a. penyerahan peftama sebesar 0,7soo nol koma tujuh puluh lima percen; dan b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,a7soo nol koma nor tujuh puluh lima persen. Pasal 22 Besaran Pokok BBN-KB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat 1 danatau ayat 2 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 20.. Pasal 23 1 setiap wajib Paja wajib mendaftarkan penyerahan Kendaraan Bermotor dalam jangka waKu paling lambat 30 tiga puluh hari sejak saat penyerahan. 2 orang pribadi atau Badan yang menyerahkan Kendaraan Bermotor wajib melaporkan secara tertulis penyerahan tersebut kepada Gubernur atau Kepala Dinas dalam jangka waktu 30 uga puruh hari sejak penyerahan. Pasal 24 Universitas Sumatera Utara 1 Berdasarkan pendaftaran kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 1 ditetapkan BBN-KB dengan menerbitkan SKPD atau dokumen lain yang dipelsamakan. 2 Pajak terutang timbul sejak diterbitkannya SKPD. 3 Setiap Wajib Pajak terlambat mendaftarkan Kendaraan Bermotor dikenakan sanksi adminisffasi sebesar 25oo dart Besaran Pokok BBNKB. Pasal 25 1 Setiap Kendaraan Bermotor yang mengalami perubahan bentuk danatau penggantian mesin, wajib melaporkan kepada Gubemur atau Kepala Dinas paling lambat 30 tiga puluh hari sejak perubahan bentuk danatau pengganUan mesin selesai dilaksanakan. 2 Perubahan bentuk danatau pengganUan mesin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akan diperhitungkan besaran BBN-KB. Universitas Sumatera Utara 70

BAB IV PELAYANAN PAJAK DAN BEA BALIK NAMA KENDERAAN

Dokumen yang terkait

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

5 111 72

Dasar Penetapan Pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe.

2 76 52

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Kantor Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Tebing Tinggi.

1 81 52

Pelaksanaan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Pada Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Bawah Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe

0 66 58

Pelaksanaan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Sidikalang

1 48 63

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pada Kantor Samsat Pematang Siantar

12 125 58

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

4 84 71

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( Bbn-Kb ) Di Kantor Bersama Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap ( Samsat ) Medan Utara

4 71 140

BAB II KEBIJAKAN PUBLIK DIBIDANG PERPAJAKAN E. Pengertian Kebijakan Publik - Efektivitas Pelayanan Pajak Kenderaan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 8

Efektivitas Pelayanan Pajak Kenderaan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 33