Tanda-tanda Adanya Konflik Sosial

2. Tanda-tanda Adanya Konflik Sosial

Keempat faktor di atas sering secara bersama-sama atau sendiri-sendiri memicu lahirnya konflik sosial. Untuk mengetahui apakah di masyarakat sedang terjadi konflik atau tidak, Anda dapat mengamati lewat beberapa indikator yang diberikan oleh Charles Lewis Taylor dan Michael C. Hudson (1972) berikut ini.

a. Demonstrasi (A Protest Demonstration) Demonstrasi mengandung arti adanya sejumlah orang yang tanpa meng-

gunakan kekerasan mengorganisasikan diri untuk melakukan protes. Protes dilakukan terhadap suatu kesatuan sosial tertentu yang menguasainya. Pihak yang sering menjadi sasaran demonstrasi adalah pemerintah, pengusaha, pim- pinan, atau kelompok sosial lain. Demonstrasi juga dapat berupa protes terhadap ideologi, kebijakan, rencana kebijakan, ketidakadilan, atau pelaksanaan suatu kebijakan tertentu.

b. Kerusuhan (Riot) Dalam hal maksud dan tujuannya,

kerusuhan hampir sama dengan demon- strasi. Hanya saja dalam kerusuhan di- sertai dengan kekerasan fisik, peng- rusakan barang-barang, dan tindakan anarkis. Tindakan-tindakan tersebut terkadang memicu para aparat keaman- an untuk melakukan tindakan-tindakan keras untuk meredakan suasana. Per-

Sumber: Tempo 11-18 November 2002

bedaan antara kerusuhan dan demon- Gambar 2.9 Hal seperti ini tidak perlu terjadi. strasi terletak pada sifatnya yang spontan dan dipicu oleh suatu insiden atau perilaku kelompok yang kacau.

c. Serangan Bersenjata (Armed Attack) Serangan bersenjata dapat dilakukan oleh kelompok sosial mana pun, baik

oleh pihak pemerintah atau parat keamanan maupun oleh pihak nonpemerintah, dengan tujuan untuk melemahkan atau menghancurkan kelompok lain. Serang- an fisik selalu melibatkan kekerasan fisik, pertumpahan darah, atau pengrusakan barang-barang. Perbedaan serangan bersenjata dengan kerusuhan terletak pada sifatnya yang terorganisir dan biasanya untuk kepentingan politik.

d. Korban Jiwa Akibat Kekerasan Politik Setiap konflik yang terjadi di masyarakat pasti menimbulkan korban dan

kerugian. Korban dan kerugian tidak hanya diderita oleh pihak yang berkonflik, akan tetapi juga masyarakat sekitarnya. Semakin banyak korban jiwa baik akibat demonstrasi, kerusuhan, maupun serangan bersenjata, berarti semakin besar konflik yang terjadi.

Konflik dan Integrasi Sosial

Selain empat indikator di atas juga masih ada indikator-indikator lain. Me- nurut Ivo. V. Feierabend dan Rosalnd L.Feierabend (1966), indikator-indikator itu antara lain:

a. adanya pemilihan umum,

b. pergantian kabinet,

c. demonstrasi,

d. penindakan terhadap tokoh-tokoh politik,

e. penahanan massal,

f. kudeta, dan

g. perang saudara. Semakin banyak indikator seperti di atas ada di masyarakat, maka semakin

tidak stabil suatu masyarakat.

Aktivitas Siswa

Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!

1. Carilah informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui faktor yang paling banyak menyebabkan konflik di Indonesia! Deskripsikan hasil kajian Anda dalam bentuk makalah untuk dipresentasikan di depan diskusi kelas!

2. Diskusikanlah dengan teman-teman Anda, indikator-indikator apa saja

yang menunjukkan adanya potensi konflik di Indonesia!

Pelatihan Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Jelaskan hubungan konflik dengan perubahan sosial?

2. Apakah yang dimaksud dengan konflik rasial?

3. Sebutkan indiktor-indikator konflik yang Anda ketahui!

4. Apakah keyakinan beragama dapat menimbulkan konflik? Mengapa?

5. Mengapa perang antarnegara selalu saja terjadi? Jelaskan!

60 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Tes Skala Sikap Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek ( — ) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

1 Konflik sosial akan selalu terjadi, karena setiap manusia dan setiap kelompok memiliki kepen- tingan yang berbeda.

2 Untuk menekan agar konflik tidak pecah secara terbuka, pemerintah perlu mengerahkan pasukan untuk mengawasi masyarakat.

3 Mencegah konflik lebih baik daripada meredam- nya. Oleh karena itu, perlu dibentuk sarana- sarana penyaluran konflik di masyarakat.

4 Semakin banyak partai politik, dan semakin banyak pertentangan kepentingan, berarti akan semakin besar potensi timbulnya konflik. Oleh karena itu, sebaiknya partai-partai politik dibatasi jumlahnya.

5 Di Indonesia, ada banyak suku bangsa dengan kultur masing-masing. Perbedaan kultur dapat memicu konflik. Oleh karena itu, selamanya akan muncul konflik di Indonesia.