Cognitive Kognitif Reliability Keandalan

urutan tindakan dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi antara kompetensi dan konteks. Keuntungan kedua adalah model kognitif yang dapat dengan mudah digunakan dalam mengukur probabilitas. Metodologi CREAM mengusulkan dua langkah pendekatan untuk mengukur probabilitas kesalahan. Langkah pertama adalah penyaringan awal tugas basic method, diikuti dengan langkah kedua untuk menganalisis probabilitas yang paling penting extended method 4 .

3.2.1 Cognitive Kognitif

5 Istilah pertama kognitif mudah untuk dijelaskan. Hal ini jelas bahwa setiap upaya pemahaman kinerja manusia harus mencakup peran kognisi manusia. Hal ini khususnya terjadi dalam studi manusia di tempat kerja. Kebutuhan akan kognisi umumnya menyebar dari psikolog, insinyur, dan praktisi dari semua jenis. Dalam konteks CREAM, kognitif harus dilihat bersama-sama dengan istilah kedua keandalan. Istilah kognitif tidak dimaksudkan bahwa faktor- faktor lain dikecualikan, melainkan sebagai pengingat untuk fokus pada kompleksitas pikiran manusia. Secara khusus, kognitif tidak dimaksudkan sebagai kebalikan dari organisasi atau lingkungan. Sebenarnya pendapat Hollnagel, 1993a bahwa kognisi, konteks, dan kontrol tidak dapat dipisahkan. Sama seperti tidak ada gambar tanpa latar, tidak ada kognisi tanpa konteks. 4 Ibid., h. 31. 5 Erik Hollnagel, op. cit., h. 15-17. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Reliability Keandalan

R singkatan untuk “reliability” atau keandalan. Definisi standar keandalan adalah probabilitas bahwa seseorang akan melakukan sesuai dengan persyaratan tugas untuk jangka waktu tertentu, untuk itu ditambahkan bahwa orang tersebut tidak diperkenankan melakukan aktivitas asing yang dapat menurunkan sistem Swain dan Guttmann, 1983. Jika seseorang melakukan sesuai dengan persyaratan tugas itu dengan adanya tindakan asing maka berpotensi mengganggu. Sebagaimana disebutkan di atas, dua istilah pertama harus dilihat bersama sebagai keandalan kognitif atau lebih tepatnya, sebagai keandalan kognisi manusia. Pentingnya konteks HRA adalah bahwa kinerja manusia ditentukan oleh kognisi manusia ditambah teknologi, ditambah organisasi dan bahwa oleh karena itu penting untuk dapat menjelaskan keandalan kognitif. Secara khusus, penting untuk menyediakan cara untuk menemukan keandalan kognitif; dengan kata lain untuk menunjukkan setidaknya batas atas dan bawah dari variabilitas kinerja manusia.

3.2.3 Error Kesalahan