22. Mengontrol jalannya cetakan agar kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki.
5.1.2 Data Produk Cacat
Data produk cacat dikumpulkan melalui pengamatan terhadap hasil cetakan selama 5 hari kerja. Produk yang diamati adalah formulir SPPKB karena
diproduksi secara rutin dan merupakan produk tahunan yang dihasilkan perusahaan. Data produk cacat dari proses pencetakan dapat dilihat pada Tabel
5.1.
Tabel 5.1 Data Produk Cacat Cetakan
ke- Jumlah Produk
Lembar Jenis Kecacatan Produk Lembar
Total Lembar
Berkerut Sobek Kotor Kabur
I 1737
3 1
223 46
273 II
3676 1
12 335
- 348
III 1581
- 1
192 3
196 IV
2856 2
9 287
23 321
V 1934
1 2
4 58
65 VI
2798 9
2 205
4 220
VII 3261
3 6
227 31
267 VIII
1987 1
4 176
- 181
IX 2839
7 21
283 48
359
5.1.3 Data Tahapan Kerja Penanganan Produk Cacat
Data ini merupakan tahapan yang dilakukan operator pencetakan untuk menangani terjadinya produk cacat selama proses produksi berlangsung agar tidak
semakin banyak. Data ini diperoleh melalui pengamatan langsung sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
jenis kecacatan yang telah diperoleh sebelumnya. Berikut ini adalah tahapan kerja penanganan masing-masing jenis cacat.
1. Produk Berkerut Untuk menangani terjadinya jenis cacat berkerut, operator harus melakukan
tahapan berikut ini: a. Memeriksa diagonal blower bar pada bagian kiri dan bagian kanan untuk
mengetahui kondisi aliran udara hembus berjalan dan stabil. Jika aliran udara hembus tidak sesuai atau berbeda salah satunya, diatur stop cock
hingga stabil. b. Memeriksa posisi sheet separating spring dari kertas dan memposisikan
hingga menyentuh kertas, mengencangkan mur spring holder agar tidak bergeser.
c. Menjalankan cetakan dengan menekan tombol “posisi cetak”.
d. Memperhatikan posisi kertas saat melewati belt. Jika kertas miring, segera menghentikan cetakan agar kesalahan tidak berlanjut.
e. Membuka kunci penahan dan paper gate, mengambil kertas yang miring sambil menekan tombol
“pengaman” agar kertas tidak lengketsangkut. Meletakan kertas yang miring ke meja reject.
f. Menutup paper gate dan mengunci penahan. g. Menjalankan cetakan dengan menekan tombol
“aparat jalan”. h. Mengontrol jalannya cetakan agar kertas miring tidak terlewat yang
menyebabkan produk berkerut.
Universitas Sumatera Utara
2. Produk Sobek Untuk menangani terjadinya jenis cacat sobek, operator harus melakukan
tahapan berikut ini: a. Menekan tombol
“aparat berhenti” bila terjadi produk sobek agar tidak bergulung di plate roller.
b. Mengambil produk yang sobek tersebut secara manual. Mengambil bagian produk sobek tersebut sambil menekan tombol
“pengaman” jika bagian produk tersangkut.
c. Menjalankan cetakan dengan menekan tombol “posisi cetak”.
d. Memperhatikan posisi kertas saat melewati belt. Jika kertas miring, segera menghentikan cetakan agar kesalahan tidak berlanjut.
e. Membuka kunci penahan dan paper gate, mengambil kertas yang miring sambil menekan tombol
“pengaman” agar kertas tidak lengketsangkut. Meletakan kertas yang miring ke meja reject.
f. Menutup paper gate dan mengunci penahan. g. Menjalankan cetakan dengan menekan tombol
“aparat jalan”. h. Mengontrol jalannya cetakan agar kertas miring tidak terlewat.
3. Produk Kotor Untuk menangani terjadinya jenis cacat cetakan kotor, operator harus
melakukan tahapan berikut ini: a. Menekan tombol
“aparat berhenti” agar produk yang kotor tidak bertambah dan non-aktifkan tombol
“pengalir tinta”.
Universitas Sumatera Utara
b. Memutar plate roller dan blanket roller dengan menekan tombol “forward” dan tombol “back”, memeriksa secara visual kondisi printing
plate dan rubber blanket. c. Menggosok printing plate dengan spons yang telah diberi tiner sampai
bercak-bercak tinta bersih, kemudian menggosok kembali dengan menggunakan spons yang telah diberi air.
d. Menggosok rubber blanket dengan spons yang telah diberi bensin sampai bercak-bercak tinta bersih, kemudian menggosok kembali dengan
menggunakan spons yang kering untuk membersihkan sisa tinta dan bensin.
e. Memeriksa tinta cetak secara visual, mengaduk-aduk tinta sampai tidak menggumpal dan tersebar merata di wadah, kemudian meratakan tinta di
ink roller sambil memutar-mutar ink roller. f. Menjalankan cetakan dengan menekan tombol
“aparat jalan”. g. Mengontrol dan membersihkan hasil cetakan yaitu membasahi water
vibrator roller dengan menekan tombol “plus water” dan memberi cairan
fountain solution pada damping cylinder distributor. h. Mengaktifkan kembali tombol
“pengalir tinta”.
4. Produk Kabur Untuk menangani terjadinya jenis cacat cetakan kabur, operator harus
melakukan tahapan berikut ini: a. Memeriksa tinta cetak yang ada di wadah dan ink roller secara visual.
Universitas Sumatera Utara
b. Menambahkan tinta cetak di wadah, mengaduk-aduk tinta agar kekentalan tinta merata, kemudian meratakan tinta di ink roller sambil
memutar-mutar ink roller. c. Mengontrol jalannya cetakan dan memperhatikan hasil cetakan.
d. Membasahi damping cylinder distributor dengan cairan fountain solution.
5.1.4 Data Common Performance Conditions CPC