Saluran Mobilitas Sosial TANGGA MOBILITAS

2. Saluran Mobilitas Sosial TANGGA MOBILITAS

Pendidikan dan pekerjaan ialah

Mobilitas sosial senantiasa terjadi dalam

tangga mobilitas sosial. Pendi-

masyarakat, tetapi hal itu bukan berarti bahwa

dikan merupakan tangga yang pa-

mobilitas sosial terjadi begitu saja atau secara ling utama otomatis, sehingga seseorang secara tiba-tiba Sumber: Paul B. Horton & Chester

L. Hunt, 1991

langsung berada pada tingkatan lebih tinggi. Apabila faktor-faktor yang diperlukan telah terpenuhi, seseorang masih memerlukan satu hal lagi untuk dapat melakukan mobilitas sosial, yaitu saluran untuk mencapai kedudukan sosial yang baru. Saluran mobilitas sosial pada dasarnya merupakan sarana yang menjadi jalan bagi seseorang untuk mencapai status baru yang lebih tinggi.

Pada dasarnya, banyak sekali saluran yang bisa mengantarkan seseorang atau sekelompok orang dalam mobilitas sosial. Setiap lembaga dan organisasi di masyarakat yang dapat menjadi tangga naik-turunnya status sosial seseorang merupakan saluran mobilitas. Pitirim A. Sorokin menyebutkan lima saluran,

88 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 88 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Mobilitas sosial tidak selalu berhubungan dengan pendapatan. Oleh karena itu, apabila Anda terpilih menjadi salah satu pengurus OSIS atau Gugus Depan Pramuka di sekolah, berarti Anda telah mengalami mobilitas sosial naik. Kedudukan Anda dalam organisasi itu bukan lagi sebagai siswa biasa, karena sejumlah tugas, wewenang, dan tanggung jawab telah Anda miliki sehubungan dengan status tersebut. Peran seperti itu membedakan kedudukan Anda di an- tara teman-teman Anda yang lain, bahkan dalam ukuran organisasi yang lebih kecil, seperti kelompok diskusi yang terdiri atas lima orang juga merupakan saluran mobilitas sosial. Dalam kelompok itu, tentu ada peluang bagi Anda untuk menjadi ketua atau sekretaris dengan sejumlah hak dan kewajiban yang melekat pada status tersebut. Inilah hakikat saluran mobilitas sosial.

Agar lebih jelas, berikut ini diuraikan beberapa saluran penting yang menjadi tangga bagi seseorang yang hendak mencapai status sosial lebih tinggi atau sebaliknya.

a. Sekolah Seperti yang telah dijelaskan, bahwa

seseorang dapat mencapai status sosial lebih baik, apabila berpendidikan tinggi. Untuk mencapai itu seseorang harus me- nempuh proses pendidikan yang ber- langsung di sekolah sebagai lembaga pendidikan. Di sekolah diajarkan ber- bagai pengetahuan dan keterampilan, serta ditanamkan sikap-sikap terpuji yang berguna dalam hidup di masyarakat.

Sumber: Tempo, 15-21 Agustus 2005

Apabila seseorang telah menempuh Gambar 3.6 Pendidikan menjadi salah satu pe- suatu tingkat pendidikan tertentu berarti nunjang mobilitas sosial vertikal naik.

dia telah mencapai kedalaman pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin tinggi pula pengetahuan dan keterampilannya. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang unggul, seseorang akan mengalami mobilitas sosial vertikal naik. Bentuk konkretnya adalah, mudahnya diperoleh pekerjaan yang baik atau kedudukan yang tinggi.

Oleh karena pentingnya peran sekolah sebagai saluran mobilitas sosial, maka Anda dan hampir semua remaja usia pelajar mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Kita semua membutuhkan sekolah agar keinginan kita untuk

Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial

b. Organisasi Pemerintahan dan Swasta Organisasi pemerintahan meliputi semua badan milik pemerintah, seperti

berbagai departemen dalam struktur pemerintahan, dan kantor-kantor dinas yang menangani urusan tertentu dalam pemerintahan. Di negara kita dikenal adanya Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Pertambangan dan Energi, dan lain-lain. Departemen-departemen merupakan perangkat pemerintahan pusat, sedangkan di tingkat pemerintah daerah terdapat dinas-dinas yang fungsi dan tugasnya hampir sama dengan departemen- departemen.

Organisasi swasta, pada dasarnya hampir sama dengan organisasi pe- merintahan. Bentuknya dapat berupa perusahaan, koperasi, yayasan, asosiasi, konsorsium, dan lain-lain. Di dalamnya ada bagian-bagian dan setiap bagian terjalin membentuk suatu struktur organisasi. Setiap bagian dalam organisasi pemerintahan maupun swasta, membutuhkan orang-orang dengan kualifikasi tertentu untuk mengurusnya. Ada bagian yang menuntut tanggung jawab dan keahlian tinggi, sedang, dan rendah. Apabila seseorang dalam masa peng- abdiannya dalam organisasi menunjukkan kesetiaan, dedikasi, dan berprestasi baik, maka dia akan dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Jarang sekali (bahkan tidak ada) orang yang langsung menduduki jabatan tinggi dalam sebuah organisasi pemerintahan maupun swasta. Pada umumnya mereka harus meniti karir dari bawah sesuai tingkat pendidikannya, bahkan seorang menteri sekalipun harus meniti karir dari bawah untuk mencapai jabatan itu, walau rintisan karir itu ditempuh di luar departemen yang dia pimpin.

Apabila selama meniti karir seseorang memenuhi syarat untuk dipromosikan, maka dia akan dipromosikan. Misalnya, seorang staf biasa yang dinilai layak dan kemudian diangkat menjadi kepala bagian. Dalam dunia pendidikan, seorang

90 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 90 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

c. Lembaga Keagamaan Sebagai makhluk, setiap manusia sama kedudukannya di hadapan Tuhan.

Namun, sebagai warga masyarakat, manusia dibedakan status sosialnya berdasarkan kelebihan-kelebihan tertentu. Salah satunya adalah kelebihan dalam kesalehan dan penguasaan ilmu agama. Hal ini menyebabkan perbedaan antara orang yang menguasai ilmu agama secara mendalam dengan orang yang hanya memahami sedikit. Dalam agama Islam, orang yang menguasai ilmu agama secara mendalam disebut ulama atau orang alim (orang berilmu, intelektual). Di Indonesia mereka disebut secara beragam, misalnya Kiai (Jawa), Tuan Guru (Sulawesi), Ajengan (Sunda), dan lain-lain.

Dalam agama Kristen juga dikenal adanya pembedaan status sosial berdasarkan hal tersebut. Ada yang disebut Pendeta atau Romo, sedangkan di sisi lain disebut jemaat (pengikut). Agama-agama lain pun demikian, misalnya di kalangan Hindu dikenal adanya Bhiksu dan Bhiksuni, di kalangan umat Budha dikenal adanya Bante.

Semua pemimpin agama tersebut pada dasarnya adalah orang-orang yang telah mengalami mobilitas vertikal dalam hirarki sosial masyarakat pemeluk agama yang bersangkutan. Mula-mula mereka adalah pemeluk biasa, karena telah mencapai tingkat tertentu dalam pendalaman ilmu keagamaan serta kesalehannya, maka terjadilah mobilitas sosial. Orang yang berhasil memenuhi persyarakat tertentu akan mencapai kedudukan terhormat di antara pengikut- pengikut lainnya. Demikianlah lembaga keagamaan menyalurkan seseorang untuk mencapai kedudukan sosial lebih tinggi dalam masyarakat.

d. Organisasi Ekonomi Organisasi ekonomi merupakan saluran paling besar dari semua saluran

mobilitas yang ada. Hal ini, karena banyaknya organisasi ekonomi yang ada di masyarakat, baik milik swasta maupun milik pemerintah. Setiap kegiatan yang bergerak di sektor ekonomi, dalam bentuk dan ukuran apa pun dapat digolong- kan organisasi ekonomi. Dari mulai sebuah toko buku yang mempekerjakan seorang pelayan, hingga perusahaan multinasional yang menghasilkan perangkat komputer untuk seluruh dunia, pada dasarnya adalah organisasi ekonomi. Toko buku kecil di atas menyediakan kesempatan bagi seorang pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan sebagai pelayan di sana, dan perusahaan komputer multinasional tentu lebih banyak lagi menyediakan peluang-peluang seperti itu.

Mobilitas Sosial

Apalagi di antara pekerjaan-pekerjaan yang disediakan banyak terdapat jenjang karir. Karyawan yang memenuhi kualifikasi tertentu akan naik statusnya lebih tinggi.

Aktivitas Siswa Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada

guru untuk dinilai!

1. Amatilah kondisi masyarakat sekitar Anda. Tuliskan lima saluran mo- bilitas yang paling berperan dalam mengantarkan warga masyarakat mencapai status sosial tertentu!

2. Carilah informasi yang paling akurat dan aktual mengenai mobilitas sosial yang terjadi di daerah Anda! Datalah semua bentuk mobilitas yang terjadi dan urutkan berdasarkan frekuensi arah yang terjadi! Tulis laporan Anda dalam bentuk makalah untuk dipresentasikan di depan kelas!

Pelatihan Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas vertikal?

2. Berikan contoh mobilitas horizontal!

3. Jelaskan pengertian mobilitas antargenerasi?

4. Saluran apa yang paling berperan dalam mobilitas intragenerasi?

5. Apakah hubungan antara saluran mobilitas sosial dengan faktor penentu

mobilitas sosial?

Tes Skala Sikap Kerjakan di buku tugas Anda!

Ungkapkan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek ( — ) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

92 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

1 Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak saluran mobilitas yang dapat dilalui untuk mencapai cita-citanya.

2 Peran saluran mobilitas tidak terlalu penting dibandingkan dengan faktor penentunya. Asal faktor penentu sudah dicapai, mobilitas sosial pasti akan terjadi walau tanpa ada saluran.

3 Saluran mobilitas yang paling penting adalah lembaga pendidikan.

4 Pada saat terjadi krisis ekonomi banyak terjadi mobilitas sosial vertikal menurun, karena pen- dapatan masyarakat juga menurun.

5 Dalam masyarakat yang berstruktur sosial ter- buka banyak terjadi mobilitas sosial. Hal ini ka- rena dalam masyarakat terbuka tidak ada ham- batan untuk terjadinya mobilitas.