Mukjizat mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian. Tentunya kemunculan tantangan harus berbarengan dengan

3. Mukjizat mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian. Tentunya kemunculan tantangan harus berbarengan dengan

pembuktian kebenaran risalah seorang Nabi. Di sisi lain tantangan tersebut harus sejalan dengan ucapan sang Nabi. Bila seorang Nabi mengatakan bahwa batu itu dapat bicara, maka mestinya batu tadi akan berbicara, tetapi bila tidak maka keluar biasaan itu bukan mukjizat tetapi ihânah atau istidrâj .

4. Tantangan dari mukjizat tidak mampu atau gagal untuk dihadapi. Mukjizat Nabi Musa as. misalnya, yakni beralihnya tongkat menjadi ular yang dihadapkan kepada masyarakat yang mengandalkan sihir. Mukjizat tersebut benar-benar membungkam para ahli sihir yang ditantang Nabi Musa, sehingga mereka mengakui kekalahan, walaupun Fir’aun mengancam mereka. Ini diceritakan dalam surat Thâha (20) : 63-76. Demikian juga dengan Nabi Isa as. yang ummatnya mengklaim sangat pandai dalam ilmu perobatan, tetapi kemahiran mereka tidak berarti sama sekali bila dihadapkan kepada mukjizat Nabi Isa, yang dapat

35 Ibid.

menyembuhkan sakit buta sejak lahir dan bahkan menghidupkan orang yang sudah mati. Semua mukjizat itu atas izin Allah dan tertulis dalam surat Alu ‘Imrân (3) : 49.

Sedangkan ciri-ciri karâmah antara lain adalah : 36

1. Karamah muncul dari diri seorang Alim yang wara’ dan taat kepada Allah. Ketaatannya membuat ia dicintai Allah, sehingga Allah Swt. memberikan kelebihan kepadanya. Kelebihan tersebut bukan untuk

dipamerkan atau dijadikan bukti bahwa ia adalah orang yang dekat dengan Allah, tetapi kelebihan itu hanya sebatas kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya atas ketaatannya. Banyak sekali di dalam Al-Quran orang-orang yang diberi karamah atau kelebihan karena ketaatannya. Seperti yang diceritakan dalam surat al-Naml (27) : 38-40, ketika Nabi Sulaiman as. meminta kepada pembesar-pembesar kerajaannya untuk memindahkan singgasana Balqis ke tempatnya. Dalam ayat itu diceritakan bahwa ‘Ifrit dapat memindahkan singgasana tersebut, sebelum Nabi Sulaiman as. berdiri dari duduknya. Akan tetapi ada seorang hamba Allah yang sholeh dan yang telah mendapat ilmu dari kitab suci mengatakan, bahwa ia dapat memindahkan singgasana tersebut sebelum mata berkedip. Ternyata setelah Nabi Sulaiman as. membuka matanya, singgasana Balqis telah

36 Abû al-Qâsim Abd al-Karîm ibn Hiwazan al-Qusyairi, al-Risâlah al-Qusyairiyyah Fî ‘Ilm al-Tashawwuf, (Damaskus : Maktabah al-‘Ilm al-Hadîs, t.th), h. 520 s/d 523. Lihat juga Ali

Zai’ur, al-Karâmah al-Shûfiyyah Wa al-Usthuwwah Wa al-Hulm, (Beirut : Dâr al-Andalus, 1983), h. 10 s/d 12.

ada di hadapannya. Ini merupakan karamah yang diberikan Allah kepada orang tersebut, karena ia mempelajari kitab Allah dan mengamalkan isinya.

2. Karamah terjadi secara kebetulan tanpa adanya tantangan atau disiapkan terlebih dahulu. Inilah salah satu yang membedakan antara mukjizat dan karamah. Ini diceritakan dalam surat Alu ‘Imrân (3) : 37, sewaktu Nabi Zakaria as. mendatangi keponakannya Siti Maryam di

tempat mihrabnya. Ia melihat di dalam mihrab itu ada makanan, lantas Nabi Zakaria keheranan karena dia tidak tahu dari mana datangnya

Nabi Zakaria as. menanyakannya, Siti Maryam menjawab bahwa makanan itu adalah rizki yang diberikan Allah kepadanya. Dari kisah ini juga difahami bahwa kelebihan yang diberikan Allah kepada seseorang tidak mesti dia itu seorang Nabi atau Rasul, tetapi orang biasa yang senantiasa mendekatkan diri kepadaNyalah yang akan diberikan karamah.

3. Karamah terkadang bukan mesti sesuatu yang luar biasa, tetapi juga dapat berwujud sifat kemuliaan atau akhlak mulia. Selain itu, karamah biasanya disembunyikan oleh orangnya, karena memang tidak ada kepentingan untuk menunjukkannya. Sifat kejujuran yang melebihi kejujuran orang lain misalnya, yang dimiliki seseorang merupakan kelebihan yang diberikan Allah kepadanya. Akan tetapi, dia tidak 3. Karamah terkadang bukan mesti sesuatu yang luar biasa, tetapi juga dapat berwujud sifat kemuliaan atau akhlak mulia. Selain itu, karamah biasanya disembunyikan oleh orangnya, karena memang tidak ada kepentingan untuk menunjukkannya. Sifat kejujuran yang melebihi kejujuran orang lain misalnya, yang dimiliki seseorang merupakan kelebihan yang diberikan Allah kepadanya. Akan tetapi, dia tidak