Suara-Suara Penghalang dan Pelemah Yang Melemahkan

9.4 Suara-Suara Penghalang dan Pelemah Yang Melemahkan

Sebahagian lagi dari rintangan-rintangan yang patut kita perhatikan supaya kita tidak memandang ringan akan bahayanya ialah suara-suara atau bisikan-bisikan yang menghalang dan melemahkan yang selalu dibisikkan kepada para pendokong dakwah dari sekitarnya. Ia timbul dalam pelbagai-bagai bentuk sama ada berupa nasihat, tunjuk ajar, ajaran-ajaran dan ancaman dari pihak yang mempunyai penyakit di dalam hatinya atau dari golongan yang lemah kemahuan dan malap cita-citanya untuk meneruskan perjalanannya dan tidak' sanggup lagi memikul tanggungjawab dakwah yang besar dan susah kerana mereka lebih meneutamakan keselesaan dan keselamatan diri daripada panas teriknya api jihad dan nyala dakwah Islam. Ataupun hasutan- hasutan yang timbul dari musuh Allah yang sentiasa mengatur tipu daya untuk memusnahkan dakwah dan memperdaya para pendokongnya.

Al Quranul Karim telah menyuruh kita berjaga-jaga dan berwaspada dari golongan manusia seperti itu dan memberitakan kepada kita berbagai-bagai bentuk uslub, cara-cara, pengaruh dan tipu daya mereka terhadap dakwah dan pendokongnya. Allah membalas mereka dan membuka tembelang mereka di dalam firmanNya yang bermaksud :

"Dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api nereka jahaman itu lebih perit panasnya jikalau mereka memahami". At-Taubah: 81 "Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang benar". Alilmran: 168

"Jika mereka berangkat bersama-sama kamu nescaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerosakan belaka dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di antaramu, sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang yang zalim". At Taubah: 47

Adakalanya bentuk ancaman yang menakut-nakutkan itu datangnya dari musuh-musuh Allah dan kekuatan mereka tetapi Al-Quran menceritakan kepada kita bagaimana orang-orang mukmin yang benar-benar beriman telah berjaya menghadapi saranan dan propaganda yang menakut-nakut itu. Malah iman mereka semakin bertambah dan penyerahan diri mereka kepada Allah lebih pasrah dan bertawakal penuh kepadaNya. Al-Quranul Karim juga menceritakan kepada kita bagaimana akibat dan natijah yang baik telah dicapai oleh orang-orang yang beriman. Al-Quran menggambarkan kepada kita akan hakikat propaganda yang menakut-nakutkan itu hanyalah merupakan uslub dan cara-cara iblis yang terkutuk sebagaimana firman Allah Taala:

"(Iaitu) orang-orang yang mentaati printah Allah dan RasulNya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan bertakwa, ada pahala besar. (Iaitu) orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka", makd kata-kata itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan kurnia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keredhaan Allah. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut- nakutkan kamu dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), kerana itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman ". Alilmran: 172-175

Al-Quran Al Karim melarang kita merasa hina, lemah dan tidak bermaya sebagaimana firman Allah: "Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati padahal kamu orang- orang yang paling tinggi (darjatnya) jika kamu orang-orang yang beriman ". Alilmran: 139 "Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitainya, sedang kamu Al-Quran Al Karim melarang kita merasa hina, lemah dan tidak bermaya sebagaimana firman Allah: "Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati padahal kamu orang- orang yang paling tinggi (darjatnya) jika kamu orang-orang yang beriman ". Alilmran: 139 "Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitainya, sedang kamu

Firmannya lagi: "Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya

yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah. Dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang sabar". Alilmran: 146

Lantaran itu pendokong dakwah yang berjalan di atas jalan dakwah dan telah menjual dirinya kepada Allah wajiblah berwaspada dan janganlah mereka terpengaruh dengan suara-suara sumbang dan propaganda-propaganda yang menakut-nakutkan yang semata-mata bertujuan menyekat perjalanan dakwah dan para pendokongnya. Hendaklah mereka percaya dengan sepenuh jiwa kepada Allah dan pertolonganNya dan bertakwalah kepadaNya dan janganlah suaranya lemah apabila berhadapan dengan kebatilan. Alangkah indahnya mutiara kata-kata dari Iman as-Syahid Hassan al-Banna dalam pengertian itu: "Kekuatan itu adalah paling bagus apabila berada di dalam kebenaran, dan seburuk-buruk kelemahan ialah apabila ia berada di pihak yang batil".