Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

A. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Pada dasarnya, kelompok sosial ter- bentuk pada saat individu-individu ber- interaksi. Misalnya, seorang petani da- lam menjalankan profesinya sebagai pe- tani tentu membutuhkan bantuan orang lain. Dia tidak bisa melakukan segala sesuatu sehubungan dengan pekerjaan- nya secara sendirian. Kebutuhan akan bibit mendorong dia berinteraksi dengan orang lain yang memiliki bibit. Keadaan seperti ini mendorong orang lain untuk

bekerja sebagai penghasil dan penjual

Sumber: Solopos, 6 Oktober 2006

Gambar 6.2 Demi menjaga keamanan nasional

bibit. Orang-orang yang bekerja sebagai

melahirkan kelompok sosial (organisasi sosial) bernama ‘angkatan bersenjata’.

penghasil bibit merupakan ‘kelompok penghasil bibit’. Demikian juga, orang

yang pekerjaannya menjual bibit merupakan ‘kelompok penjual bibit’. Sementara itu, petani sendiri adalah bagian dari sekelompok orang yang bekerja di sektor pertanian. Semua itu dinamakan kelompok sosial, dan kalau Anda cermati, interaksi di antara mereka bersifat kerja sama dan saling menguntungkan (asosiatif).

Apabila dikaji lebih jauh, manusia berinteraksi pada dasarnya disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan setiap individu tidak sama. Kebutuhan juga berkaitan dengan kebudayaan, karena kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia sehubungan dengan tantangan hidup yang dihadapi. Tan- tangan yang dihadapi orang-orang yang tinggal di pedalaman (lahan pertanian) berbeda dengan tantangan yang dihadapi masyarakat pantai. Kebutuhan masyarakat pertanian menimbulkan interaksi antarindividu yang akhirnya mem- bentuk kelompok-kelompok sosial seputar dunia pertanian.

Keadaan tersebut berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pantai. Untuk memenuhi segala kebutuhan pekerjaan sebagai nelayan terjadilah pembagian kerja. Maka terbentuklah kelompok pembuat perahu, kelompok pembuat jaring, dan kelompok penangkap ikan.

Selain karena adanya kebutuhan, terbentuknya kelompok sosial juga disebabkan karena adanya suatu kesamaan kepentingan. Suatu kebutuhan bersifat naluriah dan alamiah, sedangkan kepentingan lebih bersifat politis. Kelompok sosial yang didasari oleh kepentingan merupakan hasil dari rekayasa sosial yang rasional. Kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan biasanya muncul pada saat masyarakat modern yang mempunyai pembagian kerja makin rinci dengan tingkat kompetisi yang ketat. Kondisi sosial seperti ini menuntut individu-individu untuk lebih kreatif menciptakan sumber daya-sumber daya baru untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya. Contohnya, para

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Demikianlah kelompok-kelompok sosial di masyarakat terbentuk. Setiap kondisi lingkungan dan masyarakat memengaruhi ragam kelompok sosial yang terbentuk. Kondisi masyarakat kota yang heterogen juga memengaruhi ragam kelompok-kelompok yang ada. Kebutuhan hidup yang beragam, tantangan hidup sehari-hari yang beragam, membuat warga kota berinteraksi satu dengan yang lain untuk beragam kebutuhan. Kehidupan modern di kota-kota industri dan perdagangan membuat munculnya kelompok-kelompok profesi yang beragam. Pembagian kerja di masyarakat modern semakin rinci sehingga lahir banyak spesialisasi. Kalau Anda melihat sebuah pabrik, tentu mengetahui bahwa setiap bagian mempekerjakan tenaga-tenaga spesialis. Misalnya pabrik mobil, tidak mungkin sebuah mobil dibuat oleh sekelompok orang, sejak dari meran- cang, membuat suku cadang, merakit, hingga mengecat, tetapi setiap bagian dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terspesialisasi.

Untuk menciptakan tenaga-tenaga spesialis tersebut, dunia pendidikan berperan untuk menyiapkannya. Seseorang yang mempunyai spesialisasi di bidang perencanaan, biasanya hanya mampu mengerjakan bidangnya sendiri. Dia tidak akan mampu mengerjakan bidang lain. Seorang ahli mesin, tidak akan mampu mengerjakan perakitan badan mobil, karena tidak dididik untuk itu.

Proses seperti ini menciptakan kelompok-kelompok sosial sesuai dengan spesialisasi setiap orang. Gambaran yang terjadi pada pabrik mobil di atas hanyalah salah satu contoh. Sebenarnya, setiap aspek dalam kehidupan masya- rakat modern telah mengalami spesialisasi. Misal di dunia pendidikan, dalam masyarakat sederhana (primitif), pekerjaan mendidik anak adalah tugas orang tua. Namun, dalam dunia modern tugas itu diserahkan kepada guru-guru di sekolah, maka terbentuklah kelompok sosial profesi guru. Perkembangan sekolah mengharuskan berbagai pelajaan diberikan oleh guru-guru yang ahli di bidang pelajaran tertentu, oleh sebab itu di SMP dan SMA mulai diajar guru bidang studi yang menyebabkan lahirnya kelompok guru bahasa Indonesia, kelompok guru matematika, kelompok guru kesenian, dan sebagainya.

180 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Demikian seterusnya, semakin terspesialisasi bidang-bidang pekerjaan berarti semakin banyak kelompok sosial yang terbentuk. Apalagi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat semakin terbuka. Hampir tidak ada masyarakat yang terbebas dari pengaruh dunia luar. Pengaruh dunia luar membuat perubahan di masyarakat. Perubahan itu membuat masyarakat semakin heterogen. Di samping terjadi spesialisasi yang melahirkan kelompok- kelompok profesi, juga membuat beberapa warga masyarakat tidak terpenuhi kebutuhannya secara mantap. Misalnya, akibat pengaruh informasi semua orang menginginkan berbagai kebutuhan yang ditawarkan dalam iklan. Sayangnya tidak semua orang mampu memperoleh apa yang ditawarkan, atau dengan kata lain ketersediaan barang atau jasa yang ditawarkan tidak sebanding dengan banyaknya warga masyarakat. Keadaan seperti ini melahirkan kelompok- kelompok sosial baru.

Kelompok-kelompok sosial baru jenis kedua ini disebut kelompok volunter. Anggota kelompok ini terdiri atas orang-orang yang mempunyai kepentingan sama. Namun, kepentingan mereka tidak mendapat perhatian dari masyarakat luas. Oleh karena itu, mereka membentuk kelompok sendiri untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anggota-anggotanya. Kebutuhan yang mereka perjuangakan pemenuhannya bisa bersifat primer bisa pula sekunder baik kebutuhan material maupun spiritual. Kebutuhan primer itu adalah pangan, sandang, dan papan, sedangkan kebutuhan sekunder antara lain rekreasi dan hiburan. Sebagai contoh, terbatasnya daya tampung sekolah-sekolah atau pergurunan-perguruan tinggi negeri melahirkan sekolah-sekolah dan perguruan- perguruan tinggi swasta. Demikian juga dengan rumah sakit, klinik bersalin, dan lain-lain. Semua itu menjadi wadah warga masyarakat yang tidak terlayani oleh lembaga formal.

Aktivitas Siswa Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada

guru untuk dinilai!

1. OSIS adalah sebuah kelompok sosial. Keberadaannya berhubungan dengan suatu interaksi yang terjadi di kalangan siswa. Diskusikanlah dengan teman Anda, interaksi yang mendasari terbentuknya OSIS!

2. Anda mungkin tidak asing dengan mailist forum. Diskusikanlah dengan teman Anda, apakah mailist forum termasuk kelompok sosial? Bagai- mana proses terbentuknya? Tuangkan hasil diskusi Anda ke dalam bentuk artikel dan tampilkan di majalah dinding sekolah setelah mem- peroleh masukan dari guru Sosiologi dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pelatihan Jawablah dengan tepat!

Kerjakan di buku tugas Anda!

1. Mengapa individu-individu dalam masyarakat cenderung membentuk kelompok sosial?

2. Bagaimana proses terjadinya kelompok sosial secara umum?

3. Jelaskan proses terjadinya kelompok profesi dan kelompok volunter!

4. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keragaman kelompok sosial di masyarakat?

5. Jelaskan hubungan antara interaksi sosial dengan proses terbentuknya kelompok sosial!

Tes Skala Sikap Kerjakan di buku tugas Anda!

Ungkapkan tanggapan anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek ( ) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

1. Kelompok sosial terbentuk karena manusia ber- interaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Kondisi masyarakat tidak terlalu berpengaruh terhadap ragam kelompok sosial yang terbentuk. Pengaruh yang lebih kuat adalah faktor budaya.

3. Dalam masyarakat nelayan tidak mungkin ter- bentuk kelompok sosial pedagang beras, karena kehidupan sebagai nelayan tidak berkaitan dengan perdagangan beras.

4. Masyarakat kota sangat kompleks sehingga kelompok sosial di dalamnya juga kompleks, dan membuat warga kota menjadi anggota beberapa kelompok sosial yang saling bertentangan.

182 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

5. Terbentuknya kelompok sosial dipengaruhi oleh kondisi alam, karena kondisi alamlah yang me- nentukan pola interaksi dalam masyarakat.